119
kurang puas dengan teman sebayanya. Selain itu kedua subjek merasa tidak puas dengan masyarakat sekitar.
b. Kedua subjek merasa tidak puas dengan peran sosialnya karena
merasa dirinya tidak berkontribusi di masyarakat.
B. Saran
Berdasarkan dari hasil penelitian ini dapat diberikan saran sebagai berikut:
1. Bagi Orang Tua
Orang tua sebagai orang terdekat dalam keluarga sebaiknya memberikan kedekatan, kasih sayang dan kebebasan pada anak namun
tetap dengan pengawasan orang tua, misalnya dengan memberikan waktu pada anak untuk bermain dengan teman sebayanya namun orang tua tetap
meluangkan waktunya untuk berkomunikasi dengan anak sehingga anak bisa lebih terbuka dengan orang tua dan tidak mudah terpengaruh
perilaku teman sebayanya yang tidak benar.
2. Bagi Masyarakat
Jika ada warga di sekitarnya yang berstatus sebagai mantan narapidana khusunya kasus persetubuhan terhadap anak di bawah umur
hendaknya tidak mengucilkan maupun memandang sinis, karena orang tersebut sudah mempertanggung jawabkan kesalahannya dengan
menjalani hukuman penjara. Masyarakat hendaknya membantu mereka
120
dalam menyesuaikan diri dengan sosialnya, misalnya dengan mengajak mengikuti kegiatan yang ada di desa, mengikut sertakan mereka sebagai
pengurus warga, sehingga mereka merasa berguna bagi kelompok sosialnya.
3. Bagi Petugas Dinas Sosial Bidang Rehabilitasi
Dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan untuk membantu mantan narapidana khususnya kasus persetubuhan terhadap
anak di bawah umur dalam melakukan penyesuaian sosial. Hal yang bisa dilakukan adalah dengan mengundang para mantan narapidana yang baru
saja bebas ke Dinas Sosial untuk mengikuti pertemuan rutin yang diisi dengan bimbingan dan motivasi.
121
DAFTAR PUSTAKA
A. Supratiknya. 1995. Mengenal Perilaku Abnormal. Yogyakarta: Kanisius. Azani. 2012. Gambaran Psychological Well-being Mantan Narapidana. Jurnal
Psikologi Nomor 1 tahun 2012. Hlm. 1-18. B. Patotisuro Lumban Gaol. 2006. Hubungan Berfikir Positif dengan
Kecemasan Menghadapi Masa Bebas Pada Narapidana. Skripsi. Fakultas Psikologi-Universitas Mercu Buana.
B. Simandjuntak. 1975. Latar Belakang Kenakalan Anak. Bandung: Alumni. Bambang Waluyo. 2004. Pidana dan Pemidanaan. Jakarta: Sinar Grafika.
Dharmawanto Sutanto. 2013. Napi yang Perkosa 2 Anak Kandung Tewas dipukuli
Teman Satu
Sel. Diakses
dari http:m.merdeka.comperistiwanapi-yang-perkosa-2-anak-kandung
- tewas-dipukuli-teman-satu-sel.html pada tanggal 02 Agustus 2013, Jam
18.30 WIB. Elizabeth B. Hurlock. 1997. Perkembangan Anak Jilid 1. Alih bahasa: dr. Med.
Meitasari Tjandrasa Dra. Muslichah Zarkasih. Jakarta: Erlangga. Haris Hendriansyah. 2010. Metode Penelitian untuk Ilmu-ilmu Sosial. Jakarta:
Salemba Humanika. Hendrianti Agustiani. 2006. Psikologi Perkembangan: Pendekatan Ekologi
Kaitannya dengan Konsep Diri dan Penyesuaian Diri pada Remaja. Bandung: Refika Aditama.
Ina Khafidlotun. 2013. Aktivitas Dakwah di Lembaga Pemasyarakatan Klas II A Kendal Tahun 2011-2012. Skripsi. Fakultas Dakwah dan Komunikasi-
IAIN Walisongo Semarang. K. Bertens. 1993. Etika. Jakarta: Gramedia.
Kartini Kartono. 1989. Psikologi Abnormal dan Abnormalitas Seksual. Jakarta: Mandar Maju.
_______________. 2011. Patologi Sosial. Jakarta: RajaGrafindo Persada. Leonie Fitriani Ndoen. 2009. Pengungkapan Diri pada Mantan Narapidana.
Jurnal Psikologi. Hlm. 1-20. Lexy J. Moleong. 2005. Metodologi Penelitian Kualitatif. Rev.ed. Bandung:
Rosdakarya. _______________. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Rev.ed. Bandung:
Rosdakarya.
122
Made Darma Weda. 1996. Kriminologi. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Miles, M. B. Huberman, A. M. 1992. Analisis Data Kualitatif. Alih bahasa:
Tjetjep Rohendi Rohidi. Jakarta: UI Press. Nice Fajriani. 2008. Gambaran Penyesuaian Diri Anak Didik Lapas Anak Pria
Tanggerang. Skripsi. Fakultas Psikologi-Universitas Indonesia. Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 1983 tentang Pelaksanaan KUHAP.
Petrus Irawan Panjaitan Pandapotan Simorangkir. 1995. Lembaga Pemasyarakatan: Dalam Perspektif Sistem Peradilan Pidana. Jakarta: PT
Midas Surya Grafindo. R. Soesilo. 1996. Kitab Undang-undang Hukum Pidana KUHP. Bogor:
Politeia. Rani Devi Dwi Putri. 2013. Pelecehan Seksual Anak di Bawah Umur. Diakses
darihttp:m.harianbabelpos.com?url=http3A2F2Fwww.harianbabel pos.com2F20132F062F072Fpelecehan-seksual-anak-di-bawah-
umur2Fdm_redirected=true2630 pada tanggal 05 Agustus 2013, Jam 19.05 WIB.
Ririh Natas Suryandari. 2009. Penyesuaian Sosial Anak Remaja Akibat Perceraian Studi Kasus di Wonokarto Kecamatan Wonogiri. Skripsi.
PPB: UNY. Sayekti Pujosuwarno. 1992. Petunjuk Praktis Pelaksanaan Konseling.
Yogyakarta: Menara Mas Offset. Siti Sundari. 2004. Ke Arah Memahami Kesehatan Mental. Yogyakarta: FIP
UNY. Sudarsono. 2004. Kenakalan Remaja Prevensi, Rehabilitasi dan Resosialisasi.
Jakarta: Rineka Cipta. Suharsimi Arikunto. 1998. Manajemen Penelitian. Jakarta: Andi Mahasatya.
Sutrisno Hadi. 1994. Metodologi Research. Yogyakarta: ANDI. Tidjan, et al. 1993. Bimbingan dan Konseling Sekolah Menengah. Yogyakarta:
UNY Press. Tohirin. 2007. Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah Berbasis
Integrasi. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan.
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. Yettie Wandasari. 2011. Faktor Protektif pada Penyesuaian Sosial Anak
Berbakat. Jurnal Psikologi Nomor 1 tahun 2011. Hal 85-95.
123
LAMPIRAN
1. Pedoman Wawancara
2. Pedoman Observasi
3. Wawancara Subjek
4. Wawancara Informan lain-lain
5. Hasil Observasi
6. Catatan Lapangan
7. Dokumentasi
8. Surat Izin Penelitian
124
Lampiran 1 PEDOMAN WAWANCARA
A. Pedoman Wawancara untuk Subjek