Metodologi Penelitian Tanaman Jagung

5. Analisa permukaan scanning eletron microscopy SEM di Laboratorium Rekayasa Material Banda Aceh. 6. Analisa kekuatan termal thermogravimetry analysis TGA di Laboratorium Politeknik Negeri Lhoksumawe.

1.7 Metodologi Penelitian

Penelitan ini bersifat eksperimental laboratorium, dimana pada penelitian ini dilakukan dalam 3 tahap : 1. Pada tahap ini adalah proses penyiapan tongkol jagung yang kemudian diisolasi untuk mendapatkan α-selulosa. Karakterisasi yang digunakan yaitu analisa dengan menggunakan FT-IR. 2. Pada tahap ini yaitu proses isolasi nanokristal selulosa melalui hidrolisis dengan menggunakan H 2 SO 4 48,84 dan dengan menggunakan sentrifugator untuk menghilangkan bagian amorf sehingga diperoleh bentuk kristalnya. Karakterisasi yang dilakukan adalah analisa dengan menggunakan transmisi electron microscopy TEM. 3. Pada tahap ini adalah pembuatan campuran PCL dengan NCC dengan menggunakan labu leher 2 yang dialiri dengan gas nitrogen yang disertai dengan pengadukan dan pemanasan pada suhu 120 C. Perbandingan PCL dengan NCC yaitu : 100 : 0, 90 :10, 80 :20, 70:30, 60 :40, 50 :50 dalam 10 gram yang kemudian dituang kedalam cetakan dan ditekan dengan menggunakan hot press pada suhu 120 C selama 5 menit. Karakterisasi yang digunakan analisa kekuatan mekanik meliputi uji tarik, analisa morfologi dengan menggunakan scanning electron microscopy SEM dan analisa thermal menggunakan thermogravimetry analysis TGA. Variabel –variabel yang digunakan adalah : a. Tahap I Variabel tetap Suhu o C Waktu menit Berat serbuk tongkol jagung g Variabel terikat: Analisa gugus fungsi dengan menggunakan FT-IR Universitas Sumatera Utara b. Tahap II Variabel tetap Suhu o C Waktu menit Konsentrasi H 2 SO 4 Variabel terikat: Analisa ukuran partikel menggunakan transmisi electron microscopy nm c. Tahap III Variabel tetap Suhu o C Waktu menit Variabel bebas: Berat polikaprolakton dan nanokristal selulosa g Variabel terikat: Analisa sifat mekanik dengan uji tarik Mpa Analisa thermal dengan thermogravimetry analysis TGA o C Analisa morfologi dengan scanning electron microscopy SEM Universitas Sumatera Utara BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tanaman Jagung

Di Indonesia, tanaman jagung sudah dikenal sekitar 400 tahun yang lalu, didatangkan oleh orang Portugis dan Spanyol. Daerah spektrum produksi jagung di Indonesia pada mulanya terkonsentrasi di wilayah Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Madura. Selanjutnya, tanaman jagung lambat laun meluas ditanam di luar Pulau Jawa. Dari hasil survei pertanian biro pusat statistik BPS tahun 1991, daerah sentrum produsen yang paling luas di Indonesia antara lain propinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Timur, Lampung, dan Jawa Barat. Areal pertanaman jagung sekarang sudah terdapat di seluruh provinsi di Indonesia dengan luas areal bervariasi. Produksi jagung dunia menempati urutan ketiga setelah padi dan gandum. Distribusi penanaman jagung terus meluas di berbagai negara di dunia karena tanaman ini mempunyai daya adaptasi yang luas di daerah subtropik ataupun tropik. Indonesia merupakan negara penghasil jagung terbesar di kawasan Asia Tenggara, maka tidak berlebihan bila Indonesia mengancang swasembada jagung. Dalam sistematika taksonomi tumbuhan, kedudukan tanaman jagung diklasifikasikan sebagai berikut Kingdom : Plantae Divisio : Spermstophyta Subdivisio : Angiospermae Kelas : Monocotyledoneae Ordo : Poales Famili : Poaceae Genus : Zea Spesies : Zea mays L. Universitas Sumatera Utara dijadika kimia j 1,4; p gudang 30 to tongkol 30. K energi,

2.2 Selu

Dokumen yang terkait

Pembuatan Selulosa Kristal Rendah (LCC) Dari Tongkol Jagung (ZEA MAYS L) Dengan Metode Hidrolisis Menggunakan Asam Fosfat 85%

3 61 56

Isolasi Nanokristal Selulosa Dari Tongkol Jagug (Zea mays L) Dengan Metode hidrolisa Menggunakan Pelarut Dimetil Asetamida/Litium Klorida (DMAc/LiCl)

18 108 70

Pembuatan Nanokomposit Menggunakan Polikaprolakton/Nanokristal Selulosa yang Diisolasi dari Tongkol Jagung (Zea mays L)

6 109 82

Pembuatan Hidrogel Berbasis Selulosa Dari Tongkol Jagung (Zea Mays L) Dengan Metode Ikat Silang

44 179 67

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Jagung - Pembuatan Selulosa Kristal Rendah (LCC) Dari Tongkol Jagung (ZEA MAYS L) Dengan Metode Hidrolisis Menggunakan Asam Fosfat 85%

0 1 13

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Jagung 2.1.1 Taksonomi Jagung - Isolasi Nanokristal Selulosa Dari Tongkol Jagug (Zea mays L) Dengan Metode hidrolisa Menggunakan Pelarut Dimetil Asetamida/Litium Klorida (DMAc/LiCl)

0 0 18

Isolasi Nanokristal Selulosa Dari Tongkol Jagug (Zea mays L) Dengan Metode hidrolisa Menggunakan Pelarut Dimetil Asetamida/Litium Klorida (DMAc/LiCl)

0 0 13

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Jagung - Pembuatan Nanokomposit Menggunakan Polikaprolakton/Nanokristal Selulosa yang Diisolasi dari Tongkol Jagung (Zea mays L)

0 1 22

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pembuatan Nanokomposit Menggunakan Polikaprolakton/Nanokristal Selulosa yang Diisolasi dari Tongkol Jagung (Zea mays L)

0 0 6

Pembuatan Nanokomposit Menggunakan Polikaprolakton/Nanokristal Selulosa yang Diisolasi dari Tongkol Jagung (Zea mays L)

0 1 13