68
Tabel 4.4.b Tema dan Lingkup Road Map Pengembangan Permukiman Cerdas, Lestari, dan Tanggap Bencana
Lingkup Kajian Tema Kecerdasan
smart – intelligence Tema Kelestarian
sustainability Tema Tanggap Bencana
disaster resiliency
Material Rumah, kawasan, sistem
dan infrastruktur cerdas yang didasari oleh konsep
respon cerdas pasif, aktif, otomasi sistemik
terhadap perubahan lingkungan dan perilaku.
Konsep kelestarian holistik lahan, infrastruktur,
bangun-bangunan, sistem- sistem
Keindahan, pelestarian budaya, pemberdayaan
sumber daya manusia dan alam.
Peta rantai pasokan untuk menuju kemandirian
teknologi. Minimasi limbah
Konservasi fungsi lingkungan
Pengembangan risiko bencana, hazard, vulner
ability, capacity Rumah
Kawasan Sistem
pendukung Dampak bencana terhadap
sistem fisik Lahan
Dampak bencana terhadap manusia dan sosial
Pe manfaatan ‘produk’
bencana sebagai penguatan sumber daya.
Infrastruktur
Manusia Pelaku, budaya, norma
dan perilaku cerdas multidimensional
holistik yang merespon perubahan lingkungan
spiritual, sosial, psikologis, kesehatan,
hukum. Pelaku, budaya, norma,
perilaku lestari multidimensional holistik
spiritual, sosial, psikologis, kesehatan, hukum
Implementasi green technology pada sistem
rumah cerdas. Pola respon fisik terhadap
bencana pelaku, desain, struktur, sistem
infrastruktur
Keluarga Pola respon non fisik
terhadap bencana keagamaan dan
spiritualitas, komunikasi, relasi sosial
Komunitas Cara pandang baru
terhadap bencana Budaya dan bencana
Tabel 4.4.c Topik Penelitian Road Map Pengembangan Permukiman Cerdas, Lestari, dan Tanggap Bencana
No Topik
Deskripsi Kelompok Keahlian
1. Kecerdasan
Artifisial untuk seting
fisik Rumah, kawasan, sistem dan infrastruktur
cerdas yang didasari oleh konsep respon cerdas pasif, aktif, otomasi sistemik
terhadap perubahan lingkungan dan perilaku. Klaster Desain Teknologi
Arsitektur, Sipil, Lingkugan, Teknik Mesin, Teknik Elektro,
Teknik Industri
Implementasi green technology pada sistem rumah cerdas
2. Budaya dan
Perubahan Lingkungan
Pelaku, budaya, norma dan perilaku cerdas multidimensional holistik yang merespon
perubahan lingkungan spiritual, sosial, psikologis, kesehatan, hukum, fisik.
Klaster Religi dan Humaniora Agama, Psikologi, Hukum,
Ekonomi Klaster Ilmu Alam dan
Kesehatan
3. Kelestarian
Holistik Konsep kelestarian holistik lahan,
infrastruktur, bangun-bangunan, sistem- Semua Klaster interdisipliner
• Desain Teknologi
69
4.2.5 Pengembangan Virtual Environment untuk Pendidikan, Pemerintahan, dan Bisnis
Teknonologi informasi dan komunikasi mengalami perkembangan yang sangat cepat sehingga tidaklah berlebihan apabila kemajuan tersebut dianggap sebagai revolusi informasi
dan komunikasi. Revolusi ini dapat dilihat dari betapa mudahnya orang memperoleh akses, menemukan, mengumpulkan, dan mengirimkan dan mengkomunikasikan informasi tersebut
kembali tanpa terhalang oleh batas-batas geografis suatu negara. Oleh karena itu, kehidupan manusia terbuka lebar dan semakin lebar karena hidup tanpa batas. Dengan keadaan ini,
manusia secara sadar melakukan inovasi agar perkembangan teknologi informasi dan komunikasi tersebut bermanfaat bagi kehidupan manusia terutama manfaat-manfaat yang
meringankan beban hidup manusia. Selanjutnya, dalam komunitas sistem informasi dan teknologi informasi tema besar
yang sekarang dikembangkan
adalah teknologi informasi dan komunikasi untuk
pembangunan” atau ICT for development ICT4D Walsham, 2012. Saat ini, bidang ini mendapatkan perhatian yang sangat besar dari kalangan peneliti, baik dari negara berkembang
maupun negara maju. Beragam outlet publikasi baik jurnal maupun konferensi
sistem Keindahan, pelestarian budaya,
pemberdayaan sumber daya manusia dan alam.
Peta rantai pasokan untuk menuju kemandirian teknologi.
Konservasi fungsi lingkungan •
Religi dan Humaniora •
Ilmu Alam dan Kesehatan •
Lingkungan
Pelaku, budaya, norma, perilaku lestari multidimensional holistik spiritual, sosial,
psikologis, kesehatan, hukum 4.
Ketahanan Fisik
terhadap Bencana
Pola dan ancaman bencana human made natural disaster
Semua Klaster interdisipliner •
Desain Teknologi •
Religi dan Humaniora •
Ilmu Alam dan Kesehatan Dampak bencana terhadap sistem fisik
Dampak bencana terhadap manusia dan sosial Pemanfaatan ‘produk’ bencana sebagai
penguatan sumber daya. Pola respon fisik terhadap bencana pelaku,
desain, struktur, sistem infrastruktur
5. Ketahanan
Non Fisik Terhadap
Bencana Pola respon non fisik terhadap bencana
keagamaan dan spiritualitas, komunikasi, relasi sosial
Cara pandang baru terhadap bencana
Budaya dan bencana
70
bermunculan. ICT4D ini mewakili konteks sosial dalam pengaplikasian teknologi informasi dan komunikasi dalam beragam dimensi pembangunan yang relevan di Indonesia seperti
pendidikan kesehatan, pertanian, pemerintahan, ekonomi kerakyatan, dan sebagainya. Salah satu revolusi teknologi informasi dan komonikasi yang saat ini berkembang
adalah virtual environment VE atau virtual reality VR. Schroeder 1996: 25 mendifnisikan virtual environments atau virtual reality sebagai seperangkat lingkungan yang
dikreasi berbasis komputer yang membuat penggunanya merasa seperti berada sebuah lingkungan yang sesungguhnya dan mampu berinterkasi di dalam lingkungan tersebut. Adam
and Schou 2008 menyatakan bahwa para ahli teknologi informasi dan komunikasi sedangkan mengembangkan benefit dari virtual environments khususnya efisiensi dan cetak
fisik yang membebani pembiayaan. Sehingga ke depan virtual environment akan berkembang menjadi layanan dengan memanfaatkan backup yang innovative dan technology pemulihan
Leveraging innovative backup and recovery technologies. Oleh karena itulah, tema Virtual Environment menjadi salah satu unggulan Renstra Penelitian UII 2016-2020. Di lain pihak,
mengingat sasaran pembangunan dalam teknologi informasi dan komunikasi sudah melekat pada beberapa bidang unggulan lainnya maka tema unggulan virtual environment
dikerucutkan kepada sektor pembangunan lain yang belum terwadahi pada bidang unggulan tersebut yakni pendidikan, pemerintahan, dan organisasi bisnis, sehingga diputuskan tema
unggulan ini diberi judul “Virtual Environment untuk Pendidikan, Pemerintahan, dan
Bisnis ”. Secara umum deskrispi untuk ketiga sasaran tersebut adalah sebagai berikut:
Dalam dunia pendidikan pada umumnya dan pengajaran atau perkuliahan pada khususnya, Virtual environment tampaknya memberikan peluang yang luar biasa bagi
pendidik dalam hal ini dosen untuk melakukan dan mengakselarasi proses perkuliahan, baik kesempatan untuk belajar sendiri autodidact maupun melalui berbagai institusi atau unit-
unit belajar yang mengorganisasikan objek belajar, subjek belajar, proses belajar, serta sarana dan prasarana belajar dalam format yang disebut kurikulum pembelajaran. Menurut Gunawan
2010, pemanfaatan Virtual environment dalam proses belajar manusia inilah yang menjadi
hakiki dari keberadaan e-learning yang kemudian dapat pula dikaitkan dengan adanya konsep-konsep e-teaching, e-education, e-school, e-library,
dan semua “e-
…“
-
“e
-
…“
yang lain yang sudah, sedang, dan akan dihadirkan oleh kecerdikan danatau kreativitas manusia
pada umumnya atau para ahli TI Teknologi Informasi pada khususnya yang berkolaborasi dengan para ahli dari masing-masing bidang kerja manusia di dunia ini secara mendunia pula.
71
Sementara itu, untuk bidang pemerintahan Virtual environment dapat dimanfaatkan dalam mendukung suatu proses transaksi dan pelayanan serta hubungan antara pemerintah
dan pihak-pihak lain, penggunaan Virtual Environment ini kemudian menghasilkan hubungan bentuk baru seperti: G to C [Government to Citizen], G to B [Government to Business], dan G
to G [Government to Government]. Keberadaan virtual environment bagi penyelenggaraan pemerintahan diharapkan akan meningkatkan akuntabilitas, efisiensi, dan transparansi
sehingga mendukung pemerintahan yang bersih dan baik clean government and good governance. Secara pragmatis,
virtual environment pada sektor governance akan
meningkatkan partisipasi politik melalui e-politic dan e-voting serta penggunaan social media, yang kemudian melahirkan pemimpin politik yang lebih populis, lebih terbuka.
Kemudian di bidang bisnis, kehadiran virtual environment diharapkan mampu meningkatkan dan mendukung proses bisnis organisasi yang lebih efisien dan ramping. Oleh
karena itu, diperlukan pemahaman konteks aplikasi yang mempertimbangkan konteks spesifik Indonesia atau negara berkembang dalam organisasi baik nirlaba maupun komersial. Dengan
demikian, kehadiran
virtual environment untuk kegiatan bisnis diharapkan dapat
menghadirkan berbagai solusi yang dapat membantu proses bisnis yang ada terutama dalam hal mengembangkan suatu layanan, mengembangkan suatu sistem, dan mengoptimalkan
efesiensi bisnis berbasis teknologi informasi. Selanjutnya, Rencana Induk Penelitian dengan tema unggulan Pengembangan Virtual
Environment untuk Pendidikan, Pemerintahan, dan Bisnis tidak membagi tahapan penelitian ke dalam research and development RD, teknologi, pasarpemasaran, dan produk secara
kaku karena tema unggulan ini memiliki karakteristik yang berbeda dengan tema-tema unggulan yang lain. Beberapa penelitian yang terkait dengan pengembangan virtual
environment memiliki karakteristik yang membutuhkan tahapan yang panjang, tetapi ada pula yang dalam satu putaran penelitian sudah dapat menghasilkan produk tertentu. Oleh karena
itu, selama kurun waktu 2016-2020, semua penelitian tema unggulan lima tetap berorientasi kepada RD, Technology, Market dan Product. Skematika pengembangan Virtual
environment untuk Pendidikan, Pemerintahan, dan Bisnis disajikan dalam Gambar 4.5.
72
Gambar 4.5 Road Map Pengembangan Virtual Environment VE untuk Pendidikan, Pemerintahan, dan Bisnis
Virtual environment untuk Pendidikan, Pemerintahan,
dan Bisnis
2019 2018
2017 2020
Tahun 2016
Kajian inovasi Virtual
Environment
• Game-Based Learning
• Library
• Social Media
• Collaborative Learning
• Independent Learning
• Virtual class, virtual lab assesment tools, content
management system •
Mobile Learning System •
Distance learning •
Digital literacy •
E-voting •
E-procurement •
Legislation System •
Management Audit •
Integrated marketing Communication •
Enterprise resource planning system
Pengembangan Desain Virtual
Environment Simulasi dan
Implementasi Virtual
Environment Evaluasi dan Utilisasi
Virtual Environment
• Game-Based Learning
• Library
• Social Media
• Collaborative Learning
• Independent Learning
• Virtual class, virtual lab assesment
tools, content management system •
Mobile Learning System •
Distance learning •
Digital literacy •
E-voting •
E-procurement •
Legislation System •
Management Audit •
Integrated marketing Communication •
Enterprise resource planning system •
Game-Based Learning •
Library •
Social Media •
Collaborative Learning •
Independent Learning •
Virtual class, virtual lab assesment tools, content
management system •
Mobile Learning System •
Distance learning •
Digital literacy •
E-voting •
E-procurement •
Legislation System •
Management Audit •
Integrated marketing Communication
• Enterprise resource planning
system •
Game-Based Learning •
Library •
Social Media •
Collaborative Learning •
Independent Learning •
Virtual class, virtual lab assesment tools, content
management system •
Mobile Learning System •
Distance learning •
Digital literacy •
E-voting •
E-procurement •
Legislation System •
Management Audit •
Integrated marketing Communication
• Enterprise resource planning
system
R D
Te ch
no lo
gy M
ar ke
t Pr
od uc
t
73
Tabel 4.5.a Tahapan Pelaksanaan Road Map Pengembangan Virtual Environment VE untuk Pendidikan, Pemerintahan, dan Bisnis
Topik Penelitian Virtual Environment untuk Pendidikan
Topik Penelitian Virtual environment untuk Pemerintahan
Topik penelitian Virtual environment untuk Bisnis
Kajian inovasi Virtual
Environment •
Virtual Learning Environment berbasis Game-Based Learning
• Virtual environment for Library
• Virtual Learning Environment berbasis Social
Media •
Virtual Environtment dan Learning Management System untuk mendukung
Collaborative Learning •
Virtual environment untuk belajar mandiri •
Pengembangan dan penerapan learning platform untuk virtual class, virtual lab
assesment tools, content management system dari pendidikan dasar hingga pendidikan
tinggi
• Pengembangan dan Penerapan Mobile
Learning System •
Pengembangan dan Penerapan Distance learning
• Pengembangan Model Digital literacy untuk
pendidikan •
E-politicvoting •
E-procurement •
Virtual environment sistem legislasi untuk menyerap aspirasi masyarakat
• Virtual environment untuk audit
• Transparansi dan Ketebukaan
Informasi bagi Organisasi berbasis Social Media
• Virtual environment untuk
pengembangan Komunikasi Organisasi dan Pemasaran Terpadu
Integrated marketing Communication
• Virtual environment berbasis
enterprise resource planning system dalam bisnis baik nirlaba maupun
komersial
Pengembangan Desain Virtual
Environment
Simulasi dan Implementasi
Virtual Environment
Evaluasi dan Utilisasi Virtual
Environment
74
Tabel 4.5.b Topik Penelitian Road Map Pengembangan Virtual Environment untuk Pendidikan, Pemerintahan, dan Bisnis