62
Pada tataran pembelajaran di kelas, tugas tim pengembang kearifan lokal adalah mendesain kearifan lokal untuk diintegrasikan didalam mata pelajaran sehingga
ada hubungan dan kesinambungan antara kearifan lokal yang ada di kelas rendah dengan mata pelajaran yang ada di kelas tinggi. Hal tersebut dibuktikan
dengan pernyataan As,” Tugas tim pengembang kearifan lokal yaitu mengkoordinasi pengimplementasikan kearifan lokal khususnya dalam
pembelajaran, sehingga ada kesinambungan antara kelas rendah dan kelas tinggi. Misalkan untuk kelas rendah dikenalkan dulu tentang umbi-umbian terus
kelas tinggi nanti cara mengolahnya ”.
b. Menyediakan Fasilitas Penunjang
Hasil wawancara dan studi dokumentasi menunjukkan bahwa terdapat fasilitas penunjang kegiatan berbasis kearifan lokal. Kepala sekolah mengatakan
bahwa sekolah menyediakan beberapa fasilitas penunjang ekstrakurikuler karawitan seperti alat karawitan serta ruang karawitan, sedangkan untuk
ekstrakurikuler olah pangan lokal terdapat satu set alat masak, penggiling kelapa, dan pengering tepung. Selaku tim pengembang Sa mengatakan bahwa
SD Sendangsari mempunyai satu set alat masak, alat pengering tepung, dan alat penggiling kelapa
Peneliti melakukan studi dokumentasi untuk mencari bukti pernyataan diatas. Dari hasil studi dokumentasi, peneliti menemukan sebuah ruang
karawitan yang berada di tengah bangunan sekolah. Adanya ruang karawitan dibuktikan dengan hasil wawancara yang dilakukan kepada kepala sekolah.
63
Kepala sekolah mengatakan bahwa sekolah menerima bantuan berupa bangunan dan satu set alat karawitan dari dinas pendidikan bantul dalam rangkan merintis
sekolah berbasis kearifan lokal pada tahun 2010. Di dalamnya terdapat alat-alat karawitan seperti
demung, gong, kenong saron,
dan lain-lain. Di dalamnya juga terdapat media pembelajaran berupa
dakon
dan
koro-koroan
yang digunakan siswa untuk menghitung.
c. Menyiapkan Strategi Pelaksanaan
Kepala sekolah mengatakan bahwa kearifan lokal yang dikembangkan di SD
Sendangsari adalah olah pangan lokal, karawitan, batik, dan tari. Dalam pengembangannya sekolah melakukan beberapa cara yaitu mengembangkannya
melalui ekstrakurikuler, terintegrasi ke dalam pembelajaran, dan melalui mata pelajaran pengembangan diri. Hal senada juga disampaikan oleh tim serta guru
di SD Sendangsari dalam sesi wawacara. Sa berkata bahwa Seni karawitan, tari,
dan olah pangan dikembangkan melalui kegiatan ekstrakurikuler, sedangkan batik dikembangkan melalui mata pelajaran tersendiri. Dipertegas dengan
pernyataan Po yang mengatakan bahwa kearifan lokal di SD Sendangsari dikembangkan melalui dua cara yaitu melalui kegiatan ekstrakurikuler dan
dikembangkan di dalam mata pelajaran.
d. Menjalin Kerjasama dengan Pihak Luar