Gambar 4.3 Nanokomposit PCLNCC
4.2 Pembahasan
4.2.1 Isolasi α-Selulosa dari Tongkol Jagung
Sebelum proses isolasi maka tongkol jagung terlebih dahulu dipotong kecil-kecil dan direndam dengan air agar kotoran turun. Setelah itu dikeringkan dan dihaluskan dengan
menggunakan blender dan diayak hingga ukuran 80 mesh untuk mempermudah proses isolasi.
Tahapan pertama dalam proses isolasi α-selulosa adalah proses delignifikasi dengan
menggunakan HNO
3
3,5 dan NaNO
2
yang bertujuan untuk menghilangkan lignin dari serbuk tongkol jagung dalam bentuk nitrolignin Ohwoavworhua, 2005. Selanjutnya
dilakukan proses alkali dengan menggunakan NaOH 2 dan Na
2
SO
3
2. Perlakuan ini membuat serat dari selulosa membengkak dan bertujuan untuk menghilangkan hemiselulosa,
garam-garam mineral, silika, dan abu. Pulp yang dihasilkan dari proses swelling ini berwarna kuning kecoklatan Sheltami, 2012. Oleh karna itu dilakukan proses pemutihan dengan
menggunakan NaOCl 1,75.
Universitas Sumatera Utara
α-selulosa yang dihasilkan pada tahap ini belum murni, dimana masih mengandung β- selulosa dan
ϒ-selulosa. Oleh karena itu dilakukan pemurnian dengan menggunakan NaOH 17,5 dimana
α-selulosa akan mengendap sedangkan β-selulosa dan ϒ-selulosa akan larut. α-selulosa yang dihasilkan pada tahap ini berwarna kuning kecoklatan. Untuk menghilangkan
warna tersebut maka dilakukan pemutihan dengan menggunakan H
2
O
2
10. α-selulosa yang
dihasilkan berbentuk pulp berwarna putih yang kemudian dikeringkan di dalam oven pada suhu 60
C.
4.2.2 Analisa Gugus Fungsi dengan FT-IR
Analisa gugus fungsi dengan FTIR telah dilakukan dengan menggunakan alat Shimadzu IR Prestige-21. Sampel yang dianalisa yaitu
α-selulosa yang diperoleh dari tongkol jagung. FTIR membantu karakterisasi struktur kimia dengan cara mengidentifikasi gugus fungsi yang
mucul pada setiap sampel.
Gambar 4.4 Spektrum FT-IR α-Selulosa
Spektrum dari α-selulosa terletak pada kisaran panjang gelombang 4000-500 cm
-1
dapat dilihat pada Gambar 4.3, dengan puncak absorbansi yang dapat disesuaikan dengan Tabel 4.1. Energi getaran rentang untuk molekul organik bersesuaian dengan radiasi infra
merah dengan bilangan gelombang antara 1200-4000 cm
-1
. Bagian tersebut berguna untuk mendeteksi adanya gugus fungsi dalam senyawa organik. Dari tabel 4.1 dapat dilihat bahwa
gugus OH diabsorbsi pada daerah 4000-2995 cm
-1
. Ikatan C-H diabsorpsi diantara 2841-2967
Universitas Sumatera Utara
cm
-1
. Daerah absorbansi air pada bilangan gelombang 1640. Daerah uluran C-O-C diabsorpsi pada daerah 1070-1150 cm
-1
.Serapan ini berasal dari ikatan glikosida yang terdapat pada struktur senyawa
α-selulosa. Dari hasil analisa FT-IR tersebut dapat dikatakan bahwa α- selulosa telah berhasil diisolasi dari tongkol jagung.
Tabel 4.1 Daerah Absorbansi untuk Gugus Fungsi dari Selulosa, Hemiselulosa, dan Lignin Oh et al, 2005.
Komponen serat Panjang gelombang
cm
-1
Gugus fungsi Komponen
Selulosa 4000-2995 2841-2967
1640 1070-1150
1108 OH
H-C-H Serat-OH
C-O-C OH
Asam, metanol Alkil, alipatik
Penyerapan air Cincin piranosa
C-OH Hemiselulosa 4000-2995
2841-2967 1765-1715
1108 OH
H-C-H C=O
OH Asam, metanol
Alkil, alipatik Keton, karbonil
C-OH Lignin 4000-2995
2841-2967 1632
1613-1450 1430
1270-1232 1215
1108 OH
H-C-H C=C
C=C O-CH
3
C-O-C C-O
OH Asam, metanol
Alkil, alipatik Cincin benzen
Aromatik Metoksil-OCH
3
aril-alkil eter Phenol
C-OH
4.2.3 Isolasi Nanokristal Selulosa dari α-Selulosa