PT BISI INTERNATIONAL Tbk.
20
5. RISIKO PERSAINGAN USAHA
Dewasa ini di Indonesia terdapat banyak perusahaan pembenihan dan perdagangan benih jagung, sayuran dan padi, tidak saja diproduksi oleh perusahaan besar tetapi juga oleh
perusahaan kecil. Persaingan juga bisa berasal dari produk luar negeri yang di impor secara langsung. Hal ini membuat persaingan usaha menjadi ketat sehingga tidak tertutup
kemungkinan pangsa pasar yang telah dikuasai oleh Perseroan akan menurun dan pada akhirnya dapat mempengaruhi pendapatan Perseroan.
6. RISIKO FLUKTUASI NILAI TUKAR MATA UANG ASING
Semua bahan baku pestisida yang diproduksi di Indonesia, pestisida yang diimport dalam bentuk produk jadi serta pupuk dan sebagian benih sayuran merupakan produk import,
sehingga setiap fluktuasi mata uang asing akan mempengaruhi harga pokok, di lain pihak harga jual tidak selalu dapat disesuaikan mengikuti fluktuasi nilai tukar. Hal ini akan
mempengaruhi pendapatan Perseroan.
7. RISIKO HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN
Perseroan dalam melakukan produksi benih menghadapi ancaman dari berbagai macam serangan hama dan penyakit tanaman. Pihak manajemen Perseroan telah mengambil langkah-
langkah pencegahan dengan melakukan pemeliharaan dan perawatan yang intensif, meskipun demikian tidak selalu dipastikan akan dapat mengendalikan serangan hama atau penyakit
dalam batas yang wajar. Jika terkena serangan berat hama atau penyakit dapat mengurangi produksi dan pada akhirnya mempengaruhi pada pendapatan Perseroan. Selain itu dari sisi
petani sebagai konsumen perseroan juga menghadapi resiko serangan hama dan penyakit yang akan mengurangi pendapatan dan daya beli petani dan pada akhirnya akan berdampak
negatif pada kinerja Perseroan.
8. RISIKO PERUBAHAN IKLIM YANG EKSTRIM
Untuk dapat menghasilkan benih yang baik, baik dalam proses pengembangan maupun perbanyakan, diperlukan suatu kondisi iklim tertentu yang terkendali. Perubahan iklim yang
ekstrim dapat mengakibatkan gagalnya pemenuhan standar produksi benih yang diharapkan sehingga pada akhirnya dapat berdampak pada kinerja Perseroan. Selain itu dari sisi petani
sebagai konsumen perseroan juga memerlukan iklim yang baik dan sesuai dengan kondisi tanaman petani untuk mendapatkan hasil panen yang baik, perubahan iklim yang ekstrim
akan mengurangi pendapatan dan daya beli petani dan pada akhirnya akan berdampak negatif pada kinerja Perseroan.
9. RISIKO KETENAGAKERJAAN
Perseroan dituntut untuk dapat selalu menghasilkan varietas yang diminati oleh petani dan untuk itu, Perseroan didukung oleh karyawan dengan keahlian khusus yang bekerja sebagai
pemulia tanaman dan laboratorium bioteknologi. Kehilangan karyawan tersebut akan menyebabkan proses pemuliaan tanaman akan terganggu kesinambungannya dan pada
akhirnya berpengaruh dengan keterlambatan Perseroan untuk menghasilkan produk yang diinginkan oleh pasar.
Manajemen Perseroan menyatakan bahwa semua risiko usaha yang dihadapi oleh Perseroan dalam melaksanakan kegiatan usaha telah diungkapkan dalam Prospektus.