38 MCTL adalah 69,62 lebih baik dibandingkan dengan Model Pembelajaran
Konvensional MPK yang nilai rata-ratanya adalah 63,42. Untuk
pemahaman konsep, rata-rata nilai MCTL adalah 77,88 lebih baik dibandingkan MPK yang rata-ratanya adalah 68,00. Hasil penelitian ini sesuai
dengan teori yang sudah ada, di mana MCTL memberikan nilai keterampilan proses sains dan pemahaman konsep yang lebih baik dibandingkan dengan
MPK.
H. Definisi Operasional
Untuk menghindari kemungkinan meluasnya penafsiran terhadap permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini, maka perlu disampaikan
definisi operasional yang digunakan dalam penelitian yaitu sebagai berikut:
1. Pemahaman Konsep Sederhana
Pemahaman konsep sederhana yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kemampuan kognitif anak pada tahap lebih dari sekedar mengingat pengetahuan
melainkan sampai pada kemampuan anak mengkategori yang meliputi
menjelaskan, menyebutkan, dan memberikan contoh dari konsep-konsep yang memiliki ciri khusus. Pemahaman konsep sederhana dalam penelitian ini yaitu
pemahaman mengenai konsep benda terapung dan tenggelam, magnet, benda larut dalam air dan benda tidak larut dalam air, api dan pembakaran.
2. Percobaan Sains
Percobaan sains merupakan suatu usaha atau upaya melakukan sesuatu yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan alam untuk menemukan hubungan
39 dan konsep ilmu pengetahuan tersebut melalui benda-benda konkret dengan
melakukannya sendiri secara langsung. Percobaan sains dalam penelitian ini yaitu percobaan benda terapung dan tenggelam, magnet, benda larut dan tidak larut
dalam air, api dan pembakaran.
40
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan merupakan jenis penelitian tindakan kelas Classroom Action Research yaitu sebuah kegiatan penelitian yang dilakukan di
kelas Suharsimi Arikunto, 2007: 2. Suroso 2009: 30 menambahkan mengemukakan bahwa,
“Penelitian Tindakan Kelas merupakan bentuk penelitian reflektif yang dilakukan oleh guru sendiri yang hasilnya dapat dimanfaatkan
sebagai alat untuk pengembangan kurikulum, pengembangan sekolah, pengembangan keahlian mengajar, dan sebagainya
”. Penelitian Tindakan Kelas PTK ini bersifat kolaboratif dan
partisipatif, artinya peneliti tidak melakukan penelitian sendiri namun bekerja sama dengan guru kelas. Kolaborasi antara guru kelas dan peneliti diwujudkan
dalam pelaksanaan pembelajaran. Peneliti terlibat langsung dalam proses penelitian sejak awal sampai dengan hasil penelitian berupa laporan. Dengan
demikian sejak perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi peneliti senantiasa terlibat. Secara partisipatif guru dan peneliti bekerjasama dalam
penyusunan perencanaan, persiapan, pelaksanaan, dan refleksi tindakan.
B. Subjek Penelitian
Subjek penelitian dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah 19 anak Kelompok B3 TK ABA 02 Cilacap Tahun Ajaran 20132014 terdiri dari 13 anak
perempuan dan 6 anak laki-laki.