menarik dan  membuat peserta didik  lebih percaya diri dalam  mengerjakan soal sesuai dengan kemampuan masing-masing.
43
3.  Penelitian  Nurul  Arfinanti,  mengunakan  model  pengembangan  yang  mengacu pada model Borg dan Gall yang dimodifikasi dari Sugiyono. Pada penelitian ini,
peneliti  menggunakan  model  pengembangan  yang  mengacu  pada  model  Borg dan Gall yang dimodifikasi dari Sugiyono yang relevan atau sama dengan Nurul
Arfinanti.  Perbedaannya  terletak  pada  pendekatannya,  Nurul  Arfinanti menggunakan  pendekatan  Pendekatan  Pendidikan  Matematika  Realistik  PMR
sedangkan peneliti menggunakan pendekatan kontekstual. Hasil Penelitian ini menunjukkan  bahwa produk yang dikembangkan dengan
model  pengembangan  Borg  dan  Gall  yang  dimodifikasi  dari  Sugiyono  dengan pendekatan  PMR memiliki kualitas yang sangat baik.
44
C.  Kerangka Berfikir
Kerangka berfikir merupakan sintesa tentang hubungan antar variabel yang disusun dari  berbagai  teori  yang  telah  dideskrisikan.  Berdasarkan  teori-teori  yang
dideskripsikan  tersebut,  selanjutnya  dianalisis  secara  kitis  dan  sistematis,  sehingga menghasilkan sintesa tentang hubungan antar variabel yang diteliti
45
. Berikut ini bagan desain langkah penelitian dan pengembangan pada Gambar 2.1.
ANALISIS KEBUTUHAN
Desain Lembar Kerja Siswa Berbasis Kontekstual Pada Materi Himpunan
Perumusan Garis Besar Isi LKS
Uji Validasi
Uji Coba Produk Revisi Produk
Produk Akhir Lembar Kerja Siswa Berbasis Kontekstual Materi
Himpunan Validasi Ahli Materi
dan Ahli Bahasa Validasi
Ahli Media
Revisi Produk
Pada  Gambar  bagan  di  atas  dijelaskan  langkah-langkah  dalam  pengembangan lembar kerja siswa LKS berbasis kontekstual ini. Langkah pertama sebelum bahan
ajar  matematika  ini  dikembangkan,  peneliti  menganalisis  kebutuhan,  dalam  hal  ini peneliti  mengkaji  materi  yang  dibutuhkan  untuk  menyesuaikan  kebutuhan  yang
diperlukan siswa. Dalam  menetapkan  materi,  materi  himpunan  yang di  pilih dalam mengembangkan lembar kerja siswa berbasis kontekstual ini. Selain itu peneliti telah
memberikan angket kepada siswa terkait sumber belajar yang digunakan, siswa masih banyak yang bingung dalam belajar matematika karna sumber belajar yang digunakan
hanya  buku  paket,  dimana  buku  paket  terlalu  banyak  menjelaskan  teori.  Belum adanya sumber belajar tambahan seperti LKS, siswa berharap adanya sumber belajar
tambahan  agar  lebih  memudahkan  proses  kegiatan  belajar  mengajar,  peneliti  juga menganalisis  LKS  seperti  apa  yang  di  butuhkan  siswa,  dalam  hal  ini  peneliti
menetapkan untuk mengembangkan LKS berbasis kontekstual. Langkah selanjutnya peneliti  melakukan  perumusan  garis  besar  isi  LKS  seperti  menetapkan  Setandar
Kompetensi, Kompetensi Dasar, Indikator, menentukan alat penilaian dan menyusun materi. Langkah selanjutnya peneliti  mendesain  lembar kerja  siswa LKS  berbasis
kontekstual  yaitu  menyusun  LKS  sesuai  dengan  komponen-komponen  kontekstual. Langkah  selanjutnya  yaitu  melakukan  uji  validasi  dari  ahli  materi,  ahli  bahasa  dan
ahli  media.  Langkah  selanjutnya  hasil uji  validasi dari ahli  materi, ahli  bahasa dan
respon siswa dan guru terkait produk yang telah di kembangkan. Setelah melakukan uji coba respon siswa dan guru mengatakan produk yang telah di kembangkan baik
dan menarik maka dapat dikatakan produk yang dikembangkan telah selesai. Namun apabila produk belum  sempurna  maka  hasil uji coba  ini dijadikan  bahan perbaikan
produk yang dibuat sehingga menghasilkan produk yang menarik, dan didapat produk akhir yaitu lembar kerja siswa berbasis kontekstual materi himpunan.
D.  Spesifikasi Produk Yang Diharapkan