Pembahasan Hasil Penelitian HASIL PENELITIAN

commit to user perpustakaan.uns.ac.id commit to user

D. Pembahasan Hasil Penelitian

Sebelum dilakukan pembelajaran materi sistem koloid, siswa diberikan pretest. Pretest digunakan untuk mengetahui seberapa jauh siswa telah memiliki pengetahuan mengenai pelajaran yang akan diikuti yaitu materi sistem koloid. Hasil tes ini dapat digunakan untuk memperkirakan pada bagian materi mana yang belum dikuasai dan yang sudah dikuasai. Guru dapat memperkirakan materi apa yang harus diajarkan lebih mendalam dan yang tidak, sehingga waktu pembelajaran akan lebih efektif. Hasil pretest juga dapat digunakan untuk uji keseimbangan dan sebagai salah satu dasar dalam pembentukan kelompok di samping nilai kemampuan memori yang diperoleh dari data tes kemampuan memori siswa. Karena metode yang digunakan adalah metode TAI yang termasuk dalam pembelajaran kelompok cooperative learning dimana dalam pembentukan kelompok harus memperhatikan perbedaan kemampuan siswa serta jenis kelamin, maka dalam pembentukan kelompok harus dibuat heterogen. Hal ini dimaksudkan agar terjadi interaksi siswa di dalam kelompoknya. Di dalam setiap kelompok, siswa yang berkemampuan lebih tinggi akan membantu proses pemahaman bagi siswa yang berkemampuan rendah sehingga akan dapat segera menyesuaikan dalam proses pemahaman materi. Setelah pembelajaran selesai, dilakukan postest untuk mengukur prestasi kognitif dan afektif. Adanya pretest dan postest ini dapat digunakan untuk mengetahui perubahan prestasi belajar setelah diterapkan metode TAI menggunakan media modul dan TAI menggunakan media Macromedia Flash Max dalam proses pembelajaran. Pada proses belajar mengajar di kelas eksperimen I yang menerapkan metode TAI menggunakan media modul ini siswa dibagi menjadi 6 kelompok dengan masing-masing kelompok terdiri dari 4-5 siswa. Setiap kelompok dipimpin seorang siswa sebagai asisten kelompok yang mempunyai kemampuan lebih dibandingkan anggota lainnya. Skor dari seluruh siswa dalam kelompok diurutkan kemudian yang mempunyai skor tertinggi menjadi asisten dengan pertimbangan nilai yang tertinggi tersebut mempunyai penguasaan konsep yang lebih banyak dibandingkan dengan siswa yang lain dalam kelompoknya. Pembagian anggota kelompok berdasarkan skor hasil pretest dan skor commit to user perpustakaan.uns.ac.id commit to user kemampuan memori yang tertera dalam dokumen hasil tes kemampuan memori sehingga dalam setiap kelompok mempunyai rata-rata kemampuan yang hampir sama. Hal ini dimaksudkan agar penyebaran dan komposisi siswa dalam pembentukan kelompok merata dan seimbang. Siswa mempelajari materi yang telah disajikan guru melalui media modul. Pada media modul disajikan materi lengkap yang dilengkapi hirarki konsep dan disertai soal-soal yang mengukur ketuntasan siswa pada akhir bab ataupun pada akhir materi. Tiap siswa mendapatkan satu modul untuk memudahkan mereka berdiskusi. Anak-anak selain mendiskusikan materi juga mendiskusikan soal-soal dalam modul itu yang nantinya akan digunakan sebagai nilai kelompok. Materi yang kurang dipahami oleh salah seorang anggota kelompok dapat ditanyakan kepada anggota kelompok yang lain atau kepada asisten masing-masing kelompok sebelum ditanyakan kepada guru. Pada akhir pelajaran guru akan memberikan penjelasan dan kesimpulan dari materi yang telah dipelajari. Pada pelaksanaan proses diskusi dan latihan soal dengan media modul tidak memberikan manfaat yang lebih baik dari penggunaan media Macromedia Flash Max. Pada penggunaan media modul ini membuat siswa menjadi bosan untuk berdiskusi karena sajian materi yang terlalu banyak. Selain itu siswa juga telah mempunyai buku pegangan tersendiri yang hampir sama dengan modul sehingga siswa cenderung bosan. Tetapi manfaat media ini terletak pada penambahan referensi siswa untuk belajar materi sistem koloid, dan mengantarkan siswa untuk belajar mandiri. Sedangkan pada kelas eksperimen II yang menerapkan metode TAI menggunakan media Macromedia Flash Max ini siswa dibagi dalam 6 kelompok dimana masing-masing kelompok terdiri dari 4-5 siswa dan secara garis besar memiliki urutan pelaksanaan yang sama, tetapi pada kelas ini dilengkapi dengan media Macromedia Flash Max dimana materi yang disajikan lebih ringkas daripada modul. Pada penggunaan media pembelajaran ini terlihat siswa tertarik pada media yang digunakan. Hal itu terlihat pada pengerjaan tes secara kelompok. Siswa juga merasa senang di saat mereka tuntas dalam suatu materi sehingga mendapatkan kode untuk masuk ke materi selanjutnya. Siswa juga lebih tertarik commit to user perpustakaan.uns.ac.id commit to user pada media Macromedia Flash Max karena terdapat animasi yang memberikan gambaran yang seperti nyata pada materi sistem koloid khususnya pada sifat-sifat koloid. Terlihat manfaat penggunaan media Macromedia Flash Max yaitu pada pelaksanaan proses diskusi, terlihat siswa tertarik pada media yang digunakan dan mereka saling berdiskusi tentang isi animasi. Selain itu manfaat lainnya pada saat latihan soal, pada penggunaan Macromedia Flash Max siswa lebih terbantu karena bersifat interaktif artinya media telah diprogram dengan sistem pengecekan benar atau salah jawaban siswa. Hasil analisis variansi dua jalan untuk aspek kognitif dan afektif seperti diuraikan di depan, dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan prestasi belajar siswa yang dikenai pembelajaran metode TAI menggunakan media modul dan metode TAI menggunakan media Macromedia Flash Max serta terdapat perbedaan prestasi belajar bagi siswa yang mempunyai kemampuan memori tinggi dan rendah pada materi sistem koloid. Selain itu juga dapat disimpulkan bahwa tidak ada interaksi antara metode TAI menggunakan media modul dan TAI menggunakan media Macromedia Flash Max dengan kemampuan memori siswa terhadap prestasi belajar kimia khususnya pada materi sistem koloid. Hasil pengujian hipotesis pertama menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pengaruh penggunaan metode pembelajaran TAI dilengkapi media Macromedia Flash Max dengan penggunaan metode TAI dilengkapi media modul terhadap prestasi belajar pada materi sistem koloid. Artinya kelompok siswa yang menggunakan metode pembelajaran TAI dilengkapi media modul berbeda prestasi belajarnya dengan kelompok siswa yang menggunakan metode pembelajaran TAI dilengkapi media Macromedia Flash Max pada materi sistem koloid. Penggunaan metode TAI dengan menggunakan media Macromedia Flash Max ternyata memberikan hasil yang lebih tinggi bagi prestasi belajar kognitif siswa untuk materi sistem koloid, hal ini dikarenakan pada metode TAI terdapat beberapa tahap yang memudahkan siswa untuk belajar kimia khususnya dalam hal ini pada materi pokok sistem koloid. Proses-proses dalam pembelajaran TAI bisa mendorong siswa lebih giat dalam mempelajari materi kimia pada materi sistem koloid, karena adanya sebuah kerja sama dalam belajar. Sistem belajar kooperatif commit to user perpustakaan.uns.ac.id commit to user atau belajar kelompok bagi siswa yang kurang memahami dapat dibantu oleh temannya yang sudah memahami, jadi ada suatu interaksi antar siswa. Aspek keberhasilan metode ini ditunjang dengan media yang digunakan yaitu Macromedia Flash Max. Bagi siswa media ini terlihat masih baru dan belum ada guru mata pelajaran kimia yang menggunakan media tersebut. Hal ini terlihat adanya ketertarikan siswa saat pelajaran berlangsung. Mereka mengamati animasi yang menggambarkan sistem koloid dengan seksama dan mencoba memahaminya bersama teman satu kelompok. Walaupun pada media Macromedia Flash Max materi yang disajikan tidak selengkap pada modul, tetapi siswa lebih menaruh perhatian pada media ini karena terdapat animasi yang terlihat nyata dan mempunyai variasi teknik penyajian yang menarik dan tidak membosankan, karena disertai dengan suara lagu. Selain itu dengan melihat animasi di layar monitor, siswa cenderung lebih sering membuka-buka buku paket kimia yang lain untuk mencocokkan apa yang telah tertera dalam Macromedia Flash Max. Dari media ini ternyata dapat meningkatkan motivasi siswa untuk belajar karena memunculkan keingintahuan yang besar. Sedangkan pada metode TAI dengan menggunakan media modul ternyata memberikan hasil yang lebih rendah daripada dengan media Macromedia Flash Max. Hal ini disebabkan pada modul materi yang disajikan sangat lengkap dan banyak sekali latihan soal. Karena pada dasarnya modul merupakan suatu unit lengkap yang berdiri sendiri dan terdiri atas suatu rangkaian kegiatan belajar yang disusun untuk membantu siswa mencapai sejumlah tujuan yang dirumuskan secara khusus dan jelas. Dari kelengkapan modul inilah siswa cenderung bosan dan pada saat berdiskusi dalam kelompok siswa yang aktif lebih mendominasi diskusi, dan cenderung mengontrol jalannya diskusi. Kebosanan siswa juga disebabkan karena siswa telah mengenal media serupa modul yaitu buku-buku kimia paket yang biasa dipakai oleh siswa. Hal ini mengakibatkan siswa tidak memfokuskan pikiran mereka dalam mempelajari materi sistem koloid dan akibatnya prestasi belajar kognitif siswa rendah. Dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar kognitif siswa pada penggunaan metode TAI menggunakan media Macromedia Flash Max lebih tinggi daripada commit to user perpustakaan.uns.ac.id commit to user metode TAI menggunakan media modul pada materi pokok sistem koloid kelas XI-RSBI semester genap SMA Negeri 1 Wonogiri. Pengukuran prestasi belajar afektif dalam penelitian ini menggunakan angket afektif yang mencakup penilaian sikap, minat, nilai dan konsep diri. Keempat penilaian tersebut pada dasarnya berasal dari internal masing-masing siswa, jadi jika hasil penelitian menunjukkan tidak adanya perbedaan prestasi belajar afektif siswa yang diberi metode TAI menggunakan media modul dan Macromedia Flash Max kemungkinan karena kedua kelompok siswa ini memang benar-benar memiliki minat atau keinginan yang sama dalam mempelajari materi sistem koloid, namun ketika diberi media pembelajaran yang berbeda akan terjadi perbedaan prestasi belajar kognitif antara kedua kelompok siswa. Hal ini karena media Macromedia Flash Max lebih unggul daripada media modul seperti yang sudah dijelaskan di atas. Jadi pengukuran aspek afektif ini bersifat untuk mengetahui seberapa besar minat atau keinginan siswa dalam mendorong mereka mempelajari materi sistem koloid, meskipun tidak ada perbedaan prestasi belajar afektif siswa namun bukan berarti prestasi belajar kognitifnya akan sama. Media pembelajaran ternyata memiliki peran penting dalam pembelajaran siswa. Selain itu, dalam mengukur prestasi belajar afektif ini cukup sulit karena banyak siswa yang tidak jujur dalam mengisi angket. Ini terbukti dengan banyaknya jawaban sama di antara sesama teman, sehingga mempengaruhi dalam perhitungan prestasi belajarnya. Di samping itu, peneliti juga mengalami kesulitan untuk mengontrol siswa agar menjawab secara jujur karena tidak memungkinkannya mendampingi siswa satu persatu. Jika ditinjau dari rerata yang dihasilkan, berdasarkan Tabel 30 rerata selisih nilai prestasi kognitif dan nilai prestasi afektif materi sistem koloid pada kelas yang diajar dengan metode TAI dengan media Macromedia Flash Max lebih baik daripada kelas dengan metode TAI dengan media modul A2 A1 . Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode TAI menggunakan media Macromedia Flash Max lebih baik dibandingkan penggunaan metode TAI menggunakan media modul terhadap prestasi belajar siswa pada materi sistem koloid. commit to user perpustakaan.uns.ac.id commit to user Hasil pengujian hipotesis kedua menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pengaruh kemampuan memori tinggi siswa dengan kemampuan memori rendah siswa terhadap prestasi belajar pada materi sistem koloid. Artinya kelompok siswa yang mempunyai kemampuan memori tinggi berbeda prestasi belajarnya dengan kelompok siswa yang mempunyai kemampuan memori rendah pada materi sistem koloid. Kemampuan memori atau ingatan merupakan kemampuan yang ada dalam diri seseorang untuk menerima, memasukkan informasi, menyimpan dan menimbulkan kembali hal-hal yang telah diperoleh sebelumnya sesuai dengan keinginan, hal-hal yang dimaksud dalam penelitian ini adalah materi sistem koloid. Siswa yang mempunyai kemampuan memori yang tinggi akan lebih mudah dalam menyimpan dan menimbulkan kembali materi yang mereka pelajari. Materi sistem koloid adalah materi yang sifatnya hafalan, dalam pembelajarannya siswa dituntut dapat mengingat klasifikasi, sifat-sifat, dan pembuatan koloid. Siswa yang memiliki kemampuan memori tinggi lebih mudah untuk mengingat materi tersebut akibatnya prestasi belajar kognitifnya lebih baik jika dibandingkan siswa berkemampuan rendah. Sebaliknya, siswa dengan kemampuan memori yang rendah tentunya akan sulit dalam mengingat klasifikasi, sifat-sifat, dan pembuatan koloid, akibatnya ketika diadakan tes kognitif mereka akan mengalami kesulitan dalam menjawab soal-soal, prestasi belajarnya pun lebih rendah dibanding siswa dengan kemampuan memori tinggi. Sedangkan pada aspek afektif, terdapat perbedaan prestasi belajar afektif bagi siswa yang mempunyai kemampuan memori tinggi dan rendah pada materi pokok sistem koloid. Tidak adanya perbedaan disini kemungkinan disebabkan oleh sulitnya pengontrolan peneliti terhadap siswa ketika pengisian angket afektif. Sifat angket afektif ini adalah membutuhkan jawaban yang jujur dari responden yang dimaksud di sini adalah semua siswa kelas XI RSBI-2 dan XI RSBI-3, karena peneliti mengalami kesulitan dalam pengontrolan siswa agar jawaban mereka benar-benar jujur akibatnya berdasarkan hasil data penelitian banyak dari jawaban siswa yang sama. Meskipun dari aspek afektif tidak ada perbedaan yang signifikan antara siswa berkemampuan memori tinggi dan rendah terhadap commit to user perpustakaan.uns.ac.id commit to user prestasi belajar materi pokok sistem koloid, namun bukan berarti dengan minat yang sama tersebut akan menghasilkan prestasi belajar kognitif yang sama pula. Siswa dengan kemampuan memori tinggi memiliki prestasi belajar kognitif yang lebih baik seperti yang sudah dijelaskan di atas. Berdasarkan Tabel 30, rerata selisih nilai prestasi kognitif dan nilai prestasi afektif materi sistem koloid pada kelompok siswa yang mempunyai kemampuan memori tinggi lebih baik daripada kelompok siswa dengan kemampuan memori rendah B1 B2 . Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa siswa dengan kemampuan memori tinggi lebih baik prestasi belajarnya dibandingkan siswa dengan kemampuan memori rendah pada materi sistem koloid. Hasil pengujian hipotesis ketiga menunjukkan bahwa tidak ada interaksi antara metode pembelajaran TAI menggunakan media modul dan TAI menggunakan media Macromedia Flash Max dengan kemampuan memori siswa terhadap prestasi belajar pada materi sistem koloid. Hal ini memberikan arti bahwa jika pada siswa dengan kemampuan memori tinggi maka pembelajaran dengan metode TAI menggunakan media modul akan mempunyai efek yang sama dengan metode TAI menggunakan media Macromedia Flash Max. Begitu juga dengan siswa yang mempunyai kemampuan memori rendah, baik dengan metode TAI menggunakan media modul maupun dengan metode TAI menggunakan media Macromedia Flash Max akan memberikan efek yang sama pula. Tidak adanya interaksi antara media pembelajaran dengan kemampuan memori siswa kemungkinan dikarenakan banyak faktor yang dapat mempengaruhi proses pencapaian prestasi belajar baik dalam maupun luar diri siswa disamping faktor media pembelajaran dan kemampuan memori siswa yang digunakan dalam penelitian ini, serta peneliti tidak dapat mengontrol faktor-faktor tersebut di luar kegiatan belajar mengajar. Dengan demikian tidak ada interaksi antara media pembelajaran dan kemampuan memori siswa terhadap prestasi belajar siswa. commit to user perpustakaan.uns.ac.id commit to user

BAB V KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN

Dokumen yang terkait

STUDI KOMPARASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN STAD DAN JIGSAW TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN KESETIMBANGAN KIMIA KELAS XI SEMESTER I SMA N 3 WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2009 2010

0 8 70

PENDAHULUAN Pengaruh Kecerdasan Interpersonal dan Media Pembelajaran Macromedia Flash Terhadap Prestasi Belajar Matematika Ditinjau dari Motivasi Belajar Siswa (Pada siswa kelas XI Semester Genap SMK Muhammadiyah 1 Surakarta).

0 1 8

STUDI KOMPARASI PENGGUNAAN MEDIA PETA KONSEP DAN MULTIMEDIA INTERAKTIF (MACROMEDIA FLASH) MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING DITINJAU DARI KEMAMPUAN MATEMATIKA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN KONSEP MOL KELAS X MIA SMA NEGERI 1

0 0 18

STUDI KOMPARASI PENGGUNAAN MEDIA TTS DAN PETA KONSEP MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DITINJAU DARI KEMAMPUAN MEMORI TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA (Pokok Bahasan Koloid Kelas XI Semester Genap SMA Negeri 1 Karangmojo Tah

0 0 22

STUDI KOMPARASI PENGGUNAAN MEDIA TEKA-TEKI SILANG (TTS) DAN INDEX CARD MATCH (ICM) PADA MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) DITINJAU DARI KEMAMPUAN MEMORI TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATERI POKOK KOLOID SISWA KELAS XI IPA SMA N 2 BOYOLALI TAHUN

0 0 19

STUDI KOMPARASI PENGGUNAAN MACROMEDIA FLASH DAN WORKSHEET DALAM PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE LEARNING CYCLE 5E PADA MATERI POKOK KOLOID KELAS XI SEMESTER GENAP SMA NEGERI 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012/2013.

0 0 11

STUDI KOMPARASI PENGGUNAAN LABORATORIUM VIRTUAL DAN LABORATORIUM RIIL DALAM PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TERHADAP PRESTASI BELAJAR DITINJAU DARI KREATIVITAS SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM KOLOID KELAS XI SEMESTER GENAP SMA NEGERI

0 0 9

STUDI KOMPARASI METODE STAD DAN TGT DITINJAU DARI MEMORI TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA SUB POKOK BAHASAN MINYAK BUMI PADA SISWA KELAS X SMA N 1 TERAS BOYOLALI TAHUN AJARAN 2011/2012.

0 0 6

STUDI KOMPARASI PENGGUNAAN MEDIA MIND MAP DAN CROSSWORD PUZZLE PADA METODE PROYEK DITINJAU DARI KREATIVITAS SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA MATERI POKOK SISTEM KOLOID KELAS XI SEMESTER GENAP SMA N 1 BANYUDONO TAHUN PELAJARAN 2012/2013.

0 0 19

STUDI KOMPARASI PENGGUNAAN MEDIA PETA KONSEP DAN MULTIMEDIA INTERAKTIF (MACROMEDIA FLASH) MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING DITINJAU DARI KEMAMPUAN MATEMATIKA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN KONSEP MOL KELAS X MIA | Safitri | J

0 0 9