PERJANJIAN SIGNIFIKAN Lanjutan SIGNIFICANT AGREEMENTS Continued

PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated 103 36. INFORMASI SEGMEN Lanjutan 36. SEGMENT INFORMATION continued Sawit dan turunannya Karet palm oil and Oleo Eliminasi Konsolidasian Rubber derivatives Oleo Elimination Consolidated 2012 LIABILITAS DAN SEGMENT LIABILITIES EKUITAS SEGMEN AND EQUITY Liabilitas jangka pendek 2.001.830.520 1.547.928.633 938.840.315 1.487.596.563 3.001.002.905 Current liabilities Liabilitas tidak dapat dialokasi - - - - 8.067.926.339 Unallocated liabilitIes Ekuitas - - - - 7.914.402.808 Equity TOTAL LIABILITAS TOTAL LIABILITIES DAN EKUITAS 2.001.830.520 1.547.928.633 938.840.315 1.487.596.563 18.983.332.052 AND EQUITY Segmen geografis Geographical segment Analisis penjualan berdasarkan wilayah pemasaran adalah sebagai berikut: The analysis of revenues based on market geographical location is as follows: 2013 2012 Domestik 1.682.084.663 1.757.054.571 Domestic Ekspor 394.401.406 728.375.316 Export Total 2.076.486.069 2.485.429.887 Total 37. LIABILITAS BERSYARAT 37. CONTINGENCIES a. Berdasarkan Surat Bupati Kepala Daerah tingkat II Asahan No. 6206671 tanggal 29 Agustus 1996 dan No. 5931146 tanggal 5 Pebruari 1997 mengenai “Pembebasan Tanah dalam Rangka Penataan Kota Kisaran” dan berdasarkan Keputusan Menteri Negara AgrariaKepala Badan Pertahanan Nasional No. 66HGUDA85B51 mengenai perubahan nama pemegang hak dan pemberian perpanjangan hak guna usaha HGU kepada Perusahaan atas tanah di Kabupaten Asahan, ditetapkan bahwa pemegang HGU diwajibkan untuk melepaskan areal tanah perkebunan seluas kurang lebih 1.408 hektar. a. Based on Local Government of Asahan Letter No. 6206671 dated August 29, 1996 and No. 5931146 dated February 5, 1997 concerning “Relinquishment of the Land Rights Concerning the City Design of Kisaran” and based on Agrarian Affairs Minister DecisionNational Agrarian Agency Head No. 66HGUDA85B51 concerning the revision of the rightholder and extension of landrights to the Company on Kabupaten Asahan land, it has been decided that the land rights holder has the obligation to relinquish 1,408 hectares of its plantation land. Selanjutnya, Perusahaan diminta melepas tanah areal HGU Perusahaan seluas 1.408 hektar secara bertahap yang akan digunakan untuk rumah peribadatan, perumahan non-urban, pasar, perdagangan, pendidikan dan lain-lain sesuai dengan Surat Bupati Kepala Daerah Tingkat II Asahan No. 6204157 tanggal 21 September 1999. Sampai dengan tahun 2005, tanah yang telah dialokasikan adalah seluas kurang lebih 44 hektar. Proyeksi potensi kerugian atas pelepasan tanah seluas 1.364 hektar terdiri dari: Furthermore, the Company should relinquish the land right of 1,408 hectares gradually to be developed as places of worship, non-urban residences, traditional markets, trade centers, schools, etc, based on Local Government of Asahan Letter No. 6204157 dated September 21, 1999. Until 2005, the land allocated was 44 hectares. Projection of potential loss on relinquishing land rights of 1,364 hectares consists of: - Perkebunan karet: 873 hektar yang berlokasi di Tanah Raja dan Serbangan dengan potensi kerugian produksi dan pemberian pesangon karyawan masing-masing kurang lebih adalah sebesar 4.768 ton dan Rp2,98 miliar untuk 182 karyawan. - Rubber plantation: 873 hectares located in Tanah Raja and Serbangan with potential loss of production and severance pay of approximately 4,768 tonnes and Rp2.98 billion for 182 employees, respectively. PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated 104 37. LIABILITAS BERSYARAT Lanjutan 37. CONTINGENCIES Continued - Perkebunan kelapa sawit: 491 hektar yang berlokasi di Tanah Raja dengan potensi kerugian produksi dan pemberian pesangon karyawan masing-masing adalah sebesar 228.777 ton dan Rp868 juta atas 58 karyawan. - Palm oil plantations: 491 hectares located in Tanah Raja with potential loss of production and severance pay of approximately 228,777 tonnes and Rp868 million for 58 employees, respectively. b. Pada tanggal 19 Mei 2012, perkebunan sawit milik PT Jambi Agrowijaya “JAW”, Entitas Anak, dirusak oleh sekelompok massa yang meminta pelepasan sebagian tanah Hak Guna Usaha HGU milik JAW. Akibat dari peristiwa tersebut JAW mengalami kerugian sekitar Rp5.000.000. Namun proses produksi tetap berjalan dengan normal dan tidak ada dampak signifikan yang mempengaruhi kegiatan operasional JAW. b. On May 19, 2012, Palm oil plantation of PT Jambi Agrowijaya JAW, a Subsidiary, has been ruined by a group of people asking for the release of some JAW leasehold land HGU. As a result of these events JAW suffered losses approximately Rp5,000,000. However, the process of production continues to run normally and no significant impact affecting the operations of JAW. Para pelaku pengrusakan telah memperoleh hukuman sesuai dengan putusan pengadilan yang sudah berkekuatan hukum tetap. The perpetrators have been convicted guilty by court which was final and legally binding. c. Pada tanggal 12 April 2012, PT Eramitra Agrolestari “EMAL”, Entitas Anak, melakukan gugatan hukum perdata atas penyerobotan lahan, pendirian bangunan, penempatan alat-alat berat serta penanaman tanaman kelapa sawit yang dilakukan PT Indo Agroganda Lestari di atas tanah Hak Guna Usaha HGU milik EMAL seluas 3.000 Ha. PT Indo Agroganda Lestari diminta untuk segera memindahkan peralatan serta menghentikan proses penanaman kelapa sawit tersebut. Selain itu, EMAL menuntut beban ganti kerugian sebesar Rp121.027.500 untuk kerugian materiil dan Rp100.000.000 untuk kerugian non materiil. c. On April 12, 2012, PT Eramitra Agrolestari EMAL, a Subsidiary, filed a civil lawsuit over annexation of land, construction of building, placement of heavy equipment and planting of Palm oil by PT Indo Agroganda Lestari on JAW leasehold land HGU of 3,000 Ha. PT Indo Agroganda Lestari asked to move the equipment and stop the planting process. In addition, EMAL demanding compensation expense amounting to Rp121,027,500 for material losses and Rp100,000,000 for non-material losses. Pengadilan Negeri Sarolangun memenangkan gugatan yang diajukan oleh EMAL, akan tetapi oleh Pengadilan Tinggi Jambi putusan tersebut dibatalkan. Saat ini EMAL sudah mengajukan Kasasi di Mahkamah Agung atas putusan tersebut sampai dengan tanggal laporan keuangan konsolidasian. District Court of Sarolangun has issued the decision for this case in favor of EMAL. However, it was dismissed by the High Court of Jambi. Currently, EMAL has filed its appeal against the decision to the Supreme Court and still in process as of the date of the consolidated financial statements. d. Pada tanggal 23 Oktober 2012, Jasman bin Musa mengajukan gugatan ke Pengadilan Negeri Menggala, Lampung agar PT Huma Indah Mekar, Entitas Anak, memberikan ganti rugi lahan seluas 225 ha. Pada tanggal 3 Desember 2012, Pengadilan Negeri menolak gugatan ini seluruhnya. Putusan ini dikuatkan oleh Pengadilan Tinggi Tanjung Karang pada tanggal 16 September 2013. d. On October 23, 2012, Jasman bin Musa filed a civil lawsuit at the District Court of Menggala, Lampung against PT Huma Indah Mekar, a Subsidiary, to pay for compensation of land with an area of 225 ha. On December 23, 2012, the District Court dismissed the claim. This decision was confirmed by the High Court of Tanjung Karang on September 16, 2013. Pada tanggal 6 November 2013, Jasman bin Musa mengajukan kasasi di Mahkamah Agung. Sampai dengan tanggal laporan keuangan konsolidasian, tuntutan ini masih dalam status pemeriksaan di tingkat kasasi. On November 6, 2013, Jasman bin Musa submitted an appeal to the Supreme Court which, as of the date of the consolidated financial statements, is still under examination.