RASIO LIKUIDITAS DAN SOLVABILITAS

19 PT BISI INTERNATIONAL Tbk. V. RISIKO USAHA Sebelum melakukan investasi pada saham Perseroan, para calon investor harus memperhatikan bahwa kegiatan usaha Perseroan akan sangat bergantung pada banyak faktor-faktor eksternal yang berada di luar pengendalian Perseroan danatau manajemen Perseroan. Sebelum memutuskan kegiatan investasi, maka para calon investor harus secara hati-hati mempertimbangkan berbagai risiko dan pertimbangan investasi lainnya, termasuk berbagai risiko yang dikemukakan dalam Prospektus ini dan risiko-risiko lainnya yang mungkin belum tercakup. Semua risiko tersebut, baik yang diketahui maupun yang tidak diketahui, dapat memberikan dampak negatif yang signifikan terhadap Perseroan, kinerja usaha dan keuangan Perseroan dan kinerja danatau nilai saham Perseroan. Apabila hal tersebut terjadi, maka harga saham Perseroan di pasar modal dapat menurun dan para investor dapat menghadapi potensi kerugian investasi.

1. RISIKO KEGAGALAN DALAM PENGEMBANGAN PRODUK BENIH HIBRIDA

Perseroan terus secara berkesinambungan melakukan pengembangan atas produk benih yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi pasar. Selama ini kemampuan Perseroan dalam mengembangkan produk benih yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi pasar merupakan salah satu faktor sukses Perseroan. Untuk dapat melakukan pengembangan ini diperlukan biaya yang cukup besar dengan waktu yang relatif lama dan didukung oleh sumber daya manusia yang menguasai bidangnya, sehingga jika usaha pengembangan yang dilakukan oleh Perseroan gagal, maka hal ini bisa menyebabkan Perseroan tidak mampu menghasilkan produk yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi pasar sehingga pada akhirnya akan mempengaruhi kinerja Perseroan.

2. RISIKO PEMALSUAN PRODUK

Perseroan berhasil menemukan beberapa kasus pemalsuan produk benih yang dihasilkan oleh Perseroan. Kasus pemalsuan ini mungkin dapat terjadi lagi di masa mendatang dan hal ini dapat menyebabkan menurunnya tingkat kepercayaan konsumen akan produk Perseroan dan pada akhirnya mempengaruhi pendapatan Perseroan.

3. RISIKO PERUBAHAN PERATURAN DAN KEBIJAKAN PEMERINTAH

Produk benih utama Perseroan merupakan jenis tanaman pangan yang diatur oleh Pemerintah yaitu jagung dan padi. Saat ini, Pemerintah memberikan dukungan atas penggunaan benih hibrida untuk jenis tanaman tersebut. Dimasa mendatang tidak tertutup kemungkinan Pemerintah kurang memberikan dukungan tentang penggunaan benih hibrida yang dapat menyebabkan dampak kurang baik terhadap kinerja Perseroan.

4. FLUKTUASI HARGA PASAR TERHADAP PRODUK YANG DIHASILKAN PERSEROAN

Penetapan harga produk yang dihasilkan oleh Perseroan, ditentukan berdasarkan harga pasar dunia. Harga pasar dunia ini didasarkan pada perubahan tingkat produksi industri dunia, permintaan dunia dan keadaan perekonomian dunia secara keseluruhan yang selalu berfluktuasi sesuai dengan siklusnya. Dengan berfluktuasinya harga pasar dunia akan mempengaruhi juga harga produk Perseroan dan minat petani untuk menanam suatu jenis tanaman dan pada akhirnya mempengaruhi pendapatan Perseroan. PT BISI INTERNATIONAL Tbk. 20

5. RISIKO PERSAINGAN USAHA

Dewasa ini di Indonesia terdapat banyak perusahaan pembenihan dan perdagangan benih jagung, sayuran dan padi, tidak saja diproduksi oleh perusahaan besar tetapi juga oleh perusahaan kecil. Persaingan juga bisa berasal dari produk luar negeri yang di impor secara langsung. Hal ini membuat persaingan usaha menjadi ketat sehingga tidak tertutup kemungkinan pangsa pasar yang telah dikuasai oleh Perseroan akan menurun dan pada akhirnya dapat mempengaruhi pendapatan Perseroan.

6. RISIKO FLUKTUASI NILAI TUKAR MATA UANG ASING

Semua bahan baku pestisida yang diproduksi di Indonesia, pestisida yang diimport dalam bentuk produk jadi serta pupuk dan sebagian benih sayuran merupakan produk import, sehingga setiap fluktuasi mata uang asing akan mempengaruhi harga pokok, di lain pihak harga jual tidak selalu dapat disesuaikan mengikuti fluktuasi nilai tukar. Hal ini akan mempengaruhi pendapatan Perseroan.

7. RISIKO HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN

Perseroan dalam melakukan produksi benih menghadapi ancaman dari berbagai macam serangan hama dan penyakit tanaman. Pihak manajemen Perseroan telah mengambil langkah- langkah pencegahan dengan melakukan pemeliharaan dan perawatan yang intensif, meskipun demikian tidak selalu dipastikan akan dapat mengendalikan serangan hama atau penyakit dalam batas yang wajar. Jika terkena serangan berat hama atau penyakit dapat mengurangi produksi dan pada akhirnya mempengaruhi pada pendapatan Perseroan. Selain itu dari sisi petani sebagai konsumen perseroan juga menghadapi resiko serangan hama dan penyakit yang akan mengurangi pendapatan dan daya beli petani dan pada akhirnya akan berdampak negatif pada kinerja Perseroan.

8. RISIKO PERUBAHAN IKLIM YANG EKSTRIM

Untuk dapat menghasilkan benih yang baik, baik dalam proses pengembangan maupun perbanyakan, diperlukan suatu kondisi iklim tertentu yang terkendali. Perubahan iklim yang ekstrim dapat mengakibatkan gagalnya pemenuhan standar produksi benih yang diharapkan sehingga pada akhirnya dapat berdampak pada kinerja Perseroan. Selain itu dari sisi petani sebagai konsumen perseroan juga memerlukan iklim yang baik dan sesuai dengan kondisi tanaman petani untuk mendapatkan hasil panen yang baik, perubahan iklim yang ekstrim akan mengurangi pendapatan dan daya beli petani dan pada akhirnya akan berdampak negatif pada kinerja Perseroan.

9. RISIKO KETENAGAKERJAAN

Perseroan dituntut untuk dapat selalu menghasilkan varietas yang diminati oleh petani dan untuk itu, Perseroan didukung oleh karyawan dengan keahlian khusus yang bekerja sebagai pemulia tanaman dan laboratorium bioteknologi. Kehilangan karyawan tersebut akan menyebabkan proses pemuliaan tanaman akan terganggu kesinambungannya dan pada akhirnya berpengaruh dengan keterlambatan Perseroan untuk menghasilkan produk yang diinginkan oleh pasar. Manajemen Perseroan menyatakan bahwa semua risiko usaha yang dihadapi oleh Perseroan dalam melaksanakan kegiatan usaha telah diungkapkan dalam Prospektus.