ASET TETAP Lanjutan FIXED ASSETS Continued
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk
AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012
Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated
65
14. DANA YANG DIBATASI PENGGUNAANYA Lanjutan 14. RESTRICTED FUNDS Continued
c. Dana dalam pembatasan pada PT Bank Danamon Indonesia Tbk “Bank Danamon”, merupakan saldo
kas PT Agrowiyana “AGW”, Entitas Anak, yang ditempatkan pada PT Bank Nusa Nasional “BNN”,
pihak berelasi. Sejak tahun 2000, rekening ini telah dipindahkan ke Bank Danamon sebagai akibat
penggabungan BNN dengan Bank Danamon. c. Restricted funds in PT Bank Danamon Indonesia Tbk
“Bank Danamon”, represent cash balances of PT Agrowiyana “AGW”, a Subsidiary, placed in
PT Bank Nusa Nasional “BNN”, a related party. Since 2000, when BNN was merged with Bank
Danamon, this account has been transferred to Bank Danamon.
Berdasarkan Surat Keputusan Bersama Direksi Bank Indonesia dan Ketua Badan Penyehatan Perbankan
Nasional “BPPN” No. 30270KEPDIR dan No. 1BPPN1998, tanggal 6 Maret 1998, seluruh
bank yang berada di bawah pengawasan BPPN tidak diizinkan untuk mencairkan dana seluruh rekening
kepada afiliasi mereka, kecuali untuk biaya kepegawaian.
Based on Decision Letter from the Director of Bank Indonesia and the Head of The Indonesian Bank
Restructuring Agency “IBRA” No. 30270KEPDIR and No. 1BPPN1998, dated 6 March 1998, banks
under the control of IBRA are not allowed to withdraw funds all accounts of their affiliates, except for
personnel costs.
Sejak tanggal 25 Februari 1999, tidak ada pendapatan bunga yang diakui dalam laporan laba
rugi komprehensif konsolidasian. Since February 25, 1999, no interest income has
been recognized in the consolidated statements of comprehensive income.
15. PROYEK PENGEMBANGAN USAHA 15. BUSINESS DEVELOPMENT PROJECTS
Akun ini terdiri dari: This account consists of:
2013 2012
Proyek Sarolangun 164.608.916
148.022.033 Sarolangun Project
Proyek Tebo 61.750.126
56.641.573 Tebo Project
Proyek Karet 391.235
98.084.583 Rubber Project
Proyek Pesisir -
79.688.171 Pesisir Project
Proyek Batanghari -
20.046.567 Batanghari Project
Lain-lain -
12.109.004 Others
Total 226.750.277
414.591.931 Total
Akun ini merupakan biaya yang dikeluarkan oleh PT Agrowiyana “AGW”, PT Bakrie Pasaman
Plantations “BPP”, PT Air Muring “AM” dan PT Julang Oca Permana “JOP”, Entitas Anak, dan Perusahaan
sehubungan dengan rencana proyek pengembangan perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Muara Tebo,
Jambi dengan luas areal 15.000 Ha, Kabupaten Sarolangun, Jambi dengan luas areal 10.000 Ha dan
Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah dengan luas areal 58.000 Ha dan Kabupaten Indragiri Hilir kurang lebih
12.500 Ha. This account consists of the expenses incurred by
PT Agrowiyana “AGW”, PT Bakrie Pasaman Plantations “BPP”, PT Air Muring “AM” and PT Julang
Oca Permana “JOP”, Subsidiaries, and the Company with regard to the development of project plan of Palm oil
plantations in Kabupaten Muara Tebo, Jambi with 15,000 Ha, Kabupaten Sarolangun, Jambi with 10,000 Ha and
Pangkalan Bun, Central of Kalimantan with 58,000 Ha and Kabupaten Indragiri Hilir of approximately 12,500
Ha.
a. Proyek Sarolangun a. Sarolangun Project
Proyek Sarolangun merupakan rencana pengembangan perkebunan kelapa sawit di
Kabupaten Sarolangun yang telah sampai pada pemetaan lahan seluas 6.378 Ha, land clearing 2.154
Ha, pembangunan jalan dan jembatan untuk produksi dengan lebar 7 meter sepanjang 18.198 meter,
pembangunan jalan dan jembatan koleksi lebar 5 meter sepanjang 69.705 meter, pembibitan 499.612
pokok dan penanaman seluas 1.920 Ha. Biaya yang dikeluarkan sampai dengan 31 Desember 2013 dan
2012 masing-masing adalah sebesar Rp164,61 miliar dan Rp148,02 miliar.
Sarolangun Project consisted of the development of the project plan for palm oil plantations in Kabupaten
Sarolangun which has achieved the blocking of an area totaling to 6,378 Ha, land clearing of 2,154 Ha,
infrastructure road and bridge for production of 7 meter width of 18,198 metres, infrastructure road
and bridge for collection of 5 meter width of 69,705 metres, 499,612 seedlings and planted area of 1,920
Ha. Costs incurred as of December 31, 2013 and 2012, amounted to Rp164.61 billion and Rp148.02
billion, respectively.
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk
AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012
Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated
66
15. PROYEK PENGEMBANGAN USAHA Lanjutan 15. BUSINESS DEVELOPMENT PROJECTS Continued
b. Proyek Karet b. Rubber Project
Proyek Karet merupakan biaya yang dikeluarkan Kelompok Usaha sehubungan dengan rencana
proyek pengembangan perkebunan karet di Bengkulu dengan luas areal 3.528 Ha. Total biaya yang telah
dikeluarkan untuk proyek ini masing-masing adalah sebesar Rp391,24 juta dan Rp98,08 miliar pada
tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 yang merupakan biaya survei lapangan, pengurusan
perijinan dan operasional kebun. Pada tahun 2011, proyek karet sejumlah Rp139,84 miliar telah dialihkan
kepada PT Julang Oca Permana, Entitas Anak. Rubber Project consisted of costs incurred by the
Group related to the development of the project plan for rubber plantations in Bengkulu of 3,528 Ha. Total
disbursements for this project amounting to Rp391.24 million and Rp98.08 billion as of December 31, 2013
and 2012, respectively, which consist of surveys, license processing, and plant operational costs. In
2011, rubber plantation project amounting to Rp139.84 billion has been transferred to PT Julang
Oca Permana, a Subsidiary.
Pada tahun 2013, Proyek Karet telah dihapuskan sebesar Rp97,81 miliar dan dibebankan kedalam
laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. In 2013, Rubber Project amounting to Rp97.81 bilion
was written-off and charged to the consolidated statements of comprehensive income.
c. Proyek Pesisir c. Pesisir Project
Proyek Pesisir merupakan biaya yang dikeluarkan Kelompok Usaha sehubungan dengan rencana
proyek pengembangan perkebunan kelapa sawit di Desa Rawang Bubur, Kecamatan Basa Ampek
Balai Tapan, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat dengan luas areal 3.000 Ha. Total biaya yang
telah dikeluarkan untuk proyek ini adalah sebesar nihil dan Rp79,69 miliar masing-masing pada
31 Desember 2013 dan 2012 yang merupakan biaya survei lapangan, pengurusan perijinan dan
rencana pengembangan areal kebun. Pada tahun 2013, Proyek Pesisir telah dihapuskan dan
dibebankan kedalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Pesisir Project consisted of costs incurred by the Group regarding the development of the project plan
for palm oil plantations in Rawang Bubur Village, district Basa Ampek Balai Tapan, regency Pesisir
Selatan, West Sumatera of 3,000 Ha. Total disbursements for this project amounted to nil and
Rp79.69 billion as of December 31, 2013 and 2012, respectively, which consisted of surveys, license
processing and land development plan costs. In 2013, Pesisir Project was written-off and charged to
the consolidated statements of comprehensive income.
d. Proyek Tebo d. Tebo Project
Proyek Tebo merupakan rencana pengembangan perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Muara Tebo
yang telah sampai pada pemetaan lahan seluas 6.225 Ha, land clearing 538,12 Ha, pembangunan
jalan dan jembatan untuk produksi dengan lebar 7 meter sepanjang 7.493 meter, pembangunan jalan
dan jembatan untuk pengumpulan dengan lebar 5 meter sepanjang 28.469 meter, pembibitan 17.867
pokok dan penanaman kelapa sawit seluas 532,43 Ha. Biaya yang dikeluarkan sampai dengan
31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing adalah sebesar Rp61,75 miliar dan Rp56,64 miliar.
Tebo Project consisted of the development of the project plan for palm oil plantations in Kabupaten
Muara Tebo which has already achieved the blocking of an area of 6,225 Ha, land clearing of 538.12 Ha,
infrastructure road and bridge for production of 7 meter width of 7,493 metres, infrastructure road
and bridge for collection of 5 meter width of 28,469 metres, 17,867 seedlings and planted area of 532.43
Ha. Costs incurred as of December 31, 2013 and 2012 amounted to Rp61.75 billion and Rp56.64
billion, respectively.
e. Proyek Batanghari e. Batanghari Project
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, biaya yang dikeluarkan untuk proyek
Batanghari sehubungan dengan rencana proyek pengembangan perkebunan karet masing-masing
adalah sebesar nihil dan Rp20,05 miliar yang merupakan biaya dalam rangka survei lapangan
dan pengurusan perijinan. Pada tahun 2013, Proyek Batanghari telah dihapuskan dan dibebankan
kedalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
As of December 31, 2013 and 2012, the costs incurred for Batanghari project in relation to the
rubber development project plan amounted to nil and Rp20.05 billion, respectively, which consisted of
surveys and license processing costs. In 2013, Batanghari Project was written-off and charged to the
consolidated statements of comprehensive income.