74
Tabel 4.5.b Topik Penelitian Road Map Pengembangan Virtual Environment untuk Pendidikan, Pemerintahan, dan Bisnis
Program Studi Topik Riset
Tahapan Indikator Tahun
2015 Topik Penelitian
Indikator Pencapaian 2010-2015
2016-2020 2020
Prodi Teknik Informatika,
Pendidikan Bahasa Inggris,
Pendidikan Kimia,
Pendidikan Agama Islam,
Psikologi, Komunikasi,
Ekonomi Islam, Hukum, Hukum
Islam, Managemen,
Ilmu Ekonomi, Penelitian di
bidang ICT in Education dalam
kerangka paradigm EIL
khususnya penggunaan
website dan media internet
untuk pembelajaran
bahasa Inggris Kajian inovasi
Virtual Environment
− Tersedianya
hasil penelitian terhadap
penggunaan ICT in education
− Tersedianya
hasil penelitian terhadap
perkembangan EIL di berbagai
Negara serta pengaruhnya
bagi proses belajar mengajar
• Virtual Learning Environment berbasis
Game-Based Learning •
Virtual environment for Library •
Virtual Learning Environment berbasis Social Media
• Virtual Environtment dan Learning
Management System untuk mendukung Collaborative Learning
• Virtual environment untuk belajar mandiri
• Pengembangan dan penerapan learning
platform untuk virtual class, virtual lab assesment tools, content management
system dari pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi
• Pengembangan dan Penerapan Mobile
Learning System •
Pengembangan dan Penerapan Distance learning
• Pengembangan Model Digital literacy
untuk pendidikan •
E-politicvoting 1. Virtual environment
yang berdaya guna bagi pendidikan,
pemerintahan, dan bisnis.
2. Unit layanan konsultasi dan produk
Virtual environment bagi dunia
pendidikan, pemerintahan, dan
bisnis.
Pengembangan Desain Virtual
Environment
75
Program Studi Topik Riset
Tahapan Indikator Tahun
2015 Topik Penelitian
Indikator Pencapaian 2010-2015
2016-2020 2020
Simulasi dan Implementasi
Virtual Environment
• E-procurement
• Virtual environment sistem legislasi untuk
menyerap aspirasi masyarakat •
Virtual environment untuk audit •
Transparansi dan Ketebukaan Informasi bagi Organisasi berbasis Social Media
• Virtual environment untuk pengembangan
Komunikasi Organisasi dan Pemasaran Terpadu Integrated marketing
Communication
• Virtual environment berbasis enterprise
resource planning system dalam bisnis baik nirlaba maupun komersial
Evaluasi dan Utilisasi Virtual
environment
Pengembangan Desain Virtual
Environment
Simulasi dan Implementasi
Virtual Environment
Evaluasi dan Utilisasi Virtual
Environmnt
76
4.2.6 Pengembangan Teknologi Kesehatan untuk Pencegahan, Diagnostik, dan Terapeutik
Kesehatan merupakan hal yang penting. Masyarakat Indonesia mengeluarkan biaya yang cukup besar untuk pos kesehatan. Tercatat, untuk tahun 2012, dana RP 13.5 T dikeluarkan oleh
warga negara Indonesia untuk berobat ke luar negeri. Alasan pendorong mengapa sebagian masyarakat memilih berobat ke luar negeri adalah keunggulan teknologi, kemampuan medik, dan
keramahan pelayanan Kompas, 7 Maret 2013. Dengan kata lain, masyarakat Indonesia membutuhkan perbaikan dalam hal keunggulan
teknologi kesehatan, peningkatan kemampuan medik, dan perbaikan layanan kesehatan sebagai upaya untuk mengurangi besarnya biaya yang dikeluarkan masyarakat untuk berobat ke luar
negeri. Selain untuk mengurangi besarnya devisa yang keluar untuk pos kesehatan, perbaikan dalam ketiga hal tersebut juga akan menaikkan kualitas pelayanan kesehatan di dalam negeri
untuk masyarakat Indonesia secara keseluruhan. Upaya peningkatan kualitas kemampuan medik meliputi peningkatan pengetahuan,
keahlian, dan ketepatan tenaga medik dalam melakukan pencegahan, diagnostik, dan terapeutik. Peningkatan kemampuan medik yang unggul untuk diagnostik, pencegahan, dan terapi khususnya
untuk penanganan penyakit infeksi maupun penyakit degenaratif yang khas Indonesia merupakan hal yang harus diupayakan secara berkelanjutan. Dari sisi teknologi kesehatan, peningkatan
kualitas meliputi: inovasi terapi, instrumentasi, alat bantu, dan sistem pendukung keputusan klinis.
Isu strategis nasional bidang kesehatan antara lain: ketergantungan terhadap produk import bahaninstrumen kesehatan dan peralatan pendeteksi penyakit Kesehatan Ibu dan anak
masih tingginya angka kematian ibu dan anak, salah gizi mall nutrition, serta penyakit menular. Selain pengetahuan dalam aspek medis, layanan kesehatan yang baik dan tepat
membutuhkan dukungan dari aspek aspek teknologi. Dalam rangka mengurangi ketergantungan terhadap produk import bahaninstrumen kesehatan dan peralatan pendeteksi penyakit, maka
penelitian terhadap pengembangan instrumentasi kesehatan harus dilakukan. Produk kesehatan yang menjadi fokus penelitian yang diusulkan dalam skema Riset
Unggulan Perguruan Tinggi di bidang Teknologi Kesehatan adalah i Tatalaksana Budaya Hidup Sehat baik fisik dan spiritual, ii Formulasi Obat Baru untuk Terapi Penyakit Infeksi dan
Penyakit Degeneratif, iii Produk Alat Bantu Kesehatan untuk operator maupun difabel, iv Produk Instrumentasi Medis dan biomarker, v Produk software Clinical DSS. Kelima produk
77
teknologi kesehatan yang diusulkan ini dirumuskan berdasar kompetensi peneliti di Universitas Islam Indonesia. Kegiatan penelitian-penelitian multi-disiplin ini akan dilakukan oleh dosen-
dosen di Program Studi: i Kedokteran Umum, ii Kesehatan Masyarakat, iii Teknik Informatika, iv Teknik Industri, v Teknik Elektro, vi Teknik Mesin, vii Farmasi, dan viii
Statistika. Secara umum, road map penelitian ini adalah untuk menjawab kebutuhan masyarakat
Indonesia terutama untuk meningkatkan kemampuan medik dan tercapainya keunggulan teknologi kesehatan di Indonesia.
Untuk mencapainya dalam rangka peningkatan kemampuan medik, maka perlu dilakukan penelitian-penelitian untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan khusus berikut ini:
1. Bagaimana karakteristik fisik, fisiologis, dan mikroskopis untuk diagnosa bahwa seseorang dinyatakan tidak sehat?
2. Bagaimana cara menjaga supaya selalu sehat dari aspek ergonomi, pola nutrisi, hingga intervensi kesehatan lingkungan?
3. Bagaimana cara untuk mendapatkan inovasi terapi yang lebih tepat untuk penyakit-penyakit infeksi dan penyakit-penyakit degeneratif khas mayarakat Indonesia?
Dalam rangka pencapaian keunggulan teknologi kesehatan di Indonesia, maka perlu dilakukan penelitian-penelitian untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan khusus berikut ini:
1. Bagaimanakah rancang bangun sistem pendukung keputusan klinis untuk membantu dokter dalam membuat diagnosa secara tepat?
2. Bagaimana rancang bangun instrumentasi medis? 3. Bagaimana rancang bangun biomarker?
4. Bagaimana rancang bagun alat bantu kesehatan yang sesuai dengan karakteristik orang Indonesia?
Dengan luasnya cakupan pertanyaan-pertanyaan khusus penelitian di atas, maka diusulkan lima kelompok penelitian multi-disiplin, yaitu: i kelompok instrumentasi, ii kelompok SPK
Klinis, iii kelompok alat bantu kesehatan, iv kelompok inovasi terapi, dan v kelompok studi pencegahan dan terciptanya masyarakat sehat. Kerangka pelaksanaan penelitian-penelitian
tersebut diproyeksikan dalam sebuah rencana 5 tahun 2014-2018 dalam Gambar 4.6.a - 4.6.e berikut:
78
Gambar 4.6.a Road Map Pengembangan Teknologi Kesehatan untuk Pencegahan, Diagnostik, dan Terapeutik Kelompok Instrumentasi
EKG Cerdas, Telemedicine, Wireless sensor network RS,
instrumentasi uji klinis, marker klinis
Prototype dan Pengujian
Produksi dan
Pemasaran Produk
Instrumentasi Medis,
bioMarker
79
Gambar 4.6.b Road Map Pengembangan Teknologi Kesehatan untuk Pencegahan, Diagnostik, dan Terapeutik Kelompok SPK Klinis
Teknologi acceptance u DSS, studi ragam dialog DSS, Desain
model ragam dialog u DSS, Prototype dan
Pengujian Produksi
dan Pemasaran
Produk Software
Clinical DSS
Model Akuisisi pengetahuan untuk diagnosis, SI untuk tuna
netra dan tuna rungu
80
Gambar 4.6.c Road Map Pengembangan Teknologi Kesehatan untuk Pencegahan, Diagnostik, dan Terapeutik Kelompok Alat Bantu Kesehatan
Aspek Ergonomi, Design dan
Modelling Simulation
Prototype dan Pengujian
Produksi dan
Pemasaran Produk Alat
Bantu Kesehatan
Kontroller, Bio Compatible material
Manufacturi ng Tech
81
Gambar 4.6.d Road Map Pengembangan Teknologi Kesehatan untuk Pencegahan, Diagnostik, dan Terapeutik Kelompok Inovasi Terapi