160
Rooms to Go di sisi lain adalah pengecer yang menjual produk-produk bermerek yang diimpor dari Asia dan Kanada. Mereka telah secara konsisten menduduki peringkat kedua dalam tiga
tahun terakhir dimana pendapatan dan pertumbuhan dari home furnishing meningkat secara konstan dari tahun ke tahun.
William Sonoma Home yang berbasis di California mempunyai 35 toko di seluruh Amerika Serikat. Layanan mereka termasuk made-to-order perabot dapur kayu, jasa desain, dan kartu
hadiah ritel membuat mereka berbeda mereka dalam kompetisi mebel kayu.
Restoration Hardware adalah merek mewah di pasar home furnishing Amerika Serikat. Perusahaan ini memiliki beberapa saluran distribusi termasuk Galeri, Sumber Buku dan situs
belanja online. Koleksi mebel kayu mereka terinspirasi oleh desainer Asia terutama yang berbasis di Hong Kong. Kemitraan berdasarkan musim dengan pengrajin terkenal di dunia
membedakan perusahaan mereka dengan kompetitor.
Wayfair adalah salah satu platform belanja online mebel terbesar yang menawarkan berbagai macam gaya dan harga poin kepada konsumen. Berkantor pusat di Boston, perusahaan ini
mempekerjakan sekitar 5.400 orang dan perusahaan ini menawarkan lebih dari 7 juta produk dari 7.000 pemasok di seluruh dunia.
C. Manufaktur mebel di Indonesia
Berdasarkan dari hasil riset terbaru oleh Badan Pusat Statistik, Indonesia memiliki sekitar 965 produsen mebel kayu pada tahun 2014. Dari jumlah ini, 263 atau 27,3 dari produsen
ini diklasifikasikan sebagai produsen yang memiliki fasilitas yang cukup besar. Karakteristik fasilitas tersebut meliputi luas fasilitas produksi lebih dari 25.000 meter persegi dan kemampuan
memproduksi 10 kontainer setiap bulannya. Statistik pemerintah juga menunjukkan bahwa 55 dari fasilitas-fasilitas manufaktur tersebut adalah milik asing. Sektor manufaktur mebel
di Indonesia besar dan terfragmentasi dengan berbagai macam fasilitas ukuran kecil yang disediakan untuk menggapai market masyarakat lokal di pedesaan Indonesia.
Permintaan global yang kuat untuk mebel kayu dari Indonesia yang dapat dikaitkan dengan tradisi historis yang kuat di kayu dan kerajinan artistik
Indonesia merupakan salah satu produsen dan eksportir mebel kayu terbesar di dunia. Indonesia memiliki tradisi sejarah kuat dalam kayu dan kerajinan seni yang telah menghasilkan banyak
mebel kayu buatan tangan indah yang dihasilkan dari Indonesia dan diekspor ke seluruh dunia. Hal ini telah membantu untuk tidak hanya membangun reputasi dan merek nilai mebel kayu
Indonesia di pasar global,tetapi juga telah menciptakan permintaan tinggi untuk produk-produk eksotis di pasar ekspor utama seperti Amerika Serikat dan Eropa. Kelimpahan Indonesia akan
tukang yang terampil bermakna bahwa produksi mebel kayu buatan tangan berkualitas tinggi tersebut dapat digenjot produksinya untuk memenuhi permintaan global.
Semakin banyak produsen dan eksportir mebel kayu Indonesia yang bekerja untuk mendapatkan sertifikasi FSC
Sertifikasi Forest Stewardship Council FSC telah menjadi isu penting bagi produsen dan eksportir mebel kayu Indonesia. Hal ini terjadi karena banyak pasar ekspor utama untuk mebel
kayu Indonesia melarang impor kayu dan produk kayu ilegal ke pasar mereka.
Sertifikasi FSC adalah sertifikasi yang diakui secara internasional bahwa produk bersertifikat ramah lingkungan, berkualitas tinggi dan juga dipanen dan diproduksi secara hukum. Dengan
demikian, sertifikasi FSC memungkinkan produsen mebel kayu Indonesia untuk dapat masuk ke pasar yang menawarkan harga lebih tinggi untuk produk yang bersertifikasi FSC dibandingkan
dengan pasar yang tidak membutuhkan sertifikasi FSC seperti Amerika Serikat dan Eropa. Oleh karena itu, pelaku industri mulai memfokusan diri mereka untuk mendapatkan sertifikasi
FSC dan mulai menguatkan investasi sumber daya untuk memastikan bahwa produk mebel kayu mereka memenuhi syarat untuk mendapatkan sertifikasi FSC.
161
Namun demikian, meskipun sertifikasi FSC sangat penting bagi produsen dan eksportir mebel kayu Indonesia, proses untuk memperoleh sertifikasi tersebut dapat memakan biaya dan
waktu. Hal ini menjadi rintangan signifikan bagi produsen kecil yang kekurangan sumber daya atau pengetahuan tentang cara menavigasi proses sertifikasi. Oleh karena itu, produsen kecil
mungkin tidak akan berhasil untuk memperoleh sertifikasi FSC sehingga akan menghadapi hambatan untuk masuk ke pasar export yang menawarkan harga lebih tinggi bagi produk
bersertifikasi FSC.
Meningkatnya kesadaran isu-isu berkelanjutan lingkungan mengubah cara perusahaan dalam mencari sumber bahan baku
Baik konsumen lokal dan global mebel kayu Indonesia semakin lebih memperhatikan isu-isu keberlanjutan lingkungan, dan mereka mulai menempatkan pentingnya keramahan lingkungan
dari produk mebel kayu yang mereka beli. Hal ini terutama dapat dilihat untuk konsumen yang lebih kaya dari braket menengah dan atas dimana margin keuntungan bagi produsen mebel
kayu biasanya lebih tinggi.
Untuk menanggapi tren yang berkembang, produsen mebel kayu Indonesia semakin memanfaatkan kayu daur ulang sebagai bagian dari bahan baku utama mereka dalam proses
manufaktur. Mereka juga memperkenalkan atau memperluas program reboisasi lokal untuk meningkatkan “kredensial hijau” mereka. Strategi lain yang digunakan oleh produsen mulai untuk
mengadopsi metode produksi yang lebih efisien terhadap lingkungan dan juga memperoleh sertifikasi yang diakui secara internasional dalam pengelolaan lingkungan. Ini sering dilakukan
dengan harapan meningkatkan akses ke pasar ekspor penting seperti Eropa, AS dan Jepang di mana ada standar lingkungan yang dikenakan pada produk impor semakin ketat.
Indonesia merupakan negara yang semakin menarik untuk perusahaan mebel kayu internasional
Indonesia semakin menjadi menarik sebagai basis manufaktur untuk perusahaan mebel asing karena biaya tenaga kerja di Indonesia yang relatif rendah dan berlimpahnya tenaga kerja
yang tidak terampil dan terampil seperti tukang kayu dan pemahat kayu di dalam negeri. Akses mudah ke pasokan kayu mentah dengan biaya yang jauh lebih rendah karena kedekatannya
juga menjadi salah satu titik tarik utama bagi perusahaan mabel asing.
Selama periode peninjauan, perusahaan asing telah menyiapkan fasilitas produksi untuk mebel kayu di Indonesia. Produsen Taiwan PT Woodworth Wooden Industries juga telah
menginvestasikan sebanyak USD40 juta di fasilitas produksi di Indonesia. Tren positif ini menyoroti kemampuan dan potensi yang dimiliki Indonesia dalam manufaktur produk mebel
kayu.
Tren produk mebel kayu knocked-down
Mengekspor mebel bukanlah tugas yang mudah karena tren, kemasan gaya dan bahkan praktek-praktek sosial perlu ditinjau sebelum kesepakatan dapat diraih. Pembeli asing dari
Amerika Serikat dan bahkan negara-negara Eropa lebih memilih produk mebel knock-down karena produk tersebut lebih mudah untuk transportasi dan tidak menambah biaya logistik
terutama ketika memesan dalam jumlah besar.
Perusahaan seperti Grup Integra termasuk perusahaan yang mampu memproduksi mebel knock- down untuk ekspor. Mengontrol kualitas termasuk penting karena variasi warna dan bagian yang
terhubung harus sesuai sesuai ketika disusun di depan konsumen. Dengan demikian, memiliki pengalaman dalam memberikan mebel knock-down merupakan keuntungan bagi manufaktur
mebel ketika berhadapan dengan klien asing.
162
Tabel 4: Jumlah Produksi Mebel Kayu di Indonesia, 2014 – 2021 Dalam jutaan rupiah Nilai Historis Rp Juta
Nilai Proyeksi Rp Juta 2014
2015 2016
2017 2018
2019 2020
2021 Nilai Barang yang
Diproduksi 17.780.228
22.564.162 17.454.492
20.005.256 22.117.137
23.493.479 24.315.750
24.860.608 Catatan: Prediksi berdasarkan harga konstan tahun 2016
Sumber: Pusat Badan Statistik Indonesia, Euromonitor Analysis
Permintaan atas produk mebel kayu meningkat di masa mendatang
Produksi barang mebel kayu di Indonesia mencapai Rp17.780 miliar pada tahun 2014. Produksi pada tahun 2016 mengalami penurunan menjadi Rp17.454 miliar karena penurunan ekspor.
Berdasarkan data dari statistik perdagangan, tren tersebut juga dialami oleh negara-negara regional seperti Cina, Vietnam dan Malaysia, dimana negara-negara tersebut juga menunjukan
penurunan pertumbuhan ekspor produk mebel kayu dari tahun ke tahun pada tahun 2015. Pada pasar di Indonesia, stok mebel kayu yang telah diproduksi pada tahun 2014 dan 2015
telah terjual habis pada tahun 2016 oleh toko-toko ritel dan eksportir di Indonesia. Euromonitor memproyeksikan peningkatan aktivitas manufaktur pada tahun 2017 yang didorong oleh
permintaan baru dan pertumbuhan permintaan atas produk mebel kayu.
Permintaan domestik dan ekspor untuk mebel kayu pada proyeks periode sampai dengan tahun 2021 diperkirakan akan mencapai Rp24.860 miliar pada tahun 2021 atau setara dengan tingkat
pertumbuhan rata-rata per tahun sekitar 7,3 dari tahun 2017 hingga 2021.
Lima besar produsen domestik mebel kayu
Tabel 5: Produsen Mebel Kayu di Indonesia, 2016 Produsen
Ranking Market Share Mebel Kayu
Grup Integra 1
5,2 Perusahaan B
2 2,6
Perusahaan C 3
1,6 Perusahaan D
4 1,5
Perusahaan W 5
0,7
Sumber: Analisa Euromonitor dari wawancara berbagai sumber. Grup Integra adalah manufaktur mebel kayu terbesar di Indonesia dengan pangsa pasar
5,2 pada tahun 2016. Integra telah mempertahankan posisi puncak dalam hal pangsa pasar sejak tahun 2014. Grup Integra adalah salah satu perusahaan di antara beberapa produsen
terintegrasi mebel kayu dengan tiga pabrik di Indonesia. Integra memiliki dua pemegang konsesi, fasilitas manufaktur lengkap dan toko ritel yang terletak di Surabaya. Perusahaan ini sepenuhnya
bersertifikat dengan berbagai sertifikat ekspor di dalam dan luar negeri termasuk sertifikasi FSC dan Sistem Jaminan Legalitas Kayu Indonesia. Integra juga mengimplementasikan praktik
daur ulang pada setiap langkah proses produksinya.
D. Ekspor dan impor mebel Produsen besar menargetkan pasar ekspor