Dewi Utami, 2014 Efektivitas Bimbingan Kelompok D engan Menggunakan Teknik Assertive Training Untuk
Meningkatkan Pemahaman Perilaku Seksual Sehat Remaja Putri Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Berdasakan penilaian pakar yang telah dilakukan terdapat beberapa komponen program yang direvisi. Komponen-komponen program yang direvisi
tersebut meliputi: deskripsi kebutuhan, komponen program dan komponen RPLBK. Perbaikan yang dilakukan dalam komponen program deskripsi
kebutuhan siswi yang disesuaikan dengan kebutuhan siswi yang akan diberi layanan
bimbingan kelompok.
Selanjutnya perbaikan
dilakukan adalah
merampingkan komponen program bimbingan kelompok dan perbaikan pada RPLBK yang masih perlu disempurnakan dengan mempertajam pertanyaan-
pertanyaan refleksi what happened, so what, now what serta ditambahkan dengan tahap ekspektasi atau output yang diberikan kepada siswi setelah
mengikuti kegiatan intervensi pada setiap sesi. Secara lebih rinci rekapitulatsi penilaian pakar terhadap program bimbingan kelompok dalam meningkatkan
perilaku seksual sehat remaja putri dapat dilihat pada bagian lampiran.
3.7.3 Analisis Data Efektivitas Teknik Assertive Training untuk
Meningkatkan Pemahaman Perilaku Seksual Sehat Siswi di SMA Laboratorium Percontohan UPI Bandung Tahun Ajaran 2014 2013
Analisis data untuk mengetahui efektivitas teknik assertive training dalam meningkatkan pemahaman perilaku seksual sehat siswi dilakukan setelah siswi
dengan kategori perilaku seksual rendah diberikan layanan bimbingan kelompok dengan teknik assertive training yang selanjutnya diberikan post-test. Data hasil
post-test ini kemudian diolah dan dianalisis untuk memperoleh keyakinan data empiris mengenai efektivitas teknik assertive training untuk meningkatkan
pemahaman perilaku seksual sehat remaja putri. Tahapan yang dilakukan untuk menjawab bagaimana efektivitas teknik
assertive training untuk meningkatkan pemahaman perilaku seksual sehat siswi di SMA Laboratorium Percontohan UPI Bandung, adalah sebagai berikut:
3.7.3.1 Uji Normalitas
Uji Normalitas dilakukan untuk mengetahui normal atau tidaknya suatu distribusi data. Hasil dari uji normalitas data menentukan metode statistik yang
digunakan untuk menganalisis data penelitian. Jika data berdistribusi normal, maka metode statistik yang digunakan adalah parametrik. Namun jika data
berdistribusi tidak normal, maka menggunkan metode statistik non parametrik.
Dewi Utami, 2014 Efektivitas Bimbingan Kelompok D engan Menggunakan Teknik Assertive Training Untuk
Meningkatkan Pemahaman Perilaku Seksual Sehat Remaja Putri Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Uji normalitas di hitung dengan IBM SPSS Statistics 16 untuk mengetahui kenormalan data pre-test dan post-test menggunakan uji statistik One-Sampel
Kolmogorov-Smirnov. Hipotesis uji normalitas skor pre-test dan post-test perilaku seksual sehat remaja adalah:
H0 : Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal H1 : Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi tidak normal
Dengan kriteria uji, pada taraf signifikansi α tolak H0 jika p-value lebih
kecil dari α α = 0,05. Asumsi pengambilan keputusan dalam pengujian hipotesis
menolak atau tidak menolak hipotesis nol antara lain didasarkan pada derajat keyakinan level of significance yang besarnya sama dengan 1 -
α. jika keputusan yang diambil adalah menolak hipotesis nol pada
α = 0,05, berarti 95 kali dari 100 penelitian yang dilakukan akan menghasilkan keputusan yang sama di bawah
asumsi hipotesis nol jika hipotesis nol benar Furqon, 2011, hlm. 18.
3.7.3.2 Uji Perbedaan Dua Rata-rata
Uji perbedaan dua rata-rata skor pre-test dan post-test bertujuan untuk mengetahui perbedaan rata-rata skor sebelum dan sesudah diberikan intervensi
layanan bimbingan kelompok. Hasil pengukuran dengan instrumen pemahaman perilaku seksual sehat remaja putri menghailkan data ordinal oleh karena itu
pengolahan data menggunakan teknik statistik uji Man Whitney. Hipotesis uji perbedaan dua rata-rata skor pre-test dan post-test perilaku seksual sehat remaja
adalah: H
: Tidak terdapat perbedaan rata-rata data pre-test dan post-test H
1
: Terdapat perbedaan rata-rata data pre-test dan post-test Dengan kriteria uji pada taraf signifikansi
α tolak H0 jika p-value lebih kecil dari
α α = 0,05.
3.7.3.3 Uji Gain Ternormalisasi