36 2.
Obligasi tersebut diperingkat oleh Pemeringkat Efek Indonesia PT. PEFINDO selama Januari 2010 – Desember 2013
3. Obligasi perusahaan tersebut memiliki data laporan keuangan yang
lengkap selama Januari 2010 – Desember 2013. Berdasarkan kriteria tersebut, maka sampel dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
Tabel 3.3 Sampel
No. Nama Perusahaan
1. PT. Adhi Karya Tbk
2. PT. Apexindo Pratama Duta Tbk
3. PT. Bakrieland Development Tbk
4. PT.
BW Plantation Tbk 5.
PT. Indofood Sukses Makmur Tbk 6.
PT. Indosat Tbk 7.
PT. Jasa Marga Tbk 8.
PT. Lautan Luas Tbk 9.
PT. Matahari Putra Prima Tbk 10.
PT. Mayora Indah Tbk 11.
PT. Medco Energi International Tbk 12.
PT. Mitra Adiperkasa Tbk 13.
PT. Pembangunan Jaya Ancol Tbk 14.
PT. Summarecon Agung Tbk 15.
PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk
3.6 Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder adalah data yang diperolehdikumpulkan dan disatukan oleh studi-studi
sebelumnya atau yang diterbitkan oleh berbagai instansi lain Situmorang dan Lutfi, 2011:3. Data sekunder diperoleh melalui media internet dengan situs
www.idx.co.id ,www.pefindo, jurnal, dan literatur ilmiah lainnya yang berkaitan
Universitas Sumatera Utara
37 dengan topik pembahasan penelitian.
3.7 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan terutama dengan cara studi dokumenter berupa literatur, buku, jurnal penelitian, artikel, serta laporan-
laporan keuangan yang dipublikasikan oleh Bursa Efek Indonesia.
3.8. Metode Analisis
3.8.1. Analisis Deskriptif
Untuk memberikan gambaran dan informasi mengenai data variabel dalam penelitian ini maka digunakanlah analisis deskriptif. Analisis deskriptif ini
meliputi nilai rata-rata, jumlah data, dan standard deviasi dari 4 variabel independen Return on Asset, Debt to Equity Ratio, Current Ratio, dan Firm Size,
dan 1 satu variabel dependen yaitu Peringkat Obligasi.
3.8.2. Analisis Regresi Berganda
Teknik analisis data yang digunakan di dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan analisis regresi berganda. Analisis linear berganda
ditujukan untuk menentukan hubungan linear antara beberapa variabel bebas X dengan variabel terikat Y. analisis linear berganda memerlukan pengujian secara
serempak dengan menggunakan F hitung. Dalam analisis linear berganda juga memerlukan pengujian asumsi klasik yang diperlukan untuk mengetahui apakah
hasil estimasi regresi yang dilakukan benar-benar bebas dari adanya gejala heteroskedastisitas, gejala multikolineritas, dan gejala autokorelasi. Model regresi
Universitas Sumatera Utara
38 akan dapat dijadikan alat estimasi yang tidak bias jika telah memenuhi persyaratan
BLUE Best Linear Unbiased Estimator yakni tidak terdapat heteroskedastisitas, multikolineritas, autokorelasi Situmorang dan Lutfi, 2011:151. Tujuannya
adalah agar hasil penelitian dapat diinterpretasikan secara tepat dan efisien. Persamaan regresi tersebut adalah sebagai berikut :
Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ b
3
X
3
+ b
4
X
4
+ ∑
Dimana : Y
= Peringkat Obligasi a
= Konstanta b
1
...b
4
= Koefisien Regresi X
1
= Return on Assets X
2
= Debt to Equity Ratio X
3
= Current Ratio X
4
= Firm Size ∑
= Standard Error
3.9. Pengujian Hipotesis
3.9.1. Uji Hipotesis Secara Serempak Uji F
Uji F pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara
serempak terhadap variabel dependen. Pengujian hipotesis secara serempak adalah sebagai berikut :
1. H
: b
1
= b
2
= b
3
= b
4
= 0, artinya variabel Return on Asset, Debt to Equity Ratio, Current Ratio, dan Firm Size secara serempak berpengaruh tidak
signifikan terhadap Peringkat Obligasi Perusahaan Non Keuangan yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.
Universitas Sumatera Utara
39 2.
H
1
: Minimal satu bi ≠ 0, artinya minimal ada satu pengaruh variabel
independen Return on Asset, Debt to Equity Ratio, Current Ratio, dan Firm Size berpengaruh signifikan terhadap Peringkat Obligasi Perusahaan Non
Keuangan yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Kriteria pengambilan keputusan pada pengujian hipotesis secara serempak
adalah sebagai berikut: 1.
Jika Sig 0,05 dan F
hitung
F
tabel
, maka H ditolak dan H
1
diterima 2.
Jika Sig 0,05 dan F
hitung
F
tabel
, maka H diterima dan H
1
ditolak
3.9.2. Uji Hipotesis Secara Parsial Uji t
Uji statistik t untuk menguji pengaruh variabel independen Return on Asset, Debt to Equity Ratio, Current Ratio, dan Firm Size secara parsial terhadap
variabel dependen Peringkat Obligasi atau untuk melihat variabel apa yang memberikan pengaruh yang paling dominan diantara variabel yang ada. Hipotesis
untuk uji statistik t adalah sebagai berikut: 1.
H : bi = 0, artinya Return on Asset, Debt to Equity Ratio, Current Ratio, dan
Firm Size secara parsial berpengaruh tidak signifikan terhadap Peringkat Obligasi Perusahaan Non Keuangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
2. H
1
: bi ≠ 0, artinya Return on Asset, Debt to Equity Ratio, Current Ratio, dan
Firm Size secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Peringkat Obligasi Perusahaan Non Keuangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Kriteria pengambilan keputusan dalam pengujian hipotesis secara parsial adalah sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
40 1.
Jika Sig 0,05 dan t
hitung
t
tabel
, maka H ditolak dan H
1
diterima 2.
Jika Sig 0,05 dan t
hitung
t
tabel,
maka H diterima dan H
1
ditolak
3.9.3. Koefisien Determinasi R
2
Koefisien determinasi R
2
pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien
determinasi berada diantara nol dan satu. Nilai R
2
yang kecil berarti kemampuan variable-variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen amat terbatas.
Nilai yang mendekati satu berarti variable-variabel independen memberikan hamper semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel
dependen Ghozali, 2009.
3.10. Uji Asumsi Klasik 3.10.1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi data dengan bentuk
lonceng. Data yang baik adalah data yang mempunyai pola seperti distribusi normal, yakni distribusi data tersebut tidak menceng kekiri atau menceng ke
kanan Situmorang dan Lutfi, 2011:100. Alat analisis yang digunakan dalam uji ini adalah uji Kolmogorov-Smirnov. Pengambilan keputusan mengenai normalitas
adalah sebagai berikut: a.
Jika p 0.05 maka distribusi data tidak normal b.
Jika p 0.05 maka distribusi data normal
Universitas Sumatera Utara
41
3.10.2. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen. Model
regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen Ghozali, 2009. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas didalam
model regresi antara lain dapat dilakukan dengan melihat 1 nilai tolerance dan lawannya 2 varians factor VIF. Nilai cut off yang umum dipakai untuk
menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai tolerance 0,10 atau sama dengan nilai VIF 10 Ghozali, 2009.
3.10.3. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas pada prinsipnya ingin menguji apakah sebuah grup mempunyai varians yang sama di antara anggota grup tersebut. Jika varians sama,
maka dikatakan ada homokedastisitas. Sedangkan jika varians tidak sama, dikatakan terjadi heteroskedastisitas Situmorang dan Lutfi, 2011: 108. Pengujian
heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan scatterplot. Apabila terlihat titik-titik menyebar secara acak tidak membentuk pola yang jelas serta tersebar baik diatas
maupun dibawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastitas pada model regresi sehingga model regresi layak di pakai.
3.10.4. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengguna pada periode t dengan kesalahan
Universitas Sumatera Utara
42 pada periode t-1 sebelumnya. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada masalah
autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lain. Pengujian asumsi ini, dilakukan dengan
menggunakan Durbin Watson Durbin Watson Test. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelsi. Adapun kriteria pengujiannya adalah
Ghozali, 2009: -
Jika nilai D-W dibawah 0 sampai 1,5 berarti ada autokorelasi positif. -
Jika nilai D-W diantara 1,5 sampai 2,5 berarti tidak ada autokorelasi. -
Jika nilai D-W diantara 2,5 sampai 4 berarti ada autokorelasi negatif
Universitas Sumatera Utara
43
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan hasil pengolahan data dan pembahasan dari hasil pengolahan data tersebut. Adapun
pembahasan yang dimaksud meliputi: deskripsi hasil penelitian, pengujian variabel independen secara parsial dengan model regresi, pengujian asumsi klasik,
dan pembahasan.
4.1 Profil Perusahaan
1. PT. Adhi Karya Persero Tbk
PT Adhi Karya Persero Tbk didirikan tanggal 1 Juni 1974 dan memulai usaha secara komersial pada tahun 1960. Kantor pusat berkedudukan di Jl.
Raya Pasar Minggu KM.18, Jakarta. Nama Adhi Karya untuk pertama kalinya tercantum dalam SK Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Kerja tanggal 11
Maret 1960. Kemudian berdasarkan PP No. 65 tahun 1961 Adhi Karya ditetapkan menjadi Perusahaan Negara Adhi Karya. Pada tahun itu juga,
berdasarkan PP yang sama Perusahaan Bangunan bekas milik Belanda yang telah dinasionalisasikan, yaitu Associate NV, dilebur ke dalam Perusahaan.
Pemegang mayoritas atau pengendali Perusahaan adalah Pemerintah Republik Indonesia. Berdasarkan anggaran dasar perusahaan, ruang lingkup bidang
usaha meliputi: kostruksi, konsultasi manajemen dan rekayasa industry, dan perdagangan umum, jasa pengadaan barang, industry pabrikasi, jasa
dalambidang teknologi informasi, real estate dan agro industri. Saat ini
Universitas Sumatera Utara
44 kegiatan utama PT. Adhi Karya adalah dalam bidang konstruksi,EPC,real
estate dan pengadaan barang. Pada tanggal 8 Maret, PT. Adhi Karya memperoleh pernyataan efektif dari Bappepam-LK untuk melakukan
penawatan umum kepada masyarakat atas 441.320.000 saham biasa dengan nilai nominal Rp.100 per saham dan harga penawaran Rp.150 per saham.
2. PT. Bakrieland Development Tbk
PT. Bakrieland Development Tbk dahulu PT Elang Realty Tbk didirikan dengan nama PT Purilestari Indah Pratama pada tanggal 12 Juni 1990 dan
memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1990. Kantor pusat berlokasi di Gedung Wisma Bakrie 1 Lantai 6 dan 7, Jalan H.R. Rasuna Said
Kav. B1, Jakarta Selatan. Pemegang saham yang memiliki 5 atau lebih saham PT Bakrieland Development Tbk adalah CGMI 1 Client Safekeeping
Account 10,41 dan PT Asuransi Jiwa Sinarmas MSIG 6,32. Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan adalah
bergerak dalam bidang pembangunan, perdagangan dan jasa, termasuk usaha jasa manajemen dan penyertaan pada Entitas yang berhubungan dengan usaha
real estat dan properti, serta dalam bidang infrastruktur. Saat ini, PT Bakrieland Development Tbk dan anak usaha memiliki properti yang terletak
di Jakarta, Bogor, Malang, Sukabumi, Bekasi, Lampung, Batam, Balikpapan, Tangerang dan Bali. Pada tanggal 13 Oktober 1995, PT Bakrieland
Development Tbk memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham IPO Perusahaan kepada
masyarakat sebanyak 110.000.000 dengan nilai nominal Rp500,- per saham
Universitas Sumatera Utara
45 dengan harga penawaran Rp625,- per saham. Saham-saham tersebut
dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia BEI pada tanggal 30 Oktober 1995. 3.
PT. BW Plantation Tbk. BW Plantation Tbk didirikan 06 Nopember 2000 dan mulai beroperasi
secara komersial pada tahun 2004. Kantor pusat terletak di Menara Batavia Lantai 22, Jalan K.H. Mas Mansyur Kav. 126, Jakarta 10220. Pabrik
pengolahan kelapa sawit dan anak usaha berada di Kabupaten Kotawaringin Barat dan Kotawaringin Tengah, Propinsi Kalimantan Tengah. Sedangkan
perkebunan anak usaha berlokasi di Kabupaten Kotawaringin Timur dan Kabupaten Kotawaringin Barat, Propinsi Kalimantan Tengah; Kabupaten
Kutai dan Kabupaten Kutai Timur, Propinsi Kalimantan Timur; dan Kabupaten Melawi, Propinsi Kalimantan Barat. Pemegang saham yang
memiliki 5 atau lebih saham PT. BW Plantation Tbk, antara lain: PT BW Investindo 35,11, Credit Suisse AG SG Branch SA Matacuna Group
12,49, Credit Suisse AG SG Branch SA Pegasus CP One 9,06, Barclays Bank PLC-KS 9,06 dan JP Morgan Chase Bank NA RE Non-
Treaty 5,99. Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan BWPT terutama meliputi bidang industri dan pertanian. PT. BW
Plantation Tbk dan anak usaha menjalankan kegiatan usaha meliputi pengembangan perkebunan, pertanian, perdagangan, pengolahan hasil
perkebunan dan lain-lain. Produk yang dihasilkan mencakup produk hasil kelapa sawit antara lain minyak kelapa sawit Crude Palm Oil dan inti sawit
kernel. Pada tanggal 19 Oktober 2009, PT. BW Plantation Tbk memperoleh
Universitas Sumatera Utara
46 pernyataan efektif dari Menteri Keuangan untuk melakukan Penawaran
Umum Perdana Saham IPO kepada masyarakat sebanyak 1.211.009.000 dengan nilai nominal Rp100,- per saham dengan harga penawaran Rp550,- per
saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia BEI pada tanggal 27 Oktober 2009.
4. PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk didirikan 02 September 2009 dan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1 Oktober 2009. PT Indofood
CBP Sukses Makmur Tbk merupakan hasil pengalihan kegiatan usaha Divisi Mi Instan dan Divisi Penyedap PT Indofood Sukses Makmur Tbk, pemegang
saham pengendali. Kantor pusat Perusahaan berlokasi di Sudirman Plaza, Indofood Tower, Lantai 23, Jl. Jend. Sudirman, Kav. 76-78, Jakarta,
Indonesia, sedangkan pabrik Perusahaan dan Entitas Anak berlokasi di pulau Jawa, Sumatera, Kalimatan, Sulawesi dan Malaysia. Induk usaha dari
Perusahaan adalah PT Indofood Sukses Makmur Tbk, Indonesia, sedangkan induk usaha terakhir dari Perusahaan adalah First Pacific Company Limited
FP, Hong Kong. Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk antara lain terdiri dari
mendirikan dan menjalankan industri makanan olahan, bumbu penyedap, minuman ringan, kemasan, minyak goreng, penggilingan biji gandum dan
tekstil pembuatan karung terigu. Pada tahun 1994, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk
melakukan Penawaran Umum Perdana Saham IPO kepada masyarakat
Universitas Sumatera Utara
47 sebanyak 21.000.000 dengan nilai nominal Rp1.000,- per saham dengan harga
penawaran Rp6.200,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia BEI pada tanggal 14 Juli 1994.
5. PT. Indosat Tbk
PT. Indosat Tbk didirikan tanggal 10 Nopember 1967 dan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1969. Kantor pusat Indosat
berkedudukan di Jalan Medan Merdeka Barat No. 21, Jakarta. Induk usaha PT Indosat Tbk adalah Ooredoo Asia Pte. Ltd. sebelumnya bernama Qatar
Telecom Qtel Asia, Singapura. Sedangkan induk usaha terakhir PT Indosat Tbk adalah Ooredoo QSC sebelumnya Qatar Telecom QSC, Qatar.
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan adalah melakukan kegiatan usaha penyelenggaraan jaringan telekomunikasi, jasa
telekomunikasi serta teknologi informasi danatau jasa teknologi konvergensi. Pada tahun 1994, PT Indosat Tbk memperoleh pernyataan efektif dari
Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham IPO kepada masyarakat sebanyak 103.550.000 dengan nilai nominal Rp1.000,- per
saham dengan harga penawaran Rp7.000,- per saham. 6.
PT. Jasa Marga Persero Tbk PT. Jasa Marga Persero Tbk didirikan tanggal 01 Maret 1978 dan
memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1978. Kantor pusat beralamat di Plaza Tol Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta 13550.
Pemegang saham mayoritas PT Jasa Marga Persero Tbk adalah Negara Republik Indonesia, dengan persentase kepemilikan sebesar 70,00.
Universitas Sumatera Utara
48 Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan adalah turut
serta melaksanakan dan menunjang kebijaksanaan dan program Pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya, khususnya
pembangunan dibidang pengusahaan jalan tol dengan sarana penunjangnya dengan menerapkan prinsip-prinsip perusahaan terbatas. Saat ini, PT Jasa
Marga Persero Tbk mengoperasikan 25 ruas jalan tol yang dikelola oleh 9 Kantor Cabang. Pada tanggal 01 Nopember 2007, PT Jasa Marga Persero
Tbk memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham IPO kepada masyarakat sebanyak
2.040.000.000 saham Seri B dengan nilai nominal Rp500,- per saham dengan harga penawaran Rp1.700,- per saham.
7. PT. Lautan Luas Tbk
PT. Lautan Luas Tbk didirikan tanggal 18 Januari 1951 dengan nama Persekutuan Andil Maskapai Dagang dan Industri Lim Teck Lee dan mulai
beroperasi secara komersial pada tahun 1951. Kantor pusat terletak di Gedung Graha Indramas, Jl. AIP II K.S. Tubun Raya No. 77, Jakarta Barat 11410,
Indonesia. Pemegang saham mayoritas PT Lautan Luas Tbk adalah PT Caturkarsa Megatunggal, dengan persentase kepemilikan sebesar 55,03.
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan bergerak di bidang perdagangan, perindustrian, agro-bisnis dan penyediaan jasa,
pertambangan, pembangunankontraktor dan perbengkelan. Kegiatan utama adalah distribusi bahan kimia serta melakukan penyertaan saham terutama
pada perusahaan-perusahaan manufaktur bahan kimia.Pada tanggal 18 Juni
Universitas Sumatera Utara
49 1997, PT Lautan Luas Tbk memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK
untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham IPO kepada masyarakat sebanyak 50.000.000 dengan nilai nominal Rp500,- per saham dengan harga
penawaran Rp2.950,- per saham. 8.
PT. Matahari Putra Prima Tbk PT. Matahari Putra Prima Tbk didirikan 11 Maret 1986 dan mulai
beroperasi secara komersial pada tahun 1986. Kantor pusat PT Matahari Putra Prima Tbk berlokasi di Menara Matahari Lantai 20, Jalan Boulevard Palem
Raya No. 7, Lippo Karawaci – Tangerang, Jawa Barat. Induk usaha PT Matahari Putra Prima Tbk adalah PT Multipolar Tbk, sedangkan induk usaha
terakhir PT Matahari Putra Prima Tbk adalah Lanius Limited. Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan usaha utama PT Matahari
Putra Prima Tbk jaringan toko serba ada yang menyediakan berbagai macam barang untuk kebutuhan sehari-hari. Saat ini, MPPA mengoperasikan toko
Hypermart, Foodmart dan Boston Health Beauty di 222 yang berlokasi di Jakarta dan kota-kota lainnya di Indonesia. Pada tanggal 29 Nopember 1992,
PT Matahari Putra Prima Tbk memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam- LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham IPO kepada
masyarakat sebanyak 8.700.000 dengan nilai nominal Rp1.000,- per saham dengan harga penawaran Rp7.150,- per saham.
9. PT. Mayora Indah Tbk.
PT. Mayora Indah Tbk didirikan 17 Februari 1977 dan mulai beroperasi secara komersial pada bulan Mei 1978. Kantor pusat berlokasi di Gedung
Universitas Sumatera Utara
50 Mayora, Jl.Tomang Raya No. 21-23, Jakarta, sedangkan pabrik terletak di
Tangerang dan Bekasi. Pemegang saham yang memiliki 5 atau lebih saham PT. Mayora Indah Tbk adalah PT Unita Branindo, yakni dengan persentase
kepemilikan sebesar 32,93. Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan PT. Mayora Indah Tbk adalah menjalankan usaha dalam
bidang industri, perdagangan serta agenperwakilan. Saat ini, Mayora menjalankan bidang usaha industri biskuit Roma, Danisa, Royal Choice,
Better, Muuch Better, Slai O Lai, Sari Gandum, Sari Gandum Sandwich, Coffeejoy, Chees’kress., kembang gula Kopiko, KIS, Tamarin dan Juizy
Milk, wafer beng beng, Astor, Roma, coklat Choki-choki, kopi Torabika dan Kopiko dan makanan kesehatan Energen serta menjual produknya di
pasar lokal dan luar negeri. Pada tanggal 25 Mei 1990, PT. Mayora Indah Tbk memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan
Penawaran Umum Perdana Saham IPO kepada masyarakat sebanyak 3.000.000 dengan nilai nominal Rp1.000,- per saham dengan harga penawaran
Rp9.300,- per saham.
10. PT. Medco Energi Internasional Tbk
Medco Energi Internasional Tbk didirikan tanggal 09 Jun 1980 dan mulai beroperasi secara komersial pada tanggal 13 Desember 1980. Kantor pusat
terletak di Lantai 52, Gedung The Energy, SCBD lot 11A, Jl. Jenderal Sudirman, Jakarta 12190. Pemegang saham yang memiliki 5 atau lebih
saham MEDC, antara lain: Encore Energy Pte. Ltd 50,70, Credit Suise Ag Sg Trust Account Client 20,73 dan PT Prudential Life Assurance-Ref
Universitas Sumatera Utara
51 6,84. nduk usaha Medco adalah Encore Energy Pte. Ltd, sebuah
perusahaan yang didirikan di Singapura. Sedangkan pemegang saham induk usaha Medco adalah Encore International Ltd, 60,60 sebuah perusahaan
yang didirikan di British Virgin Islands dan Mitsubihi Corp. 39,40, sebuah perusahaan yang didirikan di Jepang. Berdasarkan Anggaran Dasar
Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Medco antara lain, eksplorasi dan produksi minyak dan gas bumi, dan aktivitas energi lainnya, usaha pengeboran
darat dan lepas pantai, serta melakukan investasi langsung dan tidak langsung pada anak usaha. Pada tanggal 13 September 1994, PT. Medco
Energi Internasional Tbk memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham IPO kepada masyarakat
sebanyak 22.000.000 dengan nilai nominal Rp1.000,- per saham dengan harga penawaran Rp4.350,- per saham.
11. PT. Mitra Adiperkasa Tbk
Mitra Adiperkasa Tbk didirikan tanggal 23 Januari 1995. Kantor pusat terletak di Wisma 46, Kota BNI, Lantai 8, Jalan Jenderal Sudirman Kav. 1,
Jakarta Pusat. Pemegang saham mayoritas MAPI adalah PT Satya Mulia Gema Gemilang, yakni dengan persentase kepemilikan sebesar 56,00 persen.
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan meliputi perdagangan, jasa, manufaktur, transportasi, pertanian, kehutanan,
perkebunan, perikanan, peternakan dan pertambangan. Saat ini, kegiatan M PT. Mitra Adiperkasa Tbk terutama dalam bidang perdagangan eceran
SOGO, Galeries Galeries Lafayette, Debenhams, Seibu, Lotus, Alun Alun
Universitas Sumatera Utara
52 Indonesia, The Foodhall, Daily Foodhall dan Books Kinokuniya, pakaian,
sepatu, asesoris, tas dan peralatan olahraga di lebih dari 1.500 tokooutlet yang berlokasi di Jakarta, Bandung, Surabaya, Bali, Medan, Makassar, Batam,
Manado dan kota-kota lainnya di Indonesia. Pada tanggal 29 Oktober 2004, PT. Mitra Adiperkasa Tbk memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK
untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham IPO kepada masyarakat sebanyak 500.000.000 dengan nilai nominal Rp500,- per saham dengan harga
penawaran Rp625,- per saham. 12.
PT. Pembangunan Jaya Ancol Tbk Pembangunan Jaya Ancol Tbk didirikan 10 Juli 1992 dan mulai beroperasi
secara komersial pada tahun 1996. Kantor pusat PJAA berlokasi di Gedung Ecovention, JI. Lodan Timur No. 7, Ancol Taman Impian, Pademangan,
Jakarta Utara. Pemegang saham yang memiliki 5 atau lebih saham Jaya Ancol, antara lain: Pemerintah Daerah DKI Jakarta 72,00 dan PT
Pembangunan Jaya 18,01. Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan adalah berusaha dalam bidang pembangunan dan jasa. Saat
ini PJAA berusaha dalam bidang Real estat, yaitu pembangunan, penjualan dan penyewaan bangunan dan penjualan tanah kapling Marina Coast Royal
Residence, Marina Coast The Green, Marina Coast The Bukit, De’ Cove, Apartemen Northland, Jaya Ancol Seafront, Coasta Villa, Putri Duyung
Ancol, Town House Puri Marina Ancol dan Pulau Bidadari; Kawasan Pariwisata Rekreasi, yaitu mengelola taman dan pantai, Dunia Fantasi
Dufan, Atlantis Water Adventure, Ocean Dream Samudra, Ocean Ecopark,
Universitas Sumatera Utara
53 pasar seni dan dermaga. Pada tanggal 22 Juni 2004, PT. Pembangunan Jaya
Ancol Tbk memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham IPO kepada masyarakat
sebanyak 80.000.000 dengan nilai nominal Rp500,- per saham dengan harga penawaran Rp1.025,- per saham.
13. PT. Summarecon Agung Tbk
PT. Summarecon Agung Tbk didirikan tanggal 26 November 1975 dan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1976. Kantor pusat SMRA
berkedudukan di Plaza Summarecon, Jl. Perintis Kemerdekaan Kav. No. 42, Jakarta. Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan PT
Summarecon Agung Tbk bergerak dalam bidang pengembangan real estat, penyewaan properti dan pengelolaan fasilitas rekreasi dan restoran. Pada
tanggal 1 Maret 1990, PT Summarecon Agung Tbk memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana PT
Summarecon Agung Tbk kepada masyarakat sebanyak 6.667.000 saham dengan nilai nominal Rp1.000,- per saham dan harga penawaran Rp6.800 per
saham. 14.
PT. Telekomunikasi Indonesia Persero Tbk PT. Telekomunikasi Indonesia Persero Tbk pada mulanya merupakan
bagian dari “Post en Telegraafdienst”, yang didirikan pada tahun 1884. Pada tahun 1991, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 25 tahun 1991, status
Telkom diubah menjadi perseroan terbatas milik negara “Persero”. Kantor pusat Telkom berlokasi di Jalan Japati No. 1, Bandung, Jawa Barat.
Universitas Sumatera Utara
54 Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Telkom
adalah menyelenggarakan jaringan dan jasa telekomunikasi, informatika, serta optimalisasi sumber daya perusahaan, dengan memperhatikan peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Untuk mencapai tujuan tersebut di atas, Telkom menjalankan kegiatan yang meliputi: a Usaha Utama:
Merencanakan, membangun, menyediakan, mengembangkan, mengoperasikan, memasarkan atau menjual, menyewakan, dan memelihara
jaringan telekomunikasi dan informatika b Usaha Penunjang: 1.Menyediakan jasa transaksi pembayaran dan pengiriman uang melalui
jaringan telekomunikasi dan informatika. 2.Menjalankan kegiatan dan usaha lain dalam rangka optimalisasi sumber daya yang dimiliki Perusahaan, yang
antara lain meliputi pemanfaatan aktiva tetap dan aktiva bergerak, fasilitas sistem informasi, fasilitas pendidikan dan pelatihan, dan fasilitas pemeliharaan
dan perbaikan.
4.2 Hasil Penelitian 4.2.1 Statistik Deskriptif