Kerangka Pikir KAJIAN PUSTAKA

37 kearifan lokal. Kearifan lokal yang dilihat dari potensi sumber daya alam yang sangat mudah dikaji karena ketersediaan bahannya. 7. Sarana prasarana Lembaga pendidikan yang sudah memutuskan menggeluti satu keunggulan daerah maka memerlukan sarana dan prasarana agar program ini bisa berjalan lancar dan memuaskan. Mulyasa mengartikan sarana dan prasarana sebagai berikut: Sarana pendidikan adalah peralatan dan perlengkapan yang secara langsung dipergunakan dan menunjang proses pendidikan khususnya proses belajar mengajar, seperti gedung, ruang kelas, meja kursi, serta alat-alat media pengajaran. Adapun yang dimaksud dengan prasarana pendidikan adalah fasilitas yang secara tidak langsung menunjang jalannya proses pendidikan atau pengajaran, seperti halaman, kebun, taman sekolah, jalan menuju sekolah, tetapi jika dimanfaatkan secara langsung untuk proses belajar mengajar, seperti taman sekolah untuk pengjaran biologi, halaman sekolah sebagai sekaligus lapangan olah raga, komponen tersebut merupakan sarana pendidikan.

H. Kerangka Pikir

Kearifan lokal merupakan pengetahuan lokal yang sudah demikian menyatu dengan sistem kepercayaan, norma dan budaya dan diekspresikan di dalam tradisi dan mitos yang dianut dalam waktu yang cukup lama. Bentuk dari kearifan lokal dapat dilihat dalam tiga aspek yaitu budaya, bahasa , dan ekonomi. Secara umum kearifan lokal menggambarkan khasanah dan keunggulan dari suatu daerah yang tercermin dalam pola pikir, perilaku, adat istiadat, dan kebiasaan. Kearifan lokal juga dapat berfungsi sebagai tuntunan hidup seseorang dan menjadi pelindung dalam melestarikan budaya setempat. 38 Kearifan lokal yang dimiliki oleh di masing-masing daerah tidaklah sama. Setiap orang di masing-masing daerah tersebut harus mengetahui jenis dan ragam kearifan lokal di wilayahnya. Hal ini bertujuan untuk menumbuhkan rasa cinta seseorang akan budayanya sendiri. Selain itu dengan kearifan lokal juga dapat dijadikan benteng dari pengaruh negatif budaya barat pada arus globalisasi sehingga tidak mengihangkan jati diri bangsa. Oleh karena itu kearifan lokal juga hendaknya diajarkan kepada siswa- siswi di sekolah sejak usia dini. Hal ini bertujuan untuk mengenalkan budaya daerah setempat kepada siswa agar siswa tidak buta akan budayanya sendiri. Kearifan lokal dapat diimplementasikan dalam kegiatan pembelajaran, ekstrakurikuler, dan kegiatan tahunan sekolah. Kearifan lokal yang berwujud budaya, bahasa, dan ekonomi dapat diintegrasikan dalam mata pelajaran tertentu dan dapat pula dikembangkan dalam mata pelajaran pengembangan diri.

I. Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan kerangka pikir di atas, maka dapat diajukan pertanyaan penelitian sebagai berikut. 1. Bagaimana pemahaman kepala sekolah, tim pengembang dan guru tentang Sekolah Berbasis Kearifan Lokal? 2. Apa saja bentuk kearifan lokal yang diterapkan di SD Sendangsari? 3. Strategi apa yang dilakukan oleh pihak sekolah dalam mengembangkan kearifan lokal di sekolah? 39 4. Bagaimana implementasi sekolah berbasis kearifan lokal di SD Sendangsari? 40

BAB III METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan penelitian kualitatif karena menyajikan data yang berupa kata-kata dan bahasa. Sebagaimana pengertian penelitian kualitatif yang didefinisikan oleh Lexy J. Moleong 2007: 6 berikut ini: “Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian, misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll., secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah”.

B. Jenis Penelitian

Apabila dilihat dari permasalahan yang diteliti, penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang paling dasar yang ditujukan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena yang bersifat alamiah ataupun rekayasa manusia.Nana Syaodih Sukmadinata, 2010: 72. Dengan demikian dapat diketahui bahwa tujuan utama dilakukannya penelitian deskriptif adalah menggambarkan secara sistematis fakta dan karakteristik objek atau subjek yang diteliti secara tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan suatu keadaan, melukiskan dan menggambarkan implementasi Sekolah Berbasis Kearifan Lokal di SD Sendangsari. Oleh karena itu, penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan penelitian kualitatif.

Dokumen yang terkait

PEMBERDAYAAN GURU BERBASIS KEARIFAN LOKAL DI MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI Pemberdayaan Guru Berbasis Kearifan Lokal Di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Patihan Sidoharjo Sragen.

0 3 11

PEMBERDAYAAN GURU BERBASIS KEARIFAN LOKAL DI MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI Pemberdayaan Guru Berbasis Kearifan Lokal Di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Patihan Sidoharjo Sragen.

0 3 15

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN TEMATIK BERBASIS KEARIFAN LOKAL KELAS II DI SEKOLAH DASAR NEGERI 1 AMPEL BOYOLALI Pengelolaan Pembelajaran Tematik Berbasis Kearifan Lokal Kelas II Di Sekolah Dasar Negeri 1 Ampel Boyolali.

0 1 13

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN TEMATIK BERBASIS KEARIFAN LOKAL KELAS II DI SEKOLAH DASAR NEGERI 1 AMPEL BOYOLALI Pengelolaan Pembelajaran Tematik Berbasis Kearifan Lokal Kelas II Di Sekolah Dasar Negeri 1 Ampel Boyolali.

1 3 14

PEMBERDAYAAN KOMITE SEKOLAH DALAM IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SD NEGERI Pemberdayaan Komite Sekolah Dalam Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah Di Sd Negeri Bulukantil Jebres Surakarta.

0 1 11

PEMBERDAYAAN KOMITE SEKOLAH DALAM IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SD NEGERI Pemberdayaan Komite Sekolah Dalam Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah Di Sd Negeri Bulukantil Jebres Surakarta.

0 1 22

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS KEARIFAN LOKAL DI SMP NEGERI 1 TAMBAKROMO PATI.

0 1 27

IMPLEMENTASI SEKOLAH ADIWIYATA BERBASIS KEARIFAN LOKAL HAMEMAYU HAYUNING BAWANA.

0 1 12

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KURIKULUM MUATAN LOKAL BATIK DI SD NEGERI SENDANGSARI BANTUL.

3 9 203

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PARIWISATA BERBASIS KEARIFAN LOKAL (STUDI DI KABUPATEN MANGGARAI BARAT)

0 0 10