Pembahasan HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
114 Selanjutnya, kegiatan pembelajaran dengan percobaan sains ini anak
belajar dari hal konkret ke abstrak, anak memiliki kesempatan untuk bereksplorasi melalui pengamatan menggunakan benda-benda konkret yang digunakan anak
dalam percobaan, setelah mengamati dengan pengindraannya kemudian anak belajar untuk menarik kesimpulan tanpa menggunakan benda konkret melalui
bimbingan guru untuk mengembangkan konsep melalui bahasa. Hal ini sejalan dengan teori Bruner Slamet Suyanto, 2005b: 106 yang menyatakan bahwa di TK
anak harus mengalami tiga tahap perkembangan belajar dari konkret ke abstrak yaitu enactive, iconic, dan symbolic. Pada tahap enactive, anak berinteraksi
dengan objek berupa benda-benda, orang, dan kejadian. Proses selanjutnya yaitu iconic di mana anak menyadari sesuatu secara mandiri melalui gambar yang
konkret bukan yang abstrak. Tahap terakhir yaitu proses symbolic di mana anak memahami simbol-simbol dan mengembangkan konsep seperti bahasa dan angka
sebagai representasi simbol. Faktor lain yang mempengaruhi kemampuan kognitif anak yaitu karena
banyaknya pertanyaan yang ditujukan kepada anak akan mengasah kemampuan anak dalam berpikir kritis dan logis. Hal ini sesuai dengan pendapat Moreno dan
Duran dalam Jacobsen, dkk., 2009: 210 yaitu ketika guru menghabiskan waktu lebih sedikit untuk menjelaskan dan lebih banyak untuk mengajukan pertanyaan-
pertanyaan, hal ini akan membuat siswa cenderung lebih aktif secara kognitif dan mendorong pembelajaran dan motivasi.
Peningkatan kemampuan kognitif anak dalam penelitian ini terlihat dari faktor internal yaitu hereditas kemampuan berpikir logis, minat dan bakat anak
115 lebih meningkat pada saat proses pembelajaran sains berlangsung melalui
percobaan. Hal tersebut terlihat dari antusias anak pada saat proses pembelajaran, mulai dari kegiatan awal percobaan hingga anak mengerjakan lembar kerja LKA
hasil percobaan yang dilakukan anak terlihat sangat semangat. Anak yang semula lebih banyak mendengarkan dan ramai sendiri pada saat guru menjelaskan, saat
melakukan percobaan mereka menjadi lebih aktif menemukan pengetahuannya sendiri. Dari faktor eksternal terlihat bahwa anak lebih dapat memanfaatkan
lingkungan sebagai sumber belajar. Sesuai dengan pendapat Siti Partini Suardiman 2003: 4 yang menjelaskan bahwa kemampuan kognitif anak
dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik berasal dari dirinya internal maupun yang berasal dari luar dirinya eksternal.
Berdasarkan hasil penelitian dan uraian diatas, maka dapat diketahui bahwa dengan pengenalan sains melalui percobaan memberikan dampak terhadap
peningkatan kemampuan kognitif anak pada ranah pemahaman memahami konsep. Kemampuan kognitif pada pemahaman meningkat ketika menggunakan
percobaan sains karena anak lebih aktif dalam proses pembelajaran untuk memperoleh pengetahuan secara langsung dengan benda konkret yang menarik
bagi anak. Peningkatan yang dialami dalam penelitian yang dilakukan peneliti dari
Pratindakan, Siklus I sampai dengan Siklus II yaitu peningkatan nilai rata-rata kemampuan anak. Hal ini terlihat dari aktivitas anak dan guru dari Pratindakan
hingga Siklus II, ketika Pratindakan peran guru untuk membangkitkan semangat anak masih kurang. Guru kurang mengarahkan anak untuk melakukan aktivitas
116 yang mendukung kegiatan dengan guru tidak menyediakan alat atau bahan untuk
menunjang pembelajaran. Pada saat dilakukan tindakan semua anak diminta untuk melakukan aktivitas yang mendukung dalam pembelajaran dengan menyediakan
alat dan bahan yang sesuai. Meskipun pada awalnya masih ada beberapa anak yang tidak mau melakukan percobaan, guru tetap meminta anak untuk melakukan
percobaan dengan menjanjikan reward bagi anak yang mengikuti pembelajaran dari awal hingga akhir dan ini membuat anak yang pada awalnya tidak mau
melakukan percobaan menjadi mau melakukan percobaan. Anak yang mampu menjawab pertanyaan guru dengan lancar pun bertambah, hal ini dikarenakan
semua anak telah melakukan percobaan sehingga anak menemukan sendiri pengetahuan yang diperlukan. Begitu pula anak yang mampu menemukan dan
mengklasifikasikan benda berdasarkan sifatnya bertambah, anak tidak menanyakan lagi pada guru tentang benda-benda yang harus anak klasifikasikan.
Dengan melihat kelebihan dan kekurangan yang terjadi selama proses penelitian dapat disimpulkan bahwa dengan percobaan sains dapat meningkatkan
pemahaman konsep sederhana pada anak Kelompok B3 TK ABA 02 Cilacap.
117