Pelaporan Prosedur dan Tahapan Penelitian

Dewi Utami, 2014 Efektivitas Bimbingan Kelompok D engan Menggunakan Teknik Assertive Training Untuk Meningkatkan Pemahaman Perilaku Seksual Sehat Remaja Putri Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu disahkan kemudian disampaikan kepada Kepala SMA Laboratorium Percontohan UPI Bandung. 5 Mengajukan permohonan validasi instrumen kepada tiga dosen ahli yang sesuai dengan tema skripsi. 6 Melakukan penyebaran instrumen kepada siswi kelas XI di SMA Laboratorium Percontohan UPI Bandung.

3.8.2 Pelaksanaan

Tahapan pelaksanaan penelitian adalah sebagai berikut: 1 Melaksanakan pretest pengumpulan data penelitian dari seluruh siswi kelas XI di SMA Laboratorium Percontohan UPI Bandung Tahun Ajaran 2014-2015. 2 Menghitung reliabilitas instrumen. 3 Menganalisis data hasil penelitian. 4 Menentukan sampel peserta didik yang akan diberikan treatment, yaitu dengan menggunakan teknik purposive sampling. 5 Mengembangkan dan melaksanakan program intervensi bimbingan kelompok untuk meningkatkan pemahaman perilaku seksual sehat remaja putri. 6 Melakukan post-test untuk memperoleh data mengenai perubahan tingkat perilaku seksual sehat setelah dilakukan intervensi.

3.8.3 Pelaporan

Tahapan terakhir dari prosedur penelitian adalah tahap pelaporan. Tahapan pelaporan ini meliputi analisis seluruh kegiatan, hasil penelitian, dan pembahasan kemudian dilaporkan dalam bentuk karya tulis ilmiah skripsi untuk selanjutnya dipertanggung jawabkan. Dewi Utami, 2014 Efektivitas Bimbingan Kelompok D engan Menggunakan Teknik Assertive Training Untuk Meningkatkan Pemahaman Perilaku Seksual Sehat Remaja Putri Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai efektivitas teknik assertive training untuk meningkatkan pemahaman perilaku seksual sehat remaja putri kelas XI SMA Laboratorium Percontohan UPI Bandung Tahun Ajaran 2014 2015 dihasilkan beberapa kesimpulan sebagai berikut. 1 Gambaran pemahaman perilaku seksual sehat siswi pada umumnya berada pada kategori sedang. Artinya siswi telah memiliki pemahaman yang cukup baik tentang cara pemenuhan kebutuhan seksual yang baik dan bertanggung jawab dalam semua aspek perilaku seksual sehat. 2 Program intervensi Bimbingan kelompok dilakukan validasi secara rasional melalui judgement dosen ahli, maka diperoleh program untuk meningkatkan perilaku seksual sehat siswi yang valid dan reliabel. Walaupun secara umum pemahaman perilaku seksual sehat siswi sudah berada pada kategori sedang, program intervensi ini lebih difokuskan untuk siswi yang berada pada kategori rendah yang berarti siswi masih memiliki pemahaman yang kurang baik tentang cara pemenuhan kebutuhan seksual yang sehat dan bertanggung jawab dalam semua aspek perilaku seksual sehat. Strategi layanan yang dilakukan untuk meningkatkan pemahaman perilaku seksual sehat siswi adalah bimbingan kelompok dengan menggunakan teknik assertive training yang terdiri dari lima tahap dalam 6 sesi. 3 Berdasarkan hasil olah data menggunakan instrumen pemahaman perilaku seksual sehat remaja putri yang digunakan pada penelitian ini, menunjukan adanya peningkatan skor pemahaman perilaku seksual sehat siswi dari sebelum pre-test dan sesudah post-test memperoleh bimbingan kelompok dengan teknik assertive training. Secara statistik uji efektivitas menggunakan uji dua rata-rata melalui intervensi bimbingan kelompok dengan teknik assertive training efektif untuk meningkatkan pemahaman perilaku seksual sehat siswi kelas XI SMA Laboratorium Percontohan UPI Bandung .