PERSAINGAN USAHA Unduh Prospektus Penawaran Umum

87 PT BISI INTERNATIONAL Tbk. Di bidang pupuk, untuk kategori pupuk NPK, pesaingnya adalah perusahaan BUMN yang mandapat subsidi dari pemerintah sehingga Perseroan menempatkan produknya untuk pengguna khusus dan masuk di ceruk pasar khususnya tanaman sayuran yang para petaninya memiliki daya beli relatif tinggi.

7. PROSPEK USAHA DAN STRATEGI USAHA

Bidang usaha Perseroan dan Anak Perusahaan memiliki prospek usaha yang bagus dengan tingkat pertumbuhan yang cukup tinggi. Indonesia, sebagai Negara agraris, masih menyimpan potensi yang sangat tinggi bagi perkembangan industri benih, pestisida dan pupuk. Disamping itu, perkembangan teknologi industri pertanian di Indonesia yang masih prematur meninggalkan banyak sekali ruang dan kesempatan bagi Perseroan untuk mengembangkan bisnisnya di setiap aspek tahap pada Industri Pertanian. Di masa mendatang, Perseroan juga berencana untuk mengembangkan benih padi. Menurut Perseroan permintaan benih padi akan semakin meningkat seiring dengan program pemerintah untuk meningkatkan produksi pangan nasional. Di masa mendatang, Perseroan yakin bahwa padi akan dapat memberikan kontribusi yang cukup besar bagi pendapatan Perseroan. Prospek usaha tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut : Prospek usaha benih tanaman pangan Meningkatnya Permintaan dan Harga Jagung Komoditas Jagung di Pasar Domestik maupun Internasional Permintaan pasar akan komoditas jagung terus meningkat yang disebabkan oleh bertambahnya populasi penduduk dunia yang mengkonsumsi komoditas ini dan semakin banyaknya fungsi dan kegunaan komoditas tersebut. Sedangkan persediaan komoditas jagung yang tersedia masih belum mampu memenuhi permintaan pasar tersebut disebabkan oleh belum optimalnya proses produksi. Akibat dari tidak seimbangnya permintaan dan persediaan komoditas jagung di pasar menyebabkan harga komoditas jagung naik baik di pasar lokal maupun internasional. Kenaikan harga komoditas ini sangat memberikan keuntungan kepada para petani jagung untuk menjadi semakin bergairah dalam menanam jagung dan memberikan dorongan bagi para petani lain untuk memulai bertanam jagung. Perseroan akan dapat meningkatkan penjualan benih jagung hibrida seiring dengan meningkatnya animo petani untuk meningkatkan produktifitas lahan jagung dan mengembangkan komoditas jagung. Tingkat Penggunaan Benih jagung Hibrida yang Masih Rendah Tingkat penggunaan benih jagung hibrida di kalangan petani Indonesia masih rendah, yaitu berkisar pada 25 dari luas panen 3,5 juta hektar pada tahun 2006 Sumber BPS. Tingkat ini masih rendah bila dibandingkan dengan tingkat penggunaan benih jagung hibrida di Thailand yang telah mencapai 100, serta Vietnam dan Filipina yang mencapai 50. Dewasa ini, pemerintah banyak menganjurkan para petani untuk mengunakan benih tanaman hibrida yang telah terbukti dapat meningkatkan produktivitasnya dan lebih tahan hama dan penyakit. Seiring dengan kesadaran petani untuk menggunakan benih jagung hibrida, peluang Perseroan untuk dapat meningkatkan penjualan semakin terbuka. Melalui fasilitas penelitian dan pengembangan maka perseroan akan mampu secara berkesinambungan menghasilkan dan melepas benih-benih baru sehingga selalu menyediakan benih yang terbaik untuk petani dan pada akhirnya mampu mempertahankan posisinya. Jumlah jenis benih baru yang dipasarkan tergantung kepada tingkat persaingan, sejauh mana keunggulan produk pesaing dan perubahan selera pasar termasuk serangan hama penyakit, namun demikian dengan adanya fasilitas penelitian dan pengembangan maka Perseroan selalu memiliki calon produk baru di pipe line, secara umum setiap tahun akan dipasarkan satu sampai dua jenis produk baru perjenis tanaman. PT BISI INTERNATIONAL Tbk. 88 Ketersediaan Lahan Tanam yang Belum Ditanami Luas lahan di Indonesia yang masih belum diekspoloitasi masih sangat besar, hingga mencapai jutaan hektar. Hal ini memberikan peluang bagi perkembangan penanaman jagung secara signifikan yang berimbas pada meningkatnya permintaan akan benih jagung hibrida. Dengan 11,4 juta hektar padi yang tertanam atau 5 juta hektar irigasi per tahun, potensi dari padi hibrida adalah 75.000 ton per tahun atau setara dengan 2,25 triliun rupiah per tahun. Indonesia masih memiliki potensi lahan yang cukup luas untuk pengembangan tanaman padi, yaitu sekitar 24,5 juta hektar lahan basah sawah dan 76,3 juta hektar lahan kering. Luas potensi lahan tersebut dapat dirinci lebih lanjut sebagai berikut :

1. Lahan sawah

Potensi lahan sawah non-rawa pasang surut dengan kelas yang sesuai menurut klasifikasi kesesuaian lahan luasnya mencapai sekitar 13,26 juta hektar, yang tersebar di Sumatera 2,01 juta ha, Jawa 1,12 juta ha, Bali dan Nusa Tenggara 0,85 juta ha, Kalimantan 1,03 juta ha, Sulawesi 1,11 juta ha, serta Maluku dan Papua 7,89 juta ha. Dari total luas potensi lahan sawah tersebut, yang telah digunakan baru mencapai 6,86 juta ha BPS 2003. Jadi, masih tersisa potensi lahan sawah yang cukup luas untuk dikembangkan budidaya tanaman padi.

2. Lahan rawa dan pasang surut

Luas potensi lahan rawa dan pasang surut yang sesuai untuk dikembangkan menjadi lahan sawah mencapai 3,51 juta hektar, yang tersebar di Sumatera 1,92 juta ha, Jawa 0,12 juta ha, Kalimantan 1,01 juta ha, Sulawesi 0,31 juta ha, serta Maluku dan Papua 3,51 juta ha. Dari total luas potensi lahan rawa dan pasang surut tersebut, yang telah digunakan untuk lahan sawah baru sekitar 0,93 juta ha, sehingga masih ada sisa sekitar 2,57 juta hektar yang dapat dikembangkan menjadi lahan sawah BPS 2003.

3. Lahan kering

Luas potensi lahan kering yang yang dapat dikembangkan untuk tanaman semusim, khususnya padi, ada sekitar 25,33 juta ha. Dari total luas potensi lahan kering tersebut, yang sudah dimanfaatkan masih relatif sangat kecil, sehingga dari lahan kering yang ada di Indonesia masih terbuka peluang yang sangat lebar untuk pengembangan tanaman padi. Sumber : Rencana Aksi Pemantapan ketahanan Pangan 2005-2010, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Departemen Pertanian, 2005 Berkembangnya Industri Pendukung Lainnya Sebagian besar produk jagung digunakan sebagai campuran pakan ternak. Seiring dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia, tingkat konsumsi ayam dan telor semakin meningkat. Seiring dengan hal itu, industri pakan ternak juga ikut berkembang sehingga permintaan akan jagung sebagai bahan baku utama pakan tersebut semakin meningkat. Peningkatan permintaan jagung pada akhirnya akan berimbas pada peningkatan permintaan akan benih jagung. Padi sebagai Tanaman Pangan Utama di Indonesia Padi merupakan tanaman pangan utama di Indonesia sehingga benih padi hibrida memiliki potensi pasar yang sangat luas. Benih padi hibrida diharapkan mampu meningkatkan rata-rata produksi sampai dengan 2 ton per hektar.