KEGIATAN USAHA PERSEROAN Prospektus PT Integra Indocabinet Tbk Indonesian

xiii Narkata Rimba pada tahun 2012 dan 2011. Pada tahun 2012, Perseroan mendirikan PT Intera Indonesia untuk memproduksi produk building component berbasis kayu dan mebel dengan bahan baku rotan. Dengan memperhatikan prospek usaha industri ritel mebel di Indonesia, Perseroan mendirikan PT Integriya Dekorindo pada tahun 2013 untuk kegiatan usaha ritel dan distribusi di pasar domestik. Pada tahun 2015, Perseroan bersama WoodOne International Ltd. mendirikan Entitas Anak Tidak Langsung PT WoodOne Integra Indonesia melalui Entitas Anak Langsung PT Inter Kayu Mandiri untuk melakukan kegiatan usaha produksi pintu kayu. Saat ini, Perseroan adalah salah satu produsen produk kayu terintegrasi yang terbesar Indonesia. Perseroan berbasis di Sidoarjo, Jawa Timur, dan terdiri dari 8 perusahaan, yaitu 5 perusahaan manufaktur, 1 perusahaan distribusi dan 2 perusahaan konsesi kehutanan yang dikonsolidasikan di bawah Perseroan. Hal ini telah berhasil mengintegrasikan seluruh sumber daya material sampai proses manufaktur kedalam satu industri yang bersinergi.

2. KEGIATAN USAHA PERSEROAN

Berdasarkan ketentuan Pasal 3 Akta No. 172017, maksud dan tujuan Perseroan ialah berusaha dalam bidang industri, perdagangan dan jasa. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas, Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut: Kegiatan Usaha Utama: 1. Menjalankan usaha dalam bidang industri, antara lain industri furnitur dan Industri Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus dan Barang Anyaman dari Bambu, Rotan dan sejenisnya. 2. Menjalankan usaha dalam bidang perdagangan, termasuk perdagangan impor ekspor, interinsuler dan lokal, baik hasil produksi sendiri maupun hasil produksi pihak lain yang dipasarkan oleh Perseroan, bertindak sebagai grosir, leveransirsupplier, waralaba, dan commision house serta kegiatan usaha yang terkait, bertindak sebagai distributor, agen dan sebagai perwakilan dari badan-badan perusahaan lain, baik dari dalam maupun luar negeri, serta perdagangan hasil industri sebagaimana tersebut di atas. 3. Menjalankan usaha dalam bidang jasa kecuali jasa dalam bidang hukum dan pajak. Kegiatan Usaha Penunjang: Kegiatan kreatif yang terkait dengan kreasi desain grafis, desain interior, desain produk, desain industri, konsultasi identitas perusahaan dan jasa riset pemasaran serta produksi kemasan dan jasa pengepakan. Kegiatan Usaha Utama saat ini: Kegiatan usaha Perseroan saat ini berfokus di bidang produksi mebel berbahan dasar kayu dan produk kayu lainnya, konsesi hutan serta ritel dan distribusi mebel serta perlengkapan dekorasi rumah melalui Perseroan dan Entitas Anak. Keunggulan Kompetitif Perseroan berkeyakinan bahwa beberapa keunggulan bersaing yang dimilikinya dapat meningkatkan pangsa pasar yang lebih besar. Beberapa keunggulan bersaing tersebut adalah sebagai berikut: 1. Kehutanan, Produksi Mebel, dan Ritel Distribusi yang Terintegrasi; 2. Grup Integra adalah satu dari beberapa perusahaan di Indonesia yang memiliki kemampuan untuk memproduksi mebel knock-down dengan kualitas tinggi; 3. Divisi Pendukung; 4. Dukungan dari Pemegang Saham dan Tim Manajemen yang Berpengalaman; 5. Jaringan Pemasaran yang Luas dan Hubungan yang Kuat dengan Pembeli; 6. Lokasi dari Perseroan. xiv Keterangan selengkapnya mengenai keunggulan bersaing dapat dilihat pada Bab IX Prospektus ini. Persaingan Usaha Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik, terdapat sekitar 965 manufaktur mebel kayu di Indonesia pada tahun 2014. Dari 965 manufaktur mebel kayu tersebut, sekitar 263 atau 27,3 dapat dikategorikan sebagai manufaktur besar dengan luas fasilitas produksi lebih dari 25 hektar dan kapasitas produksi lebih dari 10 kontainer per bulan. Hal ini menunjukan bahwa sektor manufaktur mebel kayu di Indonesia sangat besar dan terpecah dengan banyaknya fasilitas- fasilitas produksi kecil untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sekitar dan daerah pedesaan. sumber: Euromonitor International, Manufacturing and Distribution of Wooden Furniture and Building Components, Maret 2017 Berdasarkan laporan dari Euromonitor International yang diterbitkan pada bulan Maret 2017, Integra Grup memiliki pangsa pasar paling tinggi di sektor industri manufaktur mebel di Indonesia. Strategi Usaha Perseroan bertujuan untuk meningkatkan sinergi antar Entitas Anak dan mengambil kesempatan terbuka di pasar. Strategi usahanya antara lain: 1. Meningkatkan Pemanfaatan Bahan Baku melalui Konsesi Hutan Perseroan 2. Optimalisasi Proses Produksi 3. Mengembangkan Jaringan Ritel Distribusi Prospek Usaha Menurut Bank Dunia, ekonomi Indonesia terus menerus menunjukkan kekuatannya dengan tingkat proyeksi pertumbuhan PDB sebesar 5,1 untuk tahun 2016. Konsumsi pribadi dan pembelanjaan modal publik diproyeksikan akan menyokong pertumbuhan di Indonesia di tahun 2016. Reformasi kebijakan yang berkelanjutan dapat membantu melawan dampak dari permintaan yang menurun dan volatilitas pasar uang secara global. Dihadapkan dengan penurunan sektor komoditas yang berlanjut, Indonesia dapat memanfaatkan kesempatan untuk mengembangkan sektor produksi dan jasa. Pada tahun 2017, Bank Dunia memproyeksikan pertumbuhan PDB sebesar 5,3, sementara komsumsi pribadi diperkirakan akan sedikit meningkat. Kenaikan pengeluaran konsumen didasari oleh meningkatnya kelas menengah. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Indonesia dan laporan Euromonitor International, konsumen Indonesia telah meningkatkan pembelian produk mebel, akesoris, karpet dan produk penutup lantai lainnya setiap tahunnya dari Rp16.070,2 miliar pada tahun 2014 hingga Rp17.981,1 miliar pada tahun 2016. Euromonitor juga memprediksi bahwa pembelian konsumen di Indonesia atas produk mebel, akesoris, karpet dan produk penutup lantai lainnya akan meningkat menjadi Rp21.012,5 miliar pada tahun 2020 yang didorong oleh peningkatan jumlah rumah tangga tingkat menengah, tingkat urbanisasi, dan proyek-proyek rumah sederhana oleh pemerintah. Amerika Serikat juga merupakan salah satu pasar terbesar untuk produk Perseroan. Berdasarkan data dari Euromonitor International, tingkat pembelian konsumen Amerika Serikat atas produk mebel, akesoris, karpet dan produk penutup lantai lainnya telah meningkat dengan tingkat pertumbuhan rata-rata setiap tahunnya sebesar 1,8 pada tahun 2014 hingga 2016. Pertumbuhan 3,5 pada tahun 2016 dibandingkan dengan tahun sebelumnya adalah sebuah indicator positif bagi tingkat konsumsi rumah tangga di Amerika Serikat. Tren jangka panjang ini menunjukan bahwa populasi kelas menengah Amerika Serikat memiliki perhatian yang cukup tinggi atas gaya rumah mereka dan cukup sering melakukan renovasi atas rumah mereka. xv Berdasarkan laporan Euromonitor International, pengeluaran konsumen untuk pembelian produk mebel kayu di Amerika Serikat telah tumbuh dari USD48,5 miliar pada tahun 2014 hingga USD53,1 miliar pada tahun 2016. Pembelian mebel kayu sebesar USD53,1 miliar pada tahun 2016 ini mewakili lebih dari setengah atas pembelian mebel secara umum di Amerika Serikat sebesar USD87,8 miliar pada tahun 2016. Hal ini menggambarkan popularitas kayu sebagai material mebel yang disukai oleh konsumen Amerika Serikat. Popularitas mebel kayu di antara konsumen Amerika Serikat akan terus meningkat di masa mendatang seperti yang dapat dilihat pada tabel di bawah. Peningkatan pembelian mebel kayu didorong oleh penguatan permintaan atas perumahaan, peningkatan aktivitas konstruksi perumahan, dan peningkatan pengeluaran diskresioner. Berdasarkan riset tim Euromonitor Internasional, mebel berbasis kayu banyak disukai oleh desainer interior dan konsumen karena dapat menciptakan kesan rumah yang lebih alami dan indah. Konsumen Amerika Serikat pada umumnya tidak menganggap mebel sebagai investasi jangka panjang atau sesuatu yang disimpan sebagai barang antik. Mereka cenderung untuk lebih sering melakukan renovasi jangka pendek dan perubahan dekor interior rumah. Keterangan selengkapnya mengenai prospek usaha dapat dilihat pada Bab IX Prospektus ini.

3. KETERANGAN MENGENAI ENTITAS ANAK YANG SIGNIFIKAN