Latar belakang subjek melakukan kejahatan persetubuhan dengan Penampilan nyata pelaku persetubuhan terhadap anak di bawah Penyesuaian diri pelaku persetubuhan terhadap anak di bawah

116 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dari kedua subjek mantan narapidana kasus persetubuhan terhadap anak di bawah umur yang meliputi latar belakang dan kriteria penyesuaian sosial yang meliputi penampilan nyata, penyesuaian diri terhadap kelompok, sikap sosial dan kepuasan pribadi dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Latar belakang subjek melakukan kejahatan persetubuhan dengan

anak di bawah umur a. Pada subjek BD, yang melatarbelakangi yaitu karena pola asuh orang tua yang terlalu membebaskan, bertambahnya usia yang mendorong BD untuk melakukan persetubuhan dan terpengaruh serta meniru perilaku teman-teman yang usianya lebih tua darinya. Dalam melakukan persetubuhan, subjek tidak melukai korbannya namun hanya merayu korban dan korbannya pun mau. b. Pada subjek SL, karena pola asuh yang salah orang tua yang terlalu membebaskan, adanya rasa ingin melakukan persetubuhan setelah berulang kali menonton film porno, terpengaruh oleh teman sebaya, dan mengalami konflik batin karena dirinya selalu memendam masalahnya sendiri. Dalam melakukan persetubuhan, subjek hanya merayu korban dan korbannya pun mau. 117

2. Penampilan nyata pelaku persetubuhan terhadap anak di bawah

umur pasca bebas narapidana a. Pada subjek BD, penampilan nyatanya cenderung sudah memenuhi harapan kelompok, karena dari segi fisik dirinya tidak memakai tato maupun tindik, dari segi perilakunya sopan, menghargai orang lain dan cara bicaranya pun santun. Walaupun dari segi keagamaan BD sering menunda shalat, namun dirinya terbiasa mengucap kalimat dalam ajaran agama. b. Pada subjek SL, penampilan nyatanya cenderung belum memenuhi harapan kelompok karena walaupun dari segi fisiknya tidak bertato maupun bertindik, namun dari segi perilakunya kurang sopan, kurang menghargai atau menyepelekan orang lain dan cara bicaranya pun kurang santun. Selain itu dari segi keagamaan dirinya tidak lagi melakukan ibadah dan sering mengeluarkan kata-kata kasar.

3. Penyesuaian diri pelaku persetubuhan terhadap anak di bawah

umur pasca bebas narapidana dengan kelompok a. Pada subjek BD, dirinya telah melakukan berbagai usaha untuk menyesuaikan diri kembali dengan kelompok, seperti kelompok keluarga, teman sebaya dan masyarakat barunya setelah pindah rumah. b. Pada subjek SL, dirinya hanya menyesuaikan diri dengan kelompok keluarga dan teman sebaya saja, subjek SL tidak melakukan 118 penyesuaian dengan kelompok masyarakat, dirinya bersikap cuek dan membiarkan tetangganya membicarakannya apa, bahkan berniat akan memukul tetangganya jika sudah keterlaluan.

4. Sikap sosial mantan narapidana kasus persetubuhan terhadap anak