Sumber Data Jenis Data Teknik Pengumpulan Data

44 data. Peneliti melakukan observasi atau pengamatan penerapan sekolah berbasis kearifan lokal dalam mata pelajaran dan ekstrakurikuler.

2. Objek Penelitian

Objek dalam penelitian ini adalah implementasi Sekolah berbasis kearifan lokal di SD N Sendangsari Pajangan.

E. Sumber Data

Lofland dan Lofland 1984: 47 mengatakan bahwa sumber data penelitian kualitatif ialah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah tambahan seperti dokumen dan lain-lain dalam Lexy J. Moleong, 2011: 157. Adapun sumber data dalam penelitian ini adalah informan kunci key informan dan informan biasa. Informan kunci adalah informan yang mengetahui secara mendalam permasalahan yang sedang diteliti sedangkan informan biasa adalah informan yang ditentukan dengan dasar pertimbangan mengetahui dan berhubungan dengan permasalahan penelitian tersebut. Informan kunci dalam penelitian ini adalah kepala sekolah dan tim pengembags sekolah berbasis kearifan lokal SD Negeri Sendangsari sedangkan informan biasa dalam penelitian ini adalah guru kelas 1 sampai 6 dan beberapa siswa kelas 1 sampai kelas 6.

F. Jenis Data

Jenis data dalam penelitian kualitatif deskriptif terdiri dari dua jenis yaitu data primer dan data sekunder. 45 1. Data Primer Adapun sumber data primer dalam penelitian ini didapatkan melalui kata dan tindakan yang diperoleh peneliti dengan melakukan wawancara terhadap pihak-pihak terkait yang meliputi kepala sekolah, guru, dan siswa berkaitan dengan implementasi Sekolah berbasis Kearifan Lokal di SD Negeri Sendangsari. 2. Data Sekunder Data sekunder merupakan data yang digunakan untuk mendukung pembahasan-pembahasan yang ada dalam penelitian ini. Adapun data sekunder meliputi dokumen-dokumen yang berupa rencana kerja sekolah, program sekolah, kurikulum sekolah, silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran, papan slogan dan foto yang berkaitan dengan implementasi Sekolah berbasis Kearifan Lokal di SD Negeri Sendangsari.

G. Teknik Pengumpulan Data

Sugiyono 2013: 62, mendefinisikan teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Dalam penelitian kualitatif, pengumpulan data dilakukan pada kondisi yang alamiah natural setting , sumber data primer, dan teknik pengumpulan data lebih banyak pada observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi. Data yang diperlukan dalam penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut: 46 1. Wawancara Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara interviewer yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara interviewee yang memberikan jawaban atas pertanyaan tersebut. Lexy J. Moleong 2007: 186. Estenberg Sugiyono, 2013: 73 mengemukakan beberapa macam wawancara, yaitu wawancara terstruktur, semiterstruktur, dan tidak terstruktur. Dalam pelaksanaan pengumpulan data di lapangan, peneliti menggunakan wawancara semiterstruktur dengan alasan jenis wawancara ini tergolong dalam kategori in-depth interview, dimana dalam pelaksanaannya lebih bebas bila dibandingkan dengan wawancara terstruktur. Jenis wawancara ini bertujuan untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka sehingga peneliti dapat menambah pertanyaan di luar pedoman wawancara untuk mengungkap pendapat dan ide-ide dari responden. Sebelum melakukan kegiatan wawancara, peneliti terlebih dahulu membuat pedoman wawancara agar proses tetap terfokus dan tidak keluar dari konteks yang menjadi tujuan utama peneliti yaitu mendeskripsikan implementasi sekolah berbasis kearifan lokal di SD Negeri Sendangsari. Wawancara yang dilakukan bersifat terbuka dan fleksibel, sementara itu pedoman wawancara hanya digunakan sebagai acuan. 47 2. Observasi Djam’an Satori dan Aan Komariah 2011: 105 mengatakan bahwa observasi adalah pengamatan terhadap sesuatu objek yang diteliti baik secara langsung maupun tidak langsung untuk memperoleh data yang harus diperoleh dalam penelitian Observasi dapat dilakukan secara partisipatif participatory observation ataupun non partisipatif nonparticipatory observation, dalam observasi partisipatif pengamat ikut serta dalam kegiatan yang sedang berlansung, sedangkan observasi non partisipatif pengamat tidak ikut serta dalam kegiatan hanya mengamati Nana Syaodih Sukmadinata, 2010: 220. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan observasi non partisipan karena peneliti tidak terlibat dan hanya sebagai pengamat independen. Peneliti mencatat, menganalisis, dan membuat kesimpulan tentang implementasi sekolah berbasis kearifan lokal di SD Negeri Sendangsari. Djam’an Satori dan Aan Komariah 2011: 114 menyebutkan ada dua jenis observasi, yaitu observasi terstruktur dan tidak terstruktur yang mengacu pada panduan atau suatu daftar ceklis yang digunkan untuk mengamati aspek yang dicatat. Peneliti menggunakan observasi terstruktur karena observasi telah dirancang secara sistematis, tentang apa yang diamati, kapan, dan di mana tempatnya. Sebelum melakukan observasi, peneliti membuat pedoman observasi sebagai acuan agar proses observasi tetap fokus dan tidak keluar dari 48 konteks yang menjadi tujuan utama peneliti yaitu mendeskripsikan implementasi sekolah berbasis kearifan lokal di SD Negeri Sendangsari. 3. Dokumentasi Sugiyono 2013: 82 mendefinisikan dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu, dokumentasi bias berbentuk tulisan, gambar, atau karya- karya monumental dari seseorang. Sementara itu Djam’an Satori dan Aan Komariah 2011: 149 studi dokumentasi yaitu mengumpulkan dokumen dan data-data yang diperlukan dalam permasalahan penelitian lalu ditelaah secara intens sehingga dapat mendukung dan menambah kepercayaan dan pembuktian suatu kejadian. Untuk memperoleh data dokumentasi, peneliti mengambil dari dokumen-dokumen yang berupa rencana kerja sekolah, program sekolah, kurikulum sekolah, silabus, dan rencana pelaksanaan pembelajaran. papan slogan dan. Peneliti juga mengambil dokumentasi berupa foto dan papan slogan di lingkungan sekolah yang berkaitan dengan implementasi sekolah berbasis kearifan lokal di SD Negeri Sendangsari.

H. Instrumen Penelitian

Dokumen yang terkait

PEMBERDAYAAN GURU BERBASIS KEARIFAN LOKAL DI MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI Pemberdayaan Guru Berbasis Kearifan Lokal Di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Patihan Sidoharjo Sragen.

0 3 11

PEMBERDAYAAN GURU BERBASIS KEARIFAN LOKAL DI MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI Pemberdayaan Guru Berbasis Kearifan Lokal Di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Patihan Sidoharjo Sragen.

0 3 15

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN TEMATIK BERBASIS KEARIFAN LOKAL KELAS II DI SEKOLAH DASAR NEGERI 1 AMPEL BOYOLALI Pengelolaan Pembelajaran Tematik Berbasis Kearifan Lokal Kelas II Di Sekolah Dasar Negeri 1 Ampel Boyolali.

0 1 13

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN TEMATIK BERBASIS KEARIFAN LOKAL KELAS II DI SEKOLAH DASAR NEGERI 1 AMPEL BOYOLALI Pengelolaan Pembelajaran Tematik Berbasis Kearifan Lokal Kelas II Di Sekolah Dasar Negeri 1 Ampel Boyolali.

1 3 14

PEMBERDAYAAN KOMITE SEKOLAH DALAM IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SD NEGERI Pemberdayaan Komite Sekolah Dalam Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah Di Sd Negeri Bulukantil Jebres Surakarta.

0 1 11

PEMBERDAYAAN KOMITE SEKOLAH DALAM IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SD NEGERI Pemberdayaan Komite Sekolah Dalam Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah Di Sd Negeri Bulukantil Jebres Surakarta.

0 1 22

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS KEARIFAN LOKAL DI SMP NEGERI 1 TAMBAKROMO PATI.

0 1 27

IMPLEMENTASI SEKOLAH ADIWIYATA BERBASIS KEARIFAN LOKAL HAMEMAYU HAYUNING BAWANA.

0 1 12

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KURIKULUM MUATAN LOKAL BATIK DI SD NEGERI SENDANGSARI BANTUL.

3 9 203

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PARIWISATA BERBASIS KEARIFAN LOKAL (STUDI DI KABUPATEN MANGGARAI BARAT)

0 0 10