33
D. Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan kerangka pikir dan rumusan masalah, dapat diajukan pertanyaan penelitian yang meliputi latar belakang dan kriteria penyesuaian
sosial yang meliputi penampilan nyata, penyesuaian diri terhadap kelompok, sikap sosial dan kepuasan pribadi sebagai berikut:
1. Apa yang melatarbelakangi pelaku untuk melakukan kejahatan
persetubuhan dengan anak di bawah umur? 2.
Bagaimanakah penampilan nyata dari pelaku persetubuhan terhadap anak
di bawah umur pasca bebas narapidana?
3. Bagaimanakah penyesuaian diri pelaku persetubuhan terhadap anak di
bawah umur pasca bebas narapidana dengan kelompok? 4.
Bagaimanakah sikap sosial mantan narapidana kasus persetubuhan terhadap anak di bawah umur?
5. Bagaimanakah kepuasan pribadi pelaku persetubuhan terhadap anak di
bawah umur pasca bebas narapidana?
34
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Menurut Bodgan dan Taylor Lexy J. Moleong, 2007:
4, metodologi kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku
yang dapat diamati. Pendekatan ini diarahkan pada latar dari individu tersebut secara holistik utuh. Penelitian yang dilakukan tidak mengisolasikan
individu atau organisasi kedalam variabel atau hipotesis, tapi perlu memandangnya sebagai bagian dari suatu keutuhan.
Denzin dan Lincoln Lexy J. Moleong, 2005: 5 mendefinisikan penelitian kualitatif adalah penelitian yang menggunakan latar alamiah,
dengan maksud menafsirkan fenomena yang terjadi dan dilakukan dengan jalan melibatkan berbagai metode yang ada. Penelitian kualitatif ini secara
spesifik lebih diarahkan pada penggunaan metode studi kasus. Sebagaimana pendapat Lincoln dan Guba Sayekti Pujosuwarno, 1992: 34 yang
menyebutkan bahwa pendekatan kualitatif dapat juga disebut dengan case study ataupun qualitative, yaitu penelitian yang mendalam dan mendetail
tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan subjek penelitian. Lebih lanjut Moh. Surya dan Djumhur Sayekti Pujosuwarno, 1986: 1 menyatakan
bahwa studi kasus dapat diartikan sebagai suatu teknik mempelajari seseorang individu secara mendalam untuk membantunya memperoleh
35
penyesuaian diri yang baik. Studi kasus menurut Creswell Haris Hendriansyah, 2010: 76:
“studi kasus case study adalah suatu model yang menekankan pada eksplorasi dari suatu “sistem yang terbatas” bounded system
pada satu kasus atau beberapa kasus secara mendetail, disertai dengan penggalian data secara mendalam yang melibatkan
beragam sumber informasi yang kaya akan konteks.
” Pada dasarnya penelitian dengan metode studi kasus bertujuan untuk
mengetahui tentang sesuatu hal secara mendalam. Oleh karena itu dalam penelitian ini peneliti akan menggunakan metode studi kasus untuk
mengungkap tentang penyesuaian sosial pelaku persetubuhan terhadap anak di bawah umur pasca bebas narapidana. Pemilihan metode ini didasari pada
fakta bahwa tema dalam penelitian ini termasuk unik dan merupakan perilaku menyimpang.
B. Langkah-langkah Penelitian