21
2.3. Return on Asset
Menurut Hanafi dan Halim 2003:27, Return on Assets ROA merupakan rasio yang mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan atau laba
pada tingkat pendapatan, aset dan modal saham tertentu. Dengan mengetahui ROA, dapat dinilai apakah perusahaan telah efisien dalam menggunakan
aktivanya dalam kegiatan operasi untuk menghasilkan keuntungan. Semakin besar ROA, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai oleh perusahaan
tersebut dan semakin baik pula posisi perusahaan tersebut dari segi penggunaan asset.
2.4. Debt to Equity Ratio
Leverage adalah penggunaan sumber dana sources of funds oleh perusahaan yang memiliki biaya tetap dengan maksud agar meningkatkan
keuntungan potensial pemegang saham. Sartono 2010 menyatakan bahwa leverage menunjukkan proporsi atas penggunaan utang untuk mebiayai
investasinya. Rasio leverage yang di gunakan dalam penelitian ini adalah debt to equity ratio. Debt equity ratio menunjukkan proporsi penggunaan utang untuk
membiayai investasi terhadap modal yang dimiliki dan besarnya proporsi utang
dibanding ekuitas dapat meningkatkan risiko terkait kesulitan keuangan.
2.5. Current Ratio
Menurut Kasmir 2008:134, current ratio adalah rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek atau utang
yang segera jatuh tempo pada saat ditagih secara keseluruhan. Current Ratio dapat
Universitas Sumatera Utara
22 pula dikatakan sebagai bentuk untuk mengukur tingkat keamanan margin of
safety suatu perusahaan. Menurut Arifin 2005 menyatakan bahwa perusahaan yang mampu memenuhi kewajiban keuangannya tepat pada waktunya berarti
perusahaan tersebut dalam keadaan likuid dan mempunyai aktiva lancar lebih besar dari hutang lancarnya. Hal tersebut akan membawa perusahaan untuk
memperoleh peringkat obligasi yang lebih baik.
2.6. Firm Size
Ukuran perusahaan merupakan pengukur yang menunjukkan besar kecilnya perusahaan. Ukuran perusahaan dapat diukur dengan menggunakan
total aset, penjualan, dan ekuitas Andry, 2005. Menurut Elton dan Gruber 1995 dalam Devi, 2007 menyatakan bahwa perusahaan kecil lebih memiliki risiko
yang besar dibandingkan dengan perusahaan besar. Aset yang dimiliki perusahaan besar relatif lebih besar jumlahnya sehingga dengan aset tersebut dapat digunakan
untuk jaminan membayar obligasi. Oleh karena itu perusahaan yang besar diasumsikan memiliki kemampuan untuk melunasi kewajiban obligasi, sehingga
peringkat obligasi menjadi lebih baik.
Universitas Sumatera Utara
23
2.7. Penelitian Terdahulu