25
Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas, Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut:
Kegiatan Usaha Utama:
1. Menjalankan usaha dalam bidang industri, antara lain industri furnitur dan Industri Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus dan Barang Anyaman dari Bambu, Rotan dan sejenisnya.
2. Menjalankan usaha dalam bidang perdagangan, termasuk perdagangan impor ekspor, interinsuler dan lokal, baik hasil produksi sendiri maupun hasil produksi pihak lain yang
dipasarkan oleh Perseroan, bertindak sebagai grosir, leveransirsupplier, waralaba, dan commision house serta kegiatan usaha yang terkait, bertindak sebagai distributor, agen
dan sebagai perwakilan dari badan-badan perusahaan lain, baik dari dalam maupun luar negeri, serta perdagangan hasil industri sebagaimana tersebut di atas.
3. Menjalankan usaha dalam bidang jasa kecuali jasa dalam bidang hukum dan pajak.
Kegiatan Usaha Penunjang:
kegiatan kreatif yang terkait dengan kreasi desain grafis, desain interior, desain produk, desain industri, konsultasi identitas perusahaan dan jasa riset pemasaran serta produksi kemasan
dan jasa pengepakan.
Kegiatan Usaha Utama saat ini:
Kegiatan usaha Perseroan saat ini berfokus di bidang produksi mebel berbahan dasar kayu dan produk kayu lainnya, konsesi hutan serta ritel dan distribusi mebel serta perlengkapan
dekorasi rumah melalui Perseroan dan Entitas Anak.
2. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONDISI KEUANGAN DAN KINERJA PERSEROAN
Kegiatan usaha Perseroan dan operasi Perseroan dipengaruhi oleh beberapa faktor penting, meliputi:
a. Perubahan nilai tukar mata uang asing
Pendapatan ekspor Perseroan dalam mata uang USD, sedangkan mayoritas biaya dalam mata uang Rupiah. Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor 173 PBI 2015 tentang
Kewajiban Menggunakan Rupiah dalam Wilayah Republik Indonesia, mata uang transaksional Perseroan untuk transaksi domestik seperti pembayaran gaji dan upah, pembelian bahan dari
perusahaan domestik dan biaya operasional lainnya, dilakukan dalam mata uang Rupiah. Laporan keuangan konsolidasian Perseroan dicatatkan dalam mata uang Rupiah. Dengan
demikian, setiap perubahan nilai tukar USD terhadap Rupiah akan berdampak pada pencatatan pendapatan ekspor Perseroan pada laporan keuangan konsolidasian Perseroan sehingga
dapat mengakibatkan fluktuasi pendapatan ekspor dan laba Perseroan yang dicatat dalam mata uang Rupiah.
b. Persaingan usaha Perseroan dan Entitas Anak menghadapi persaingan usaha dari perusahaan-perusahaan lain
baik dari luar maupun dalam negeri. Untuk menghadapi persaingan usaha tersebut, Perseroan menjalankan program-program promosi dan pemasaran, termasuk dengan menetapkan harga
jual yang kompetitif, untuk mempertahankan pelanggan Perseroan. Meskipun peningkatan biaya promosi dan pemasaran dapat berdampak pada penurunan laba, Perseroan menjalankan
program promosi dan pemasaran dengan efisien dan efektif, sehingga Perseroan dapat meminimalisasikan penurunan tingkat laba yang mungkin dapat terjadi.
26
c. Peningkatan biaya produksi Peningkatan upah minimum regional, bahan bakar minyak untuk pengangkutan produk, biaya
listrik dan biaya bahan baku meskipun secara historikal harga bahan baku kayu relatif cukup stabil dapat meningkatkan biaya produksi sehingga dapat menurunkan laba Perseroan apabila
peningkatan biaya produksi tersebut tidak diimbangi dengan kenaikan harga penjualan.
d. Suku bunga pinjaman
Risiko tingkat suku bunga pinjaman Perseroan terutama berasal dari utang bank dan lembaga keuangan non bank yang diperoleh Perseroan dimana nilai wajar arus kas di masa depan
akan berfluktuasi karena perubahan tingkat suku bunga pasar. Perseroan mengelola risiko tersebut dengan senantiasa memonitor pergerakan tingkat suku bunga pasar yang berlaku dan
mengelola ketersediaan arus kas yang digunakan untuk melunasi pinjaman dan modal kerja.
3. PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN