92
Tabel 4.7 Tahapan Pelaksanaan dan Topik Unggulan Road Map Pengembangan Minyak Atsiri dan Fitofarmaka untuk Peningkatan Kesehatan
Topik Sub topik
Uraian kegiatan Bidang Keilmuwan
Bahan baku Skrining biologi tanaman atsiri
dan tanaman obat Kajian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi budidaya
dan jenis tanaman terhadap kandungan bahan aktif Kimia, statistik, farmasi, biologi,
teknik kimia Metode Isolasi
1. Skala laboratorium 2. Skala semi industri
Kimia, farmasi, teknik kimia
Analisis Kualitas dan Standarisasi
Penyusunan Standar Mutu Bahan
1.
Instrumen analisis dan standarisasi
2.
Metode analisis dan standarisasi
3.
Pembuatan data base hasil riset Kimia, statistik, farmasi, teknik
kimia
Studi bioaktivitas standardized bioassay
Pengujian aktivitas ekstrak terstandar, isolat, fraksi dari minyak atsiri dan tanaman obat
Kimia, farmasi,
biologi, kedokteran
Konversi Senyawa berbasis Green
Chemistry and Chemical
Engineering Based Skala laboratorium
1.
Pengarahan pada berbagai senyawa turunan dengan metode sintesis laboratorium yang ramah lingkungan dan
bersifat green chemistry atau dengan komputasi kimia seperti HKSAQSAR, pemodelan struktur, interaksi, dll.
2.
Perolehan HAKI Kimia, statistik, komputasi, farmasi
Skala industri
1.
Pengarahan pada produksi massal bahan aktif fitokimia yang terbukti memiliki aktivitas biologi yang teruji.
2.
Perolehan HAKI Teknik kimia, teknik industri,
kimia, komputasi enjiinering
Formulasi produk kesehatan yang halal
Studi bahan aktif dan bahan terstandar
1.
Studi yang di antaranya meliputi : •
Pengkajian tentang konsentrasi dosis aman •
Penelitian tentang interaksi bahan aktif dengan reseptor, lingkungan dan lain-lain.
2.
Pembuatan produk formulatif yang halal : •
Tidak menggunakan bahan-bahan yang diharamkan •
Tidak menghasilkan produk yang diharamkan dan bertentangan dengan hukum formal
3.
Perolehan HAKI Kimia,
komputasi, farmasi,
kedokteran, ilmu syariah
93
Topik Sub topik
Uraian kegiatan Bidang Keilmuwan
Diversifikasi teknologi formulasi
1.
Pengkajian bentuk sediaan, teknologi kemasan dan preparasi produk sebelum dipasarkan.
2.
Perolehan HAKI Kimia, farmasi, teknik kimia
Uji pre klinik Pengujian skala laboratorium
1.
Metodologi pengujian pre klinik yang memenuhi standar bioassay internasional
2.
Perluasan dimensi pengujian pada tingkat maksimal yang diijinkan
Farmasi, kedokteran,
hukum, psikologi
Legal formal dan etika penelitianpengujian
Mendapatkan sertifikasi,
legalitas dan
pernyataan kesesuaian uji pre klinik dari lembaga yang terstandarisasi
secara nasional Farmasi, kedokteran, hukum
Produksi dan pemasaran
Kerjasama institusi dan industri Proses produksi skala laboratorium dan mencari dukungan
pihak luar untuk produksi dalam skala lebih besar. Teknik kimia, teknik industri,
kimia, ekonomi
94
4.3 Indikator Kinerja Utama
Table 4.8 Indikator Kinerja Tahun 2016-2020
No Indikator Kinerja
Base Line Target Capaian
2015 2016
2017 2018
2019 2020
1 Jumlah publikasi ilmiah jurnal internasional yang dihasilkan
setiap tahun 103
41 46
51 56
61 2
Jumlah publikasi ilmiah jurnal nasional terakreditasi yang dihasilkan setiap tahun
16 63
69 75
81 87
3 Jumlah publikasi ilmiah jurnal nasional tidak terakreditasi
yang dihasilkan setiap tahun 86
75 80
85 90
95 4
Jumlah publikasi ilmiah dalam prosiding seminar yang dihasilkan setiap tahun
284 270
280 290
300 310
5 Jumlah buku yang dihasilkan setiap tahun
57 82
89 97
104 111
6 Jumlah patent terdaftar yang dihasilkan
10 6
8 10
12 14
8 Jumlah produk teknologi, kebijakan dan desain yang
dihasilkan 45
140 150
160 170
180 9
Persentase produk teknologi, kebijakan dan desain yang terimplementasikan di masyarakat
30 40
50 60
70 80
10 Persentase penelitian dosen yang melibatkan mahasiswa
S1, S2S3 40
50 60
70 80
90
95
Tabel 4.9 Rencana Pendanaan Penelitian dalam milyar Rp
Tahun Alokasi Sumber Dana
Program Penelitian Unggulan
Program Penelitian Non
Unggulan Jumlah Dana
2016 Internal UII
1,00 0,50
6,25 Ditlitabmas Dikti Kemendiknas
1,00 0,75
Lain-lain 2,00
1,00 2017
Internal UII 1,30
0,65 8,20
Ditlitabmas Dikti Kemendiknas 1,50
1,00 Lain-lain
2,50 1,25
2018 Internal UII
1,60 0,80
10,40 Ditlitabmas Dikti Kemendiknas
2,00 1,50
Lain-lain 3,00
1,50 2019
Internal UII 1,90
0,95 12,60
Ditlitabmas Dikti Kemendiknas 2,50
2,00 Lain-lain
3,50 1,75
2020 Internal UII
2,20 1,10
14,8 Ditlitabmas Dikti Kemendiknas
3,00 2,50
Lain-lain 4,00
2,00
Program unggulan UII 1. Pengembangan Model Peningkatan Kualitas Hidup Islami, 2. Sistem Penyelenggaraan Negara Anti Kejahatan Kemanusiaan berbasis Keadilan, 3. Pengembangan Industri Ekonomi Kreatif berbasis Wirausaha dan Etika berdaya Saing Global, 4. Pengembangan Permukiman yang Cerdas, Lestari, dan Tanggap Bencana,
5. Pengembangan Virtual Environment VE untuk Pendidikan, Pemerintahan, dan Bisnis, 6. Pengembangan Teknologi Kesehatan untuk Pencegahan, Diagnostik, dan Terapeutik, 7. Pengembangan Minyak Atsiri dan Fitofarmaka untuk Peningkatan Kesehatan
Program penelitian multi tahun hibah bersaing, fundamental, pekerti, pasca sarjana, RAPID, disertasi Doktor Kemenristek, pemerintah daerah, industri, lembaga internasional
96
BAB V POLA PELAKSANAAN, PEMANTAUAN, EVALUASI DAN DISEMINASI
Pelaksanaan penelitian unggulan sesuai dengan Renstra Penelitian UII 2016-2020 mengikuti jadual pelaksanaan yang telah diuraikan di dalam Bab IV. Adapun uraian detail pelaksanaan Renstra Penelitian UII 2016-2020 dirangkum di dalam Tabel 5.1 berikut;
Tabel 5.1 Skenario Proses Pelaksanaan Renstra Penelitian UII 2016-2020
Bidang Unggulan Skenario Proses Pelaksanaan
2016 2017
2018 2019-2020
1. Pengembangan Model
Peningkatan Kualitas Hidup
Islami Analisis teks:
1 Kualitas hidup dalam Nash
2 Kontekstualisasi maqaashid al
Syari’ah; Instrumentasi:
1 Model kesehatan mental
dan perilaku berbasis
nilai-nilai Islam 2 Model penguatan
keluarga berbasis nilai-nilai Islam;
3 Model kepemimpinan
kenabian prophetic
leadership
4 Organisasi yang
berorientasi pada work-life balance
5 Kehidupan sosial dan
pendidikan yang berkarakter
Intervensi:
1
Konstruksi perangkat diagnosis
dan intervensi psikologis
berbasis nilai-nilai
Islam;
2
Intervensi keluarga
berbasis nilai-nilai
Islam;
3
Konstruksi perangkat diagnosis
dan intervensi
kepemimpinan kenabian
bagi organisasi;
4
Faktor personal dan organisasional yang
terkait dengan Work- Life Balance;
Analisis dan Formulasi Kebijakan: 1 Formulasi kebijakan dan strandarisasi terkait
layanan bagi kasus gangguan jiwa; 2 Integrasi pendidikan penguatan keluarga
dalam UU Perkawinan di Indonesia; 3 Sistem seleksi dan evaluasi kepemimpinan
pejabat publik di Indonesia; 4 Formulasi kebijakan organisasi publik yang
family friendly; 5 Kebijakan pengembangan tenaga pendidik di
Indonesia; 6 Kebijakan sistem pendidikan formal dan non
formal di Indonesia; 7 Sistem mitigasi dan rehabilitasi bencana yang
memberdayakan komunitas rentan bencana; 8 Kebijakan pencegahan dan resolusi konflik
97
Bidang Unggulan Skenario Proses Pelaksanaan
2016 2017
2018 2019-2020
masyarakat madani
6 Mitigasi dan
rehabilitasi bencana berbasis
religiositas 7 Resolusi konflik
di Indonesia
5
Domain personal,
organisasional dan
Dukungan sosial
yang menjamin
keberhasilan dalam pendidikan formal;
6
Intervensi personal
dan komunitas
menuju masyarakat yang
resilien terhadap bencana;
7
Intervensi personal, keluarga dan sosial
menuju perilaku
masyarakat yang
berorientasi pada
perdamaian
98
Bidang Unggulan Skenario Proses Pelaksanaan
2. Sistem Penyelenggaraan Negara Anti Kejahatan Kemanusiaan Berbasis Keadilan Sub Tema
Permsalahan Umum Permasalahan Khusus 2016-2020
Topik Unggulan 2016-2020
OutputProduk
Korupsi •
Masih kuatnya budaya organisasi yang toleran
terhadap korupsi di Indonesia •
Masih cukup tingginya peluang melakukan korupsi
di Indonesia •
Masih kurang beratnya sanksi terhadap pelaku
korupsi di Indonesia •
Masih tingginya perceived net-benefit dari korupsi di
Indonesia •
Gaya hidup berlebih-lebihan dari para pejabat di Indonesia
Tahun 2016: Salah satu faktor utama dari
munculnya korupsi di Indonesia adalah karena adanya rasionalisasi
yang bersumber dari budaya atau kebiasaan ditempat pelaku korupsi
berkerja. Tahun 2014:
1. Budaya organisasi sebagai sumber rasionalisasi korupsi
2. Pembentukan budaya organisasi yang bersih dan transparan dalam
pemberantasan korupsi 3. Redefinisi Korupsi dalam upaya
pencarian solusi Model Kebijakan
tentang Pencegahan dan
Penanggulangan Korupsi berbasis
Keadilan
Tahun 2017: Salah satu faktor utama dari
munculnya korupsi di Indonesia adalah faktor kesempatan yang
berasal dari berbagai sumber seperti kurang kuatnya pengendalian
internal organisasi Tahun 2015:
1. Identifikasi faktor – faktor
penyebab munculnya kesempatan tindak korupsi di Indonesia
2. Model situational crime prevention untuk pencegahan korupsi di
Indonesia Tahun 2018:
Sanksi yang ringan kepada para koruptor dibandingkan dengan
kerugian negara yang diakibatkan dari tindak korupsi kurang
memberikan efek jera bagi koruptor dan calon koruptor
Tahun 2016: Model sanksi bagi koruptor di
Indonesia dan perbandingan dengan negara lain.
Tahun 2019: Masih tingginya anggapan diantara
para koruptor bahwa keuntungan melakukan korupsi di Indonesia bagi
pelaku masih lebih besar daripada resiko dan kerugiannnya.
Tahun 2017: 1.
“cost” dan “benefit” pelaku korupsi dan upaya meminimalisir
“perceived net-benefit” tindak korupsi di Indonesia
2. Konsumerisme sebagai faktor
99
Bidang Unggulan Skenario Proses Pelaksanaan
2. Sistem Penyelenggaraan Negara Anti Kejahatan Kemanusiaan Berbasis Keadilan Sub Tema
Permsalahan Umum Permasalahan Khusus 2016-2020
Topik Unggulan 2016-2020
OutputProduk
Politisi dan pejabat di Indonesia sering terlihat hidup dengan
bermewh - mewahan melebihi kemampuan finansialnya.
motivasi tindak korupsi di Indonesia
3. Membangun pola pikir hidup sederhana sebagai bagian upaya
pencegahan tindak korupsi di Indonesia
Terorisme Kejahatan terorisme merupakan
salah satu jenis kejatan kemanusiaan yang tergolong
extra ordinary crime, sehingga membutuhkan penanganan yang
serius dan ekstra akan tetapi tetap mengacu pada koridor
penghargaan nilai Kemanusiaan dan Keadilan
Tahun 2016: Mengidentifikasi Akar Persoalan
Terorisme Tahun 2014:
Latar Sosial Ekonomi, Psikologis, Teks Agama, dan Politik di Balik
Terorisme Model Kebijakan
Pencegahan dan Penanggualangan
Kejahatan Terorisme berbasis
Keadilan di Indonesia
Tahun 2017: Mengidentifikasi Pola Penanganan
Terorisme oleh Negara Tahun 2015:
1. Kebijakan Penanganan Terorisme oleh Negara
2. Kelebihan dan kekurangan Pola Penanganan Terorisme oleh
Negara Tahun 2018:
Mengidentifikasi Isu Cross Border, Baik dalam Hal Tindak Pidana
Terorisme dan Pola Penanganan oleh Negara
Tahun 2016: 1. Pola Terorisme Lintas Negara
terkait ideologi dan kerjasama Internasional
2. Skema Kontra Terorisme Internasional
Tahun 2019: Merumuskan Model Penanganan
Terorisme yang Adil dan Manusiawi Tahun 2017:
1. Model Pendekatan yang Dapat Digunakan Untuk Mereduksi Nalar
Terorisme 2. Model Penanganan Terorisme
yang Dapat Digunakan Oleh Negara
Narkoba Rasionalisasi tentang
Tahun 2016: Tahun 2014:
Model Kebijakan