53
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Penelitian yang dilakukan oleh peneliti pada tanggal 1 April 2014 sampai 3 Mei 2014 menghasilkan beberapa data yang diperoleh dari hasil wawancara,
observasi, dan dokumentasi mengenai implementasi sekolah berbasis kearifan lokal.
1. Pemahaman Kepala Sekolah, Tim Pengembang Sekolah Berbasis
Kearifan Lokal, dan Guru tentang Sekolah Berbasis Kearifan Lokal
Pemahaman tentang sekolah berbasis kearifan lokal diperoleh peneliti dengan teknik wawancara yang dilakukan kepada informan. Informan dalam
penelitian ini meliputi kepala sekolah, tim pengembang, dan guru. Kepala sekolah mendefinisikan sekolah berbasis kearifan lokal adalah
sekolah menerapkan atau mengintegrasikan kearifan lokal yang ada dilingkungan setempat dalam proses pembelajarannya. Definisi tersebut
berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti kepada kepala sekolah
pada tanggal 7 April 2014.
Wawancara berikutnya dilakukan kepada tim pengembang sekolah berbasis kearifan lokal yang berjumlah dua orang.. Le berkata,
“Sekolah berbasis kearifan lokal adalah suatu kondisi dimana sekolah itu dalam pembelajaran atau materi pelajaran mengimplementasikan kelokalan
dimana sekolah itu berada.”.
54
Sa memperkuat pernyataan Le dengan berkata, “Sekolah berbasis kearafan lokal disini yaitu sekolah melaksanakan
pembelajaran yang dipusatkan kepada kearifan lokal yang ada dilingkungan sekolah sd S”.
Dari wawancara yang dilakukan peneliti tersebut peneliti memperoleh data
bahwa sekolah berbasis kearifan lokal menurut tim pengembang sekolah berbasis
kearifan lokal
adalah sebuah
kondisi sekolah
yang mengintegrasikan kearifan lokal lingkungan tempat tinggalnya di dalam
pembelajaran yang berlangsung di sekolah. Peneliti melanjutkan wawancara dengan guru SD Sendangsari mengenai
definisi sekolah berbasis kearifan lokal. Semua guru sepakat bahwa sekolah berbasis kearifan lokal mengandung arti bahwa dalam menjalankan proses
pembelajarannya baik di dalam kelas maupun diluar kelas sekolah selalu diintegrasikan dengan kearifan lokal setempat. Pernyataan di atas didukung
dengan percakapan peneliti dengan guru SD Sendangsari sebagai. Po memberikan pernyatan,
“Sekolah berbasis kearifan lokal yaitu sekolah dalam pendidikan dan pembelajarannya, itu selalu dikaitkan dengan lingkungan sekolah atau
kearifan lokal setempat”. As mengatakan bahwa sekolah berbasis kearifan lokal artinya sekolah
berhak untuk memberikan atau meningkatkan keunggulan lokal setempat didalam pembelajaran. Kemudian Suw berkata bahwa sekolah berbasis
kearifan lokal yaitu meningkatkan pembelajaran anak melalui atau dengan mengkaitkan kearifan lokal setempat. Pemahaman tentang sekolah berbasis
kearifan lokal berikutnya diakhiri dengan pernyataan Ri bahwa Sekolah
55
berbasis kearifan lokal itu yaitu sekolah mengangkat kearifan lokal di suatu daerah.
2. Kearifan Lokal yang Dikembangkan di SD Sendangsari Pajangan