Setting Penelitian Metode Pengumpulan Data

37 berdasarkan kepada ciri-ciri yang dimiliki oleh subjek yang dipilih karena ciri-ciri tersebut sesuai dengan tujuan penelitian yang dilakukan. Ciri-cirinya adalah sebagai berikut: 1. Pelaku persetubuhan terhadap anak di bawah umur 2. Telah selesai menjalani masa tahanannya atau telah berstatus menjadi mantan narapidana. 3. Telah bebas narapidana dengan selang waktu kurang dari 6 bulan. 4. Berdomisili di Kabupaten Banjarnegara.

D. Setting Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Banjarnegara. Dipilihnya Kabupaten Banjarnegara sebagai setting penelitian ini karena di beberapa desa di Kabupaten Banjarnegara terdapat warganya yang sesuai dengan ciri- ciri purposive sehingga pantas untuk diungkap penyesuaian sosialnya, terdapat warganya sebagai pelaku persetubuhan terhadap anak di bawah umur, terdapat warganya yang berstatus menjadi mantan narapidana dengan kasus persetubuhan terhadap anak di bawah umur, terdapat warganya yang telah bebas narapidana dengan selang waktu kurang dari 6 bulan serta berdomisili di Banjarnegara. Penelitian ini berlangsung dari bulan Januari 2014 sampai bulan Maret 2014. Untuk mendapatkan subjek penelitian, peneliti mendapatkannya melalui data dari Dinsosnankertrans bidang Rehabilitasi Kabupaten Banjarnegara yang pada akhirnya didapatkan 2 dua orang subjek penelitian yaitu subjek 38 BD dan subjek SL. Selanjutnya peneliti melakukan pendekatan dengan kedua subjek dan akhirnya subjek BD dan subjek SL menyanggupi untuk menjadi subjek dalam penelitian ini sehingga penelitian ini bisa dilakukan.

E. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Wawancara Mendalam Indepht Interview Pengertian wawancara menurut Lexy J. Moleong 2005: 186 yaitu “wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara interviewer yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara interviewee yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. ” Wawancara diperlukan untuk mengadakan komunikasi dengan subjek penelitian sehingga diperoleh data-data yang diperlukan. Teknik wawancara mendalam ini diperoleh langsung dari subjek penelitian melalui serangkaian tanya jawab dengan pihak-pihak yang terkait langsung dengan pokok permasalahan. Wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan pedoman wawancara bebas terpimpin. Sutrisno Hadi 1994: 207, wawancara bebas terpimpin yaitu cara mengajukan pertanyaan yang dikemukakan bebas, artinya pertanyaan tidak terpaku pada pedoman wawancara tentang masalah-masalah pokok dalam penelitian kemudian dapat dikembangkan sesuai dengan kondisi di lapangan. Untuk membantu penelitian maka disusun pedoman wawancara yang bertujuan agar 39 wawancara dapat dikendalikan dan tidak menyimpang dari pokok permasalahan sehingga memungkinkan variasi pertanyaan yang disesuaikan dengan situasi di lapangan. Dalam penelitian ini, wawancara dilakukan secara berulang-ulang terhadap 2 dua orang mantan narapidana dengan kasus persetubuhan terhadap anak di bawah umur. Wawancara dilakukan sampai menemui titik jenuh. Alat bantu yang digunakan dalam penelitian ini yaitu tape recorder serta catatan lapangan. Alat bantu penelitian ini digunakan untuk merekam dan mencatat hasil wawancara dan pengamatan saat wawancara dengan subjek. 2. Observasi Pengamatan Menurut Cartwright Haris Hendriansyah, 2010: 131 mendefinisikan observasi sebagai suatu proses melihat, mengamati, dan mencermati serta “merekam” perilaku secara sistematis untuk suatu tujuan tertentu. Dalam melakukan pengamatan ini peneliti sebelumnya melakukan pendekatan dengan subjek penelitian sehingga tercipta kondisi yang akrab yang memudahkan peneliti dalam melakukan pengamatan. Penelitian ini menggunakan jenis observasi non partisipan dimana peneliti tidak secara langsung memasuki kehidupan subjek, namun dilakukan pada saat wawancara. Pengamatan yang dilakukan menggunakan pengamatan berstruktur yaitu dengan melakukan pengamatan menggunakan pedoman observasi pada saat melakukan pengamatan. 40

F. Instrumen Penelitian