Magnet Benda Larut dan Tidak Larut dalam Air
31 Anak juga dapat membuat prediksi berdasarkan hubungan sebab-akibat yang
telah diketahuinya. Karakteristik periode praoperasional menurut Piaget dalam Syamsu
Yusuf, 2007: 166 yang pertama adalah egosentrisme yaitu kecenderungan untuk mempersepsi, memahami dan menafsirkan sesuatu berdasarkan sudut pandang
sendiri. Kedua, cara berpikir anak masih kaku dan tidak fleksibel. Salah satu contohnya adalah berpikir anak bersifat memusat, yaitu kecederungan berpikir
atas dasar satu dimensi, baik mengenai objek maupun peristiwa, dan tidak menolak dimensi-dimensi lainnya. Ketiga, semilogical reasoning yaitu anak-anak
mencoba untuk menjelaskan peristiwa-peristiwa alam yang misterius, yang dialaminya dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu pemecahannya yaitu dalam
menjelaskan dianalogikan dengan tingkah laku manusia. Pemikiran praoperasional menurut Santrock 2002: 228 dapat dibagi ke
dalam dua subtahap yaitu subtahap fungsi simbolis dan subtahap pemikiran intuitif. Subtahap fungsi simbolis syimbolic function substage ialah subtahap
pertama pemikiran praoperasional yang terjadi kira-kira antara usia 2 hingga 4 tahun. Pada subtahap ini, anak-anak mengembangkan kemampuan untuk
membayangkan secara mental suatu objek yang tidak ada. Subtahap pemikiran intuitif intuitive thought substage menurut Santrock
2002: 231 ialah subtahap kedua pemikiran praoperasional yang terjadi kira-kira antara usia 4 sampai 7 tahun. Pada subtahap ini, anak-anak mulai menggunakan
penalaran primitif dan ingin tahu jawaban atas semua bentuk pertanyaan. Piaget dalam Santrock, 2002: 231 menyebut periode waktu ini “intuitif” karena anak-
32 anak berusia muda tampaknya begitu yakin tentang pengetahuan dan pemahaman
mereka, tetapi belum begitu sadar bagaimana mereka tahu apa yang mereka ketahui itu. Maksudnya, mereka mengatakan mengetahui sesuatu, tetapi
mengetahuinya tanpa menggunakan pemikiran rasional. Sehubungan dengan beberapa pendapat tersebut, perkembangan kognitif
juga telah ditetapkan oleh pemerintah dalam Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan pada ruang lingkup perkembangan kognitif bidang pengetahuan
umum dan sains anak usia 5-6 tahun. Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan pada ruang lingkup
perkembangan kognitif bidang pengetahuan umum dan sains anak usia 5-6 tahun tersebut menurut Permendiknas Nomor 58 tahun 2009 dapat dilihat pada Tabel 1
sebagai berikut:
Tabel 1. Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Kognitif Bidang Pengetahuan Umum dan Sains Anak Usia 5-
≤6 Tahun Lingkup Perkembangan
Tingkat Pencapaian Perkembangan Usia 5- ≤6
tahun I. Kognitif
A. Pengetahuan Umum dan Sains
1. Mengklasifikasikan benda berdasarkan fungsi 2. Menunjukkan
aktivitas yang
bersifat eksploratif dan menyelidik seperti: apa yang
terjadi ketika air ditumpahkan 3. Menyusun perencanaan kegiatan yang akan
dilakukan 4. Mengenal
sebab-akibat tentang
lingkungannya angin bertiup menyebabkan daun bergerak, air dapat menyebabkan sesuatu
menjadi basah 5. Menunjukkan inisiatif dalam memilih tema
permainan seperti: “ayo kita bermain pura- pura seperti burung”
6. Memecahkan masalah
sederhana dalam
kehidupan sehari-hari
Berdasarkan Tabel 1 di atas dapat diketahui bahwa kemampuan kognitif anak usia 5-6 tahun memiliki ciri-ciri dan karakteristik tertentu. Salah satu yang