Isolasi Nanokristal Selulosa dari α-Selulosa Analisa Morfologi dengan TEM

cm -1 . Daerah absorbansi air pada bilangan gelombang 1640. Daerah uluran C-O-C diabsorpsi pada daerah 1070-1150 cm -1 .Serapan ini berasal dari ikatan glikosida yang terdapat pada struktur senyawa α-selulosa. Dari hasil analisa FT-IR tersebut dapat dikatakan bahwa α- selulosa telah berhasil diisolasi dari tongkol jagung. Tabel 4.1 Daerah Absorbansi untuk Gugus Fungsi dari Selulosa, Hemiselulosa, dan Lignin Oh et al, 2005. Komponen serat Panjang gelombang cm -1 Gugus fungsi Komponen Selulosa 4000-2995 2841-2967 1640 1070-1150 1108 OH H-C-H Serat-OH C-O-C OH Asam, metanol Alkil, alipatik Penyerapan air Cincin piranosa C-OH Hemiselulosa 4000-2995 2841-2967 1765-1715 1108 OH H-C-H C=O OH Asam, metanol Alkil, alipatik Keton, karbonil C-OH Lignin 4000-2995 2841-2967 1632 1613-1450 1430 1270-1232 1215 1108 OH H-C-H C=C C=C O-CH 3 C-O-C C-O OH Asam, metanol Alkil, alipatik Cincin benzen Aromatik Metoksil-OCH 3 aril-alkil eter Phenol C-OH

4.2.3 Isolasi Nanokristal Selulosa dari α-Selulosa

Pada proses isolasi nanokristal selulosa dari α-selulosa dilakukan melalui beberapa tahap. Tahap pertama yaitu hidrolisis α-selulosa dengan menggunakan H 2 SO 4 48,84. Tujuan dari proses ini adalah untuk memecah daerah amorf pada α-selulosa Peng et al, 2011. Proses hidrolisis dilakukan pada suhu 45 o C selama 45 menit yang mana merupakan waktu optimum Universitas Sumatera Utara untuk proses hidrolisis Bondenson et al, 2006. Selanjutnya dilakukan proses sentrifugasi serta penetralan dari suspensi yang terbentuk untuk menghilangkan sisa-sisa asam dan bagian amorf yang masih berikatan dengan bagian kristal pada proses hidrolisis yang terbentuk selama proses hidrolisis sehingga diperoleh bagian kristal saja. Tahap selanjutnya adalah proses dialisis dengan menggunakan membran dialisis yang berukuran 100 nm yang telah direndam dengan 100 mL aquadest pada suhu 40 o C. Tujuan dari proses dialisis adalah untuk memisahkan partikel yang berukuran 100 nm dari partikel yang memiliki ukuran yang lebih besar dari 100 nm. Nanopartikel yang berukuran 100 nm akan berdifusi keluar dari membran, sedangkan partikel yang berukuran lebuh besar dari 100 nm akan tertinggal di dalam membran. Tahapan terakhir adalah penguapan aquadest sehingga pada tahap akhir akan diperoleh nanokristal selulosa berwarna bening. Reaksi hidrolisis α- selulosa dengan menggunakan H 2 SO 4 48,84 adalah sebagai berikut: H 2 SO 4 H + + HSO 4 - O OH HO R 1 CH 2 OH O O HO OH CH 2 OH O R 2 H + O CH 2 OH R 1 HO OH H O O OH CH 2 OH HO O R 2 H + - OH O CH 2 OH R 1 HO OH OH + O OH HO HO CH 2 OH O R 2 + H + + HSO 4 - O CH 2 OH R 1 HO OH OH + O CH 2 OH HO HO OH O R 2 + H 2 SO 4 Gambar 4.5 Reaksi Hidrolisis α-selulosa dengan H 2 SO 4 Braun, 2009.

4.2.4 Analisa Morfologi dengan TEM

TEM adalah mikroskop yang mampu untuk melakukan pembesaran objek sampai 2 juta kali yang menggunakan elektro statik dan elektro magnetik untuk mengontrol pencahayaan dan tampilan gambar serta memiliki kemampuan pembesaran objek serta resolusi yang jauh lebih bagus daripada mikroskop cahaya. Mikroskop elektron ini menggunakan jauh lebih banyak energi dan radiasi elektromagnetik yang lebih pendek dibandingkan mikroskop cahaya. Universitas Sumatera Utara pada G berpisah dimana data ya ditarik karena k a Gambar nm, b p

4.2.5 A

Dokumen yang terkait

Pembuatan Selulosa Kristal Rendah (LCC) Dari Tongkol Jagung (ZEA MAYS L) Dengan Metode Hidrolisis Menggunakan Asam Fosfat 85%

3 61 56

Isolasi Nanokristal Selulosa Dari Tongkol Jagug (Zea mays L) Dengan Metode hidrolisa Menggunakan Pelarut Dimetil Asetamida/Litium Klorida (DMAc/LiCl)

18 108 70

Pembuatan Nanokomposit Menggunakan Polikaprolakton/Nanokristal Selulosa yang Diisolasi dari Tongkol Jagung (Zea mays L)

6 109 82

Pembuatan Hidrogel Berbasis Selulosa Dari Tongkol Jagung (Zea Mays L) Dengan Metode Ikat Silang

44 179 67

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Jagung - Pembuatan Selulosa Kristal Rendah (LCC) Dari Tongkol Jagung (ZEA MAYS L) Dengan Metode Hidrolisis Menggunakan Asam Fosfat 85%

0 1 13

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Jagung 2.1.1 Taksonomi Jagung - Isolasi Nanokristal Selulosa Dari Tongkol Jagug (Zea mays L) Dengan Metode hidrolisa Menggunakan Pelarut Dimetil Asetamida/Litium Klorida (DMAc/LiCl)

0 0 18

Isolasi Nanokristal Selulosa Dari Tongkol Jagug (Zea mays L) Dengan Metode hidrolisa Menggunakan Pelarut Dimetil Asetamida/Litium Klorida (DMAc/LiCl)

0 0 13

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Jagung - Pembuatan Nanokomposit Menggunakan Polikaprolakton/Nanokristal Selulosa yang Diisolasi dari Tongkol Jagung (Zea mays L)

0 1 22

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pembuatan Nanokomposit Menggunakan Polikaprolakton/Nanokristal Selulosa yang Diisolasi dari Tongkol Jagung (Zea mays L)

0 0 6

Pembuatan Nanokomposit Menggunakan Polikaprolakton/Nanokristal Selulosa yang Diisolasi dari Tongkol Jagung (Zea mays L)

0 1 13