Teknik Pengumpulan Data METODOLOGI PENELITIAN

commit to user perpustakaan.uns.ac.id commit to user

E. Teknik Pengumpulan Data

1. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode tes, metode angket serta metode dokumentasi. a. Metode Tes 1 Pengertian Tes Tes adalah alat yang digunakan untuk mengukur kemampuan individu yang dalam penelitian ini untuk mengungkap sejauh mana penguasaan siswa terhadap konsep-konsep dalam materi sistem koloid untuk mendapatkan nilai prestasi belajar. Tes yang digunakan berupa tes obyektif berbentuk pilihan ganda. Perangkat tes yaitu tes obyektif dengan 5 alternatif jawaban. Jawaban yang benar diberi skor 1 dan jawaban yang salah diberi skor 0. 2 Syarat-syarat Tes Menurut Sumadi Suryabrata 2004:23 syarat-syarat tes yang baik adalah : a Tes harus valid artinya dapat mengukur apa yang seharusnya diukur. b Tes harus reliabel artinya mempunyai nilai yang sama walaupun dikerjakan oleh siapa saja, kapan saja, dan dimana saja. c Tes harus distandarisasikan artinya tes yang bertujuan supaya setiap testee yang dites dengan tes tersebut mendapat perlakuan yang benar- benar sama. d Tes harus obyektif artinya pemberian skor tidak terpengaruh oleh pandangan dan prasangka pribadi. e Tes harus diskriminatif artinya mampu menunjukkan perbedaan- perbedaan yang kecil mengenai sifat tertentu pada individu-individu yang berbeda-beda. f Tes harus komprehensif artinya dapat mengungkap pengetahuan testee mengenai segala hal yang harus dipelajari. g Tes harus mudah digunakan artinya tes tersebut harus disusun sedemikian rupa sehingga mudah digunakan. commit to user perpustakaan.uns.ac.id commit to user b. Metode Angket 1 Pengertian Angket Metode angket merupakan metode pengumpulan data yang dilaksanakan dengan cara mengajukan sejumlah daftar pertanyaan yang harus dijawab oleh responden. Angket yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah jenis angket langsung tertutup karena responden menjawab tentang dirinya dan jawabannya sudah disediakan sehingga responden tinggal memilih jawaban yang ada. Dalam hal ini angket digunakan untuk memperoleh data tentang kemampuan afektif. 2 Langkah-langkah Menyusun Angket Dalam hal ini angket yang diberikan diharapkan dapat memperoleh data yang lengkap dan sesuai dengan tujuan penelitian. Oleh karena itu perlu dibuat kisi-kisi angket yang didasarkan pada kajian teori yang telah dikemukakan dimuka. Adapun lagkah-langkah yang ditempuh dalam penyusunan angket adalah : a Membuat konsep dasar. Sebagai konsep dasarnya penulis mengambil pengertian dari kemampuan afektif. b Menentukan aspek yang perlu diidentifikasi dan diukur c Mencari indikator dari tiap aspek d Menjabarkan indikator kedalam item-item angket e Melaksanakan uji coba angket Data yang diperoleh berupa skor hasil pengisian angket dari responden. Pemberian skor untuk angket afektif ini digunakan skala 4, untuk item yang mengarah jawaban positif, pemberian skornya sebagai berikut : - Skor 4 untuk jawaban Sangat Setuju - Skor 3 untuk jawaban Setuju - Skor 2 untuk jawaban Tidak Setuju - Skor 1 untuk jawaban Sangat Tidak Setuju Sedangkan yang mengarah jawaban negatif, pemberian skornya sebagai berikut : commit to user perpustakaan.uns.ac.id commit to user - Skor 1 untuk jawaban Sangat Setuju - Skor 2 untuk jawaban Setuju - Skor 3 untuk jawaban Tidak Setuju - Skor 4 untuk jawaban Sangat Tidak Setuju c . Metode Dokumentasi Dokumen dalam penelitian ini adalah nilai ulangan harian materi sistem koloid tahun pelajaran 20082009 SMA N 1 Wonogiri.

2. Instrumen Penelitian

Berdasarkan variabel yang diteliti maka instrumen penelitian yang diperlukan adalah tes kognitif, tes afektif dan tes kemampuan memori. a. Tes Kognitif Materi Pokok Sistem Koloid Tes adalah alat yang digunakan dalam pengumpulan data, berupa suatu daftar pertanyaan atau butir-butir soal. Tes yang digunakan untuk mengumpulkan data berupa tes objektif yang disusun oleh peneliti berdasarkan rancangan pembelajaran dan kisi-kisi tes. Tes yang berisi perolehan hasil belajar kimia tersebut digunakan untuk mengambil data prestasi belajar materi pokok sistem koloid. Tes objektif tersebut terdiri dari 28 butir soal yang berupa pilihan ganda dengan lima pilihan. Sebelum digunakan untuk menguji subjek penelitian, tes tersebut diujicobakan terlebih dahulu pada siswa kelas XII RSBI-2 yang telah mendapat materi sistem koloid. Skala penilaian menggunakan skala 100, dengan penilaian sebagai berikut: Nilai = 100 28 x Benar Jawaban Jumlah b . Angket Afektif Materi Pokok Sistem Koloid Instrumen penilaian afektif berupa angket. Jenis angket yang digunakan adalah angket langsung dan tertutup yaitu siswa memberikan jawaban dengan memilih salah satu alternatif jawaban yang telah disediakan. Skala penskoran digunakan skala likert, adapun ketentuannya dapat dilihat pada tabel 5. commit to user perpustakaan.uns.ac.id commit to user Jumlah pernyataan dalam angket afektif sebanyak 20 butir, dengan skala penilaian 100, dengan perhitungan nilai : Nilai Prestasi Belajar Afektif = X 100 Tabel 5 Skor Penilaian Afektif Skor untuk aspek yang dinilai Nilai + - SS Sangat setuju S Setuju TS Tidak setuju STS Sangat tidak setuju 4 3 2 1 1 2 3 4 Depdiknas, 2003: 14 c. Tes Kemampuan Memori Dalam penelitian ini tes yang digunakan untuk mengukur kemampuan memori menggunakan metode asosiasi berpasangan. Dalam prakteknya siswa sebagai subyek diminta untuk mempelajari selama beberapa saat materi berupa kata yang berpasang-pasangan. Salah satu bagian pasangan digunakan sebagai soal dan bagian yang lain merupakan jawaban yang disertai pengecoh. Setelah beberapa saat, materi ditarik dan siswa diminta untuk mengungkapkan kembali materi yang telah diberikan dengan cara menjawab soal yang ada dalam waktu yang telah ditentukan. Jumlah soal tes kemampuan memori sebanyak 50 butir dengan skala penilaian 100, dengan perhitungan nilai : Nilai Kemampuan Memori = = X 100 Jumlah jawaban benar 80 Jumlah jawaban benar 50 commit to user perpustakaan.uns.ac.id commit to user 3. Uji Coba Instrumen Sebelum digunakan untuk mengambil data dalam penelitian, instrumen terlebih dahulu diujicobakan untuk mengetahui kelayakan instrumen tersebut. Uji coba instrumen dilakukan pada siswa kelas XII RSBI-2. Kelayakan soal tes kognitif ditinjau dari aspek : a. Validitas b. Reliabilitas c. Tingkat kesukaran soal d. Daya pembeda soal Kelayakan angket afektif ditinjau dari dua aspek yaitu a. Validitas b. Reliabilitas Sedangkan kelayakan tes kemampuan memori dengan uji reliabilitas. a. Uji Coba Soal Tes Kognitif 1 Uji Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen Suharsimi Arikunto, 1996:158. Validitas yang diuji dalam penelitian ini adalah validitas item atau validitas butir. Validitas item dari suatu tes adalah ketepatan mengukur yang dimiliki oleh sebutir item. Teknik yang digunakan untuk menentukan validitas butir soal adalah menggunakan teknik korelasi Biserial dengan rumus sebagai berikut : Keterangan : r pbis : koefisien korelasi biserial Mp : rerata skor dari subyek yang menjawab betul bagi item yang dicari validitasnya Mt : rerata skor total St : standar deviasi dari skor total p : proporsi siswa yang menjawab benar commit to user perpustakaan.uns.ac.id commit to user q : proporsi siswa yang menjawab salah Kriteria pengujian Kriteria item dinyatakan valid jika r xy r tabel Kriteria item dinyatakan tidak valid jika r xy ≤ r tabel Kriteria validitas suatu tes r xy adalah sebagai berikut : 0,91 ─ 1,00 : Sangat Tinggi ST 0,71 ─ 0,90 : Tinggi T 0,41 ─ 0,70 : Cukup C 0,21 ─ 0,40 : Rendah R Negatif ─ 0,20 : Sangat Rendah SR Suharsimi Arikunto, 1996:283 Penentuan validitas didasarkan pada harga r xy yang melampaui harga kritik r 0,5:N=24 sebesar 0.404. Hasil uji coba validitas instrumen soal penilaian kognitif yang dilakukan terangkum dalam tabel 6. Tabel 6. Hasil uji coba validitas instrumen penilaian kognitif. Jenis Soal Jumlah Soal Kriteria Valid Invalid Kognitif 35 28 7 Hasil uji coba validitas instrumen soal penilaian kognitif yang lebih rinci dapat dilihat pada lampiran 8. 2 Uji Reliabilitas Soal dinyatakan reliabel bila memberikan hasil yang relatif sama saat dilakukan pengukuran kembali pada subjek yang berbeda pada waktu berlainan. Untuk menghitung koefisien realibilitas tes bentuk obyektif digunakan rumus KR 20 sebagai berikut : commit to user perpustakaan.uns.ac.id commit to user r tt =       ∑ −     − 2 t 2 t S pq S 1 n n Keterangan : r tt : koefisien reliabilitas n : jumlah item S t 2 : standar deviasi p : proporsi subyek yang menjawab item dengan benar q : proporsi subyek yang menjawab item dengan salah Σ pq : jumlah hasil perkalian antara p dan q Klasifikasi reliabilitas adalah sebagai berikut : 0,91-1,00 : Sangat Tinggi 0,71-0,90 : Tinggi 0,41-0,70 : Cukup 0,21-0,40 : Rendah Negatif-0,20 : Sangat Rendah Masidjo, 1995 : 243 Hasil uji coba reliabilitas instrumen soal penilaian kognitif yang dilakukan terangkum dalam tabel 7. Tabel 7. Hasil uji coba reliabilitas instrumen soal penilaian kognitif Jenis Soal Jumlah Soal Reliabilitas Kriteria Kognitif 35 0.975 Sangat tinggi Hasil uji coba reliabititas instrumen soal penilaian kognitif yang lebih rinci dapat dilihat pada lampiran 8. 3 Taraf Pembeda Soal Suatu Item Taraf pembeda suatu item adalah taraf sampai di mana jumlah jawaban benar dari siswa-siswa yang tergolong kelompok atas pandai berbeda dari siswa- siswa yang tergolong kelompok bawah kurang pandai untuk suatu item Masidjo, 1995:196. Perbedaan jawaban benar dari siswa tergolong kelompok atas dan bawah disebut Indeks Diskriminasi ID. commit to user perpustakaan.uns.ac.id commit to user Keterangan : ID : indeks diskriminasi KA : jumlah jawaban benar yang diperoleh dari siswa tergolong kelompok atas KB : jumlah jawaban benar yang diperoleh dari siswa tergolong kelompok bawah NKA atau NKB : jumlah siswa yang tergolong kelompok atas atau bawah Kualifikasi daya pembeda adalah sebagai berikut : 0,80 ─ 1,00 : Sangat Membedakan SM 0,60 ─ 0,79 : Lebih Membedakan LM 0,40 ─ 0,59 : Cukup Membedakan CM 0,20 ─ 0,39 : Kurang Membedakan KM Negatif - 0.19 : Sangat Kurang Membedakan SKM Masidjo, 1995:198-201 Hasil uji coba daya pembeda instrumen soal penilaian kognitif yang dilakukan terangkum dalam tabel 8. Tabel 8. Hasil uji coba daya pembeda instrumen soal penilaian kognitif Jenis Soal Jumlah Soal Kriteria SM LM CM KM SKM Kognitif 35 3 19 5 8 Hasil uji coba daya pembeda instrumen soal penilaian kognitif yang lebih rinci dapat dilihat pada lampiran 8. 4 Taraf Kesukaran Suatu Item Taraf kesukaran suatu item dapat diketahui dari banyaknya siswa yang menjawab benar. Taraf kesukaran suatu item dinyatakan dalam bilangan indeks yang disebut Indeks Kesukaran IK, yaitu bilangan yang merupakan hasil commit to user perpustakaan.uns.ac.id commit to user perbandingan antara jawaban benar yang diperoleh dengan jawaban yang seharusnya diperoleh dari suatu item Keterangan : IK : indeks kesukaran B : jumlah jawaban yang benar yang diperoleh siswa dari suatu item N : kelompok siswa skor maksimal : besarnya skor yang dituntut oleh suatu jawabab benar dari suatu item N x skor maksimal : jumlah jawaban yang benar yang harus diperoleh dari suatu item Klasifikasi indeks kesukaran adalah sebagai berikut : 0,80 ─ 1,00 : Mudah Sekali MS 0,60 ─ 0,79 : Mudah Md 0,40 ─ 0,59 : SedangCukup Sd-C 0,20 ─ 0,39 : Sukar Sk Negatif ─ 0,19 : Sukar Sekali SS Masidjo, 1995:189-192 Hasil uji coba taraf kesukaran instrumen soal penilaian kognitif yang dilakukan terangkum dalam tabel 9. Tabel 9. Hasil uji coba taraf kesukaran instrumen soal penilaian kognitif Jenis Soal Jumlah Soal Kriteria MS Md Sd-C Sk SS Kognitif 35 5 13 10 7 Hasil uji coba daya pembeda instrumen soal penilaian kognitif yang lebih rinci dapat dilihat pada lampiran 8. commit to user perpustakaan.uns.ac.id commit to user b. Uji Coba Angket Afektif 1 Uji Validitas Sebuah instrumen tes dikatakan valid, apabila dapat tepat mengukur apa yang hendak diukur. Validitas yang diuji adalah validitas item. Validitas item adalah ketepatan mengukur yang dimiliki oleh sebutir item. Uji validitas item dilakukan dengan menggunakan rumus korelasi product moment dari Karl Pearson sebagai berikut : r xy = [ ] 2 2 2 2 Υ ∑ − Υ ∑ Χ ∑ − Χ ∑ Υ ∑ Χ ∑ − ΧΥ ∑ N N N Keterangan : X : skor butir item nomor tertentu Y : skor total r xy : koefisien validitas N : jumlah subjek Klasifikasi validitas soal adalah sebagai berikut : 0,91-1,00 : Sangat tinggi 0,71-0,90 : Tinggi 0,41-0,70 : Cukup 0,21-0,40 : Rendah Negatif-0,20 : Sangat rendah Item dikatakan valid bila harga r xy r tabel . Masidjo, 1995 : 243 Penentuan validitas didasarkan pada harga r xy yang melampaui harga kritik r 0,5:N=24 sebesar 0.404. Hasil uji coba validitas instrumen soal penilaian afektif yang dilakukan terangkum dalam tabel 10. Tabel `10. Hasil uji coba validitas instrumen penilaian afektif Jenis Soal Jumlah Soal Kriteria Valid Invalid Afektif 26 20 6 commit to user perpustakaan.uns.ac.id commit to user Hasil uji coba validitas instrumen soal penilaian afektif yang lebih rinci dapat dilihat pada lampiran 9. 2 Uji Reliabilitas Digunakan untuk mengetahui sejauh mana pengukuran dapat memberikan hasil yang relatif tidak berbeda bila dilakukan pengukuran kembali kepada subyek yang sama. Untuk mengetahui tingkat realibilitas suatu butir soal yang menghendaki gradualisasi penilaian digunakan penilaian rumus alpha digunakan untuk mencari realibilitas yang skornya bukan 1 atau 0 yaitu sebagai berikut : 11 r =         σ σ −     − ∑ 2 t 2 i 1 1 n n Keterangan : 11 r : reliabilitas instrumen n : banyak butir pertanyaan atau banyaknya soal ∑ σ 2 i : jumlah varians skor tiap-tiap item σ 2 t : varians total Kriteria reliabilitas adalah sebagai berikut : 0,91 ─ 1,00 : Sangat Tinggi ST 0,71 ─ 0,90 : Tinggi T 0,41 ─ 0,70 : Cukup C 0,21 ─ 0,40 : Rendah R Negatif ─ 0,20 : Sangat Rendah SR Anas Sudijono, 2005: 208 Hasil uji coba reliabilitas instrumen soal penilaian afektif yang dilakukan terangkum dalam tabel 11. commit to user perpustakaan.uns.ac.id commit to user Tabel 11. Hasil uji coba reliabilitas instrumen soal penilaian afektif Jenis Soal Jumlah Soal Reliabilitas Kriteria Afektif 26 0.851 Tinggi Hasil uji coba reliabititas instrumen soal penilaian afektif yang lebih rinci dapat dilihat pada lampiran 9. c. Uji Coba Tes Kemampuan Memori Standarisasi tes kemampuan memori dilakukan dengan uji reliabilitas. Pengujian reliabilitas mengggunakan formula Spearman-Brown, dengan membelah dua menjadi bagian yang sama berdasarkan waktu yang telah ditentukan. Waktu yang digunakan dalam uji ini dibagi menjadi empat bagian, skor waktu pertama dan keempat dikorelasikan dengan skor waktu kedua dan ketiga. Adapun rumusnya sebagai berikut : r tt =     + hh hh r r 1 2 Keterangan : r tt : koefesien reliabilitas tes r hh : koefesien korelasi product moment antara skor waktu ke-1 dan 4 dengan waktu ke-2 dan 3 dari tes memori. 1 2 : Bilangan konstan. Selanjutnya pemberian interprestasi terhadap koefesien reliabilitas digunakan patokan sebagai berikut: r tt ≥ 0.70; reliabilitas tinggi reliable r tt 0.70; reliabilitas rendah un-reliable Anas Sudijono, 2005: 216 Dari Proses perhitungan pada Lampiran 10, diperoleh koefesien reliabilitas sebesar 0,837. Sehingga dapat disimpulkan bahwa soal kemampuan memori mempunyai reliabilitas tinggi. commit to user perpustakaan.uns.ac.id commit to user

F. Teknik Analisis Data

Dokumen yang terkait

STUDI KOMPARASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN STAD DAN JIGSAW TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN KESETIMBANGAN KIMIA KELAS XI SEMESTER I SMA N 3 WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2009 2010

0 8 70

PENDAHULUAN Pengaruh Kecerdasan Interpersonal dan Media Pembelajaran Macromedia Flash Terhadap Prestasi Belajar Matematika Ditinjau dari Motivasi Belajar Siswa (Pada siswa kelas XI Semester Genap SMK Muhammadiyah 1 Surakarta).

0 1 8

STUDI KOMPARASI PENGGUNAAN MEDIA PETA KONSEP DAN MULTIMEDIA INTERAKTIF (MACROMEDIA FLASH) MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING DITINJAU DARI KEMAMPUAN MATEMATIKA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN KONSEP MOL KELAS X MIA SMA NEGERI 1

0 0 18

STUDI KOMPARASI PENGGUNAAN MEDIA TTS DAN PETA KONSEP MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DITINJAU DARI KEMAMPUAN MEMORI TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA (Pokok Bahasan Koloid Kelas XI Semester Genap SMA Negeri 1 Karangmojo Tah

0 0 22

STUDI KOMPARASI PENGGUNAAN MEDIA TEKA-TEKI SILANG (TTS) DAN INDEX CARD MATCH (ICM) PADA MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) DITINJAU DARI KEMAMPUAN MEMORI TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATERI POKOK KOLOID SISWA KELAS XI IPA SMA N 2 BOYOLALI TAHUN

0 0 19

STUDI KOMPARASI PENGGUNAAN MACROMEDIA FLASH DAN WORKSHEET DALAM PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE LEARNING CYCLE 5E PADA MATERI POKOK KOLOID KELAS XI SEMESTER GENAP SMA NEGERI 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012/2013.

0 0 11

STUDI KOMPARASI PENGGUNAAN LABORATORIUM VIRTUAL DAN LABORATORIUM RIIL DALAM PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TERHADAP PRESTASI BELAJAR DITINJAU DARI KREATIVITAS SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM KOLOID KELAS XI SEMESTER GENAP SMA NEGERI

0 0 9

STUDI KOMPARASI METODE STAD DAN TGT DITINJAU DARI MEMORI TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA SUB POKOK BAHASAN MINYAK BUMI PADA SISWA KELAS X SMA N 1 TERAS BOYOLALI TAHUN AJARAN 2011/2012.

0 0 6

STUDI KOMPARASI PENGGUNAAN MEDIA MIND MAP DAN CROSSWORD PUZZLE PADA METODE PROYEK DITINJAU DARI KREATIVITAS SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA MATERI POKOK SISTEM KOLOID KELAS XI SEMESTER GENAP SMA N 1 BANYUDONO TAHUN PELAJARAN 2012/2013.

0 0 19

STUDI KOMPARASI PENGGUNAAN MEDIA PETA KONSEP DAN MULTIMEDIA INTERAKTIF (MACROMEDIA FLASH) MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING DITINJAU DARI KEMAMPUAN MATEMATIKA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN KONSEP MOL KELAS X MIA | Safitri | J

0 0 9