Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah: BP2T dan Keharusan Pelayanan Prima

Evaluasi Rencana Strategis Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Tangerang Selatan 2011-2016 31 adalah “Meningkatkan Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik dan Bersih”. Ini ditujukan untuk meningkatkan fungsi Pemerintahan dalam hal peningkatan pelayanan perijinan kepada masyarakat Kota Tangerang Selatan yang diorientasikan pada pemerataan kemajuan perekonomian dan kesejahteraan sesuai dengan kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi IPTEK. Misi ini diarahkan pada peningkatan pembangunan sektor pendapatan asli daerah dan penataan tata kota yang baik dalam sektor perijinan sebagai mainstream yang dapat menciptakan stabilitas dan pemerataan ekonomi dan didukung oleh sistem investasi dan pengembangan sektor lain yang potensial. Penyelenggaraan pelayanan prima yang terpadu di Kota Tangerang Selatan adalah menjadi keharusan baik secara konstitusional maupun dalam rangka menjawab realitas kebutuhan masyarakat. Dalam upaya meningkatkan perekonomian dan menggiatkan sektor riil di Kota Tangerang Selatan diperlukan kemudahan perijinan seperti kemudahan untuk berinvestasi dan membuka usaha kerja. Namun, pada saat yang sama sering kita mendengar berbagai keluhan dari para investor dan pelaku usaha yaitu tidak memperoleh jaminan kepastian berusaha, kemudahan perizinan, serta jaminan keamanan berusaha dalam rangka pengembangan iklim investasi yang kondusif dan memberi kepastianjaminan berusaha. Selama ini, Pemerintah Kota dinilai belum memiliki inisiatif langsung bersentuhan dengan investor, akibatnya investasi di Pemerintah Kota Tangerang Selatan tidak dapat dirasakan secara kualitatif dan langsung manfaatnya. Hal Evaluasi Rencana Strategis Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Tangerang Selatan 2011-2016 32 tersebut menjadi tantangan bagi Pemerintah Kota Tangerang Selatan untuk meyakinkan kepada para investor agar merasa nyaman dalam berinvestasi. Beberapa Ketentuan Peraturan yang menjamin penyelenggaraan kegiatan pelayanan perijinan dan kemudahan investasi didaerah didasarkan pada antara lain: - Undang - Undang Nomor 9 Tahun 1995, tentang Sistem Pelayanan Satu Atap secara bertahap; - Undang - Undang Nomor 25 tahun 2007, tentang Penanaman Modal; - INPRES Nomor 3 tahun 2007,tentang Paket Kebijakan Investasi; - Permendagri Nomor 24 tahun 2007, tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Perijinan Terpadu Satu Pintu PPTSP; - Keputusan Menpan Nomor 81 Tahun 1993, tentang Pedoman Tatalaksana Pelayanan Umum; - Permendagri Nomor 20 Tahun 2008, tentang Pedoman Organisasi dan Tatakerja unit pelayanan perijinan terpadu di Daerah; - Surat Mendagri Nomor 0612671SJ, tanggal 17 Juli 2009; Pemerintah Kota Tangerang Selatan memiliki keinginan dan tujuan untuk mendorong peningkatan kegiatan ekonomi daerah dan menarik investor dalam rangka mendukung kegiatan ekonomi tersebut. Investasi yang ada dapat berasal dari luar daerah maupun dari dalam daerah itu sendiri, yang Evaluasi Rencana Strategis Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Tangerang Selatan 2011-2016 33 berupa penanaman modal usaha masyarakat dalam upaya penyelenggaraan kegiatan-kegiatan ekonomi setempat. Kebijakan Pemerintah Kota Tangerang Selatan dalam bidang perijinan diharapkan dapat menarik investasi dan mendorong peran serta masyarakat agar ikut berpartisipasi aktif dalam berbagai kegiatan ekonomi pembangunan. Beberapa faktor perijinan yang menghambat investor sebagai pihak yang paling sering mengurus masalah perijinan pembangunan, dan juga masyarakat pada umumnya, antara lain : - Birokrasi perijinan yang panjang dan berbelit-belit, - persyaratan yang memberatkan, - Tidak transparan, - Proses yang lama, dan - Biaya tinggi.

3.3. Telaahan Rencana Strategis Pelayanan Satu Atap dan Satu Pintu PTSAPTSP

Agar penyelenggaraan pemerintahan di daerah dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan, maka salah satu faktor terpenting yang sangat dibutuhkan adalah tersedianya dana dan sumber-sumber keuangan yang memadai. Intensifikasi dan ekstensifikasi sumber-sumber keuangan dapat dipenuhi dan dilaksanakan, apabila adanya partisipasi masyarakat terhadap Evaluasi Rencana Strategis Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Tangerang Selatan 2011-2016 34 penyelenggaraan pemerintahan. Salah satu partisipasi masyarakat terhadap penyelenggaraan pemerintahan adalah seringnya masyarakat melakukanmelaksanakan permintaan ijin perijinan yang sesuai dengan lingkup kegiatannyalingkup masalahnya kepada Pemerintah. Sebagai timbal baliknya, Pemerintah Kota sebagai pemberi ijin harus dapat melayani masyarakat sebaik mungkin bagi yang membutuhkan masalah perijinan. Pelayanan terhadap masyarakat yang membutuhkan mengurus perijinan, dapat dilaksanakan sebaik mungkin apabila Pemerintah Kota mempunyai suatu organisasi dan metoda yang baik mengenai tata cara pemberian pelayanan perijinan kepada masyarakat Salah satu sifat dan kecenderungan masyarakat yang akan dilayani adalah bahwa pada dasarnya apabila mengurus menyelesaikan segala sesuatu dengan pemerintah daerah ingin selalu dilayani secara lebih sederhana cepat, tepat waktu, tepat biaya dan tepat bentuk betul dan benar. Sebagi upaya Pemerintah Daerah untuk memenuhi keinginan masyarakat yang akan mengurus perijinan, maka Pemerintah Daerah harus dapat meningkatkan mutu pelayanannya kepada masyarakat Penyelenggaraan PTSP PTSA adalah sebuah satuan kerja di tingkat pemerintahan kotakabupaten yang memberikan pelayanan untuk memproses berbagai dokumen publik, khususnya perijinan usaha dan investasi. Perijinan usaha dan investasi yang selama ini mengandung konotasi negatif : terlalu banyak, berbelit-belit, membutuhkan waktu lama dan mahal, diharapkan akan dapat lebih disederhanakan melalui pelayanan