14 1.
Obligasi Syariah Mudharabah merupakan obligasi syariah yang menggunakan akad bagi hasil sedemikian sehingga
pendapatan yang diperoleh investor atas obligasi tersebut diperoleh setelah mengetahui pendapatan emiten.
2. Obligasi Syariah Ijarah merupakan obligasi syariah yang
menggunakan akad sewa sedemikian sehingga kupon fee ijarah bersifat tetap, dan bisa diketahuidiperhitungkan
sejak awal obligasi diterbitkan.
2.1.3. Teori Sinyal
Teori sinyal menunjukkan adanya hubungan Asimetri antara manajemen dengan berbagai pihak yang berkepentingan terhadap informasi perusahaan
Raharja dan Maylia, 2008. Asimetri informasi terjadi dikarenakan salah satu pihak memiliki informasi yang lebih baik dibanding pihak lainnya. Manajemen
selaku pihak intern perussahaan memiliki informasi yang lebih baik dibanding dengan pihak lain.
Informasi sangat dibutuhkan bagi pihak yang berkepentingan dalam suatu perusahaan. Asimetri informasi menyebabkan pihak eksternal perusahaan sangat
sulit untuk membedakan perusahaan yang memiliki kualitas tinggi dan rendah. Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada obligasi suatu perusahaan, pihak
eksternal perusahaan seperti calon investor sangan membutuhkan unformasi tentang kondisi obligasi.
Universitas Sumatera Utara
15 Untuk itu dengan teori sinyal diharapkan manajemen memberikan sinyal
berupa informasi mengenai kualitas atau kondisi obligasi, apakah obligasi berpotensi gagal bayar atau tidak. Salah satu sinyal tersebut ditunjukkan dengan
peringkat obligasi. Investor maupun kreditur dapat mengetahui kondisi perusahaan dari sinyal yang diberikan. Sinyal yang ditunjukkan pada investasi
obligasi adalah adanya peringkat obligasi.
2.1.4 Karakteristik Obligasi
Karakteristik Obligasi adalah sebagai berikut: 1.
Nilai Nominal face value adalah nilai pokok dari suatu obligasi yang akan diterima oleh pemegang obligasi pada saat obligasi tersebut jatuh
tempo. 2.
Kupon the interest rate adalah nilai bunga yang diterima pemegang obligasi secara berkala kelaziman pembayaran kupon obligasi adalah
setiap 3 atau 6 bulanan. Kupon obligasi dinyatakan dalam annual persentase.
3. Jatuh Tempo maturity adalah tanggal dimana pemegang obligasi akan
mendapatkan pembayaran kembali pokok atau Nilai Nominal obligasi yang dimilikinya. Periode jatuh tempo obligasi bervariasi mulai dari 365
hari sampai dengan diatas 5 tahun. Obligasi yang akan jatuh tempo dalam waktu 1 tahun akan lebih mudah untuk di prediksi, sehingga memilki
resiko yang lebih kecil dibandingkan dengan obligasi yang memiliki
Universitas Sumatera Utara
16 periode jatuh tempo dalam waktu 5 tahun. Secara umum, semakin panjang
jatuh tempo suatu obligasi, semakin tinggi Kupon bunga nya. 4.
Penerbit Emiten issuer Mengetahui dan mengenal penerbit obligasi merupakan faktor sangat penting dalam melakukan investasi Obligasi
Ritel. Mengukur resiko kemungkinan dari penerbit obigasi tidak dapat melakukan pembayaran kupon dan atau pokok obligasi tepat waktu
disebut default risk dapat dilihat dari peringkat rating obligasi yang dikeluarkan oleh lembaga pemeringkat seperti PEFINDO atau Kasnic
Indonesia.
2.2 Peringkat Obligasi