Transaksi dan Perjanjian Penting Dengan Pihak Ketiga

123 5. Perjanjian Hutang Piutang dan Pengakuan Hutang tanggal 23 Desember 2015 yang dibuat dibawah tangan dan bermaterai cukup oleh dan antara Integriya dan Perseroan “Perjanjian”. Bahwa Perseroan sepakat untuk memberikan pinjaman kepada Integriya dalam jumlah sebanyak-banyak sebesar Rp17.100.000.000,- tujuh belas milyar seratus juta Rupiah yang akan digunakan untuk keperluan modal kerja dengan memperhatikan syarat dan ketentuan dalam Perjanjian ini. Nilai bunga atas pinjaman yang diberikan adalah sebesar 12 per bulan. Perjanjian ini berlaku sejak tanggal 1 Januari 2016 sampai dengan 31 Desember 2016 yang dapat diperpanjang berdasarkan kesepakatan antara kedua belah pihak. Sehubungan dengan Perjanjian ini para pihak sepakat untuk memilih tempat kediaman di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Sidoarjo. Para pihak sedang dalam proses perpanjangan jangka waktu atas Perjanjian dan sehubungan dengan berakhirnya jangka waktu Perjanjian tersebut, para pihak masih tetap menundukan diri dan tetap melaksanakan hak dan kewajibannya berdasarkan Perjanjian ini.

13. Transaksi dan Perjanjian Penting Dengan Pihak Ketiga

Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Perseroan dan Entitas Anak telah membuat dan menandatangani perjanjian-perjanjian penting dengan pihak ketiga sebagai berikut: No. Perihal Uraian 1. Nama Perjanjian Akta Perjanjian Kredit Investasi Ekspor No. 65 tanggal 22 Desember 2010 dibuat di hadapan Raden Ayu Poppy Darmawan, S.H., Notaris di Jakarta sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Akta Perubahan Kesembilan Perjanjian Kredit Investasi Ekspor No. 20 tanggal 7 Desember 2015 dibuat di hadapan Julia Seloadji, S.H., Notaris di Surabaya “Perjanjian”. Para Pihak - Indonesia Eximbank “Kreditur”; dan - Perseroan “Debitur” secara bersama-sama disebut sebagai “Para Pihak”. Objek Perjanjian Fasilitas Kredit kepada Debitur berupa: a. Fasilitas Kredit Investasi Ekspor I “KIE I”; b. Fasilitas Kredit Investasi Ekspor II “KIE II”; c. Fasilitas Kredit Investasi Ekspor III “KIE III”; dan d. Fasilitas Kredit Investasi Ekspor IV “KIE IV”; Tujuan penggunaan dana adalah: a. KIE I untuk pembelian aset termasuk take over fasilitas kredit modal kerja aflopend di Bank BNI, Take over Kredit Jangka Panjang di Bank BNI dan refinancing aset anak perusahaan Debitur; b. Untuk pembelian mesin dan alat beserta refinancing atas pembangunan gudang, Kiln Dry Chamber dan perlengkapannya atas nama Debitur dan anak perusahaan Debitur; c. Fasilitas KIE III untuk refinancing atas pembangunan Building Component Unit dan perlengkapannya atas nama Debitur; dan d. Untuk pembiayaan kredit investasi refinancing mesin-mesin dan peralatan lainnya. Nilai PerjanjianBunga Fasilitas kredit dan nilai bunga diberikan oleh Kreditur kepada Debitur dengan ketentuan sebagai berikut: a. Fasilitas KIE I sebesar USD 14,493.500,41 dengan bunga sebesar 6,35 per tahun; b. Fasilitas KIE II sebesar USD 5.000.000 dengan bunga sebesar 6,35 per tahun; c. Fasilitas KIE III sebesar USD 3.100.000 dengan bunga sebesar 6,60 per tahun; dan d. Fasilitas KIE IV sebesar Rp46.000.000.000 dengan bunga sebesar 10,00 per tahun. Jangka Waktu dan Perpanjangan Fasilitas Kredit diberikan oleh Kreditur kepada Debitur masing-masing untuk jangka waktu: a. Fasilitas KIE I dan Fasilitas KIE II untuk jangka waktu 4 tahun terhitung sejak tanggal 22 Desember 2010; b. Fasilitas KIE III untuk jangka waktu 4 tahun terhitung sejak tanggal 18 Oktober 2011; dan c. Fasilitas KIE IV untuk jangka waktu 4 tahun terhitung sejak tanggal 27 Maret 2015. Bahwa pada Tanggal Prospektus ini diterbitkan, Debitur dan Kreditur sedang dalam proses penandatangaan atas perpanjangan perjanjian fasilitas kredit yang ditandatangani oleh dan antara Perseroan dan Indonesia Eximbank. 124 No. Perihal Uraian Jaminan Fasilitas kredit yang diberikan oleh Kreditur kepada Debitur dijamin dengan suatu jaminan kebendaan yang dimiliki oleh Perseroan dan Entitas Anak antara lain sebagai berikut: a. Fidusia atas seluruh piutang dagang Debitur kepada pihak ketiga, dengan nilai penjaminan sebesar Rp.150.000.000.000,00 seratus lima puluh milyar Rupiah; b. Fidusia atas seluruh persediaan barang Debitur berupa bahan baku, barang setengah jadi, barang pembantu, maupun barang jadi produksi mebel dengan nilai penjaminan sebesar Rp.350.000.000.000,00 tiga ratus lima - puluh milyar Rupiah; c. Fidusia atas alat berat milik Narkata, dengan nilai penjaminan sebesar Rp. 16.575.000.000,00 enam belas milyar lima ratus tujuh puluh lima juta Rupiah; d. bidang-bidang tanah milik Debitur, dengan bukti kepemilikan berupa : i Sertipikat Hak Guna Bangunan “SHGB” No. 67Desa Betro, seluas 9.475 M2; ii SHGB No. 261Desa Betro, seluas 3.540 M2; iii SHGB No. 262Desa Betro, seluas 3.495 M2; iv SHGB No. 288Desa Betro, seluas 57.463 M2, yang seluruhnya terletak di Propinsi Jawa Timur, Kabupaten Sidoarjo, Kecamatan Sedati, Desa Betro, setempat dikenal dengan Jalan Raya Betro nomor 678; e. bidang-bidang tanah milik Debitur, dengan bukti kepemilikan berupa : i SHGB No. 806Desa Gemurung, seluas 63.053 M2; dan ii SHGB No. 807Desa Gemurung, seluas 60.000 M2 yang keduanya terletak di Propinsi Jawa Timur, Kabupaten Sidoarjo, Kecamatan Gedangan, Desa Gemurung, setempat dikenal dengan Jalan Raya Betro nomor 678; f. Fidusia atas seluruh persediaan barang milik Belayan berupa kayu yang disimpan atau terletak di Loa Buah Samarinda Kalimantan Timur, Desa Mamahak Kabupaten Kutai Barat Kalimantan Timur dengan nilai penjaminan sebesar Rp.150.000.000.000,00 seratus lima puluh milyar Rupiah; dan g. Fidusia atas seluruh persediaan barang milik Narkata berupa kayu yang disimpan atau terletak di Desa Loa Duri Ulu, PO. Box 1182 RT.01 RW.01 Loa Janan, Samarinda Sebberang, Samarinda, Kalimantan Timur dengan nilai penjaminan sebesar Rp. 50.000.000.000,00 lima puluh milyar Rupiah. Pengalihan NA 125 No. Perihal Uraian Pembatasan dan Pembebanan Selama Debitur masih memiliki kewajiban membayar kepada Kreditur, maka tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Kreditur, Debitur dilarang melakukan hal-hal sebagai berikut: 1. Melakukan merger atau akuisisi, kecuali menurut kebijakan pemerintah; 2. Melakukan penjualan atau pemindahtanganan atau melepaskan hak atas harta kekayaan Debitur selain untuk kegiatan usaha sehari-hari, kecuali menurut kebijakan pemerintah. 3. Memperoleh pinjaman baru yang mengakibatkan Debitur menjadi berhutang baik secara langsung ataupun tidak langsung kecuali dalam rangka transaksi dagang yang lazim. 4. Memperluas atau mempersempit usaha Debitur. 5. Menggunakan Fasilitas Kredit yang diatur dalam Perjanjian ini selain daripada untuk tujuan pembiayaan Fasilitas Kredit sebagaimana diatur dalam Pasal 5 Perjanjian ini. 6. M e n g a j u k a n p e r m o h o n a n d a n a t a u m e n y u r u h p i h a k l a i n u n t u k mengajukan permohonan kepada pengadilan agar Debitur dinyatakan pailit atau diletakkan dalam keadaan penundaan pembayaran hutang. 7. M e n j u a l a t a u m e m i n d a h t a n g a n k a n d e n g a n c a r a a p a p u n a t a u melepaskan sebagian atau seluruh harta kekayaan Debitur selain dalam rangka kegiatan usaha Debitur. 8. M e l a k u k a n t r a n s a k s i d e n g a n s u a t u p i h a k t i d a k t e r b a t a s p a d a perusahaan afiliasinya dengan cara-cara di luar kebiasaan dagan yang ada. 9. Meminjamkan uang kepada siapapun juga termasuk tetapi tidak terbatas kepada perusahaan afiliasinya, kecuali akibat kegiatan usaha yang normal Debitur. 10. Menyerahkan sebagian atau seluruh hak danatau kewajiban Debitur atas fasilitas kredit kepada pihak lain. 11. Melakukan konsolidasi usaha, penyertaan modal atau pembelian saham kepada perusahaan lain. 12. Mengubah anggaran dasar atau mengubah status perseroan Debitur. 13. Membagikan dividen atau keuntungan usaha dalam bentuk apapun juga dan dalam jumlah berapapun juga kepada pemegang sahamnya, kecuali dalam rangka meningkatkan struktur permodalan perusahaan Debitur. 14. Mengubah atau memperbolehkan struktur permodalannya diubah. 15. Mengubah komposisi pemegang saham Debitur danatau mengubah susunan pengurus Direksi danatau Komisaris Debitur. 16. Bertindak sebagai penanggung atau penjamin dalam bentuk dan dengan nama apapun juga danatau menjaminkan atau mengagunkan harta kekayaan Debitur kepada pihak lain. 17. Melakukan pengikatan yang akan berdampak terhadap terhambatnya kewajiban Debitur kepada Kreditur. Pengakhiran Sepihak NA Hukum yang berlaku Perjanjian ini tunduk dan hanya ditafsirkan berdasarkan hukum yang berlaku di Negara Republik Indonesia. Penyelesaian Perselisihan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan di Jakarta. 2. Nama Perjanjian Akta Perjanjian Kredit Investasi Ekspor No. 64 tanggal 22 Desember 2010 dibuat di hadapan Raden Ayu Poppy Darmawan, S.H., Notaris di Jakarta sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Akta Perubahan Kedelapan Perjanjian Kredit Modal Kerja Ekspor No. 19 tanggal 7 Desember 2015 dibuat di hadapan Julia Seloadji, S.H., Notaris di Surabaya. Para Pihak - Indonesia Eximbank “Kreditur”; dan - Perseroan “Debitur” secara bersama-sama disebut sebagai “Para Pihak”. 126 No. Perihal Uraian Objek Perjanjian Fasilitas Kredit kepada Debitur berupa: a. Fasilitas Kredit Modal Kerja Ekspor I “KMK I”; b. Fasilitas Kredit Modal Kerja Ekspor II “KMK II”; c. Fasilitas Kredit Modal Kerja Ekspor III “KMK III”; d. Fasilitas Kredit Modal Kerja Ekspor V “KMK V”; dan

f. Fasilitas Kredit Modal Kerja Ekspor VI “KMK VI” Tujuan penggunaan dana adalah:

a. Fasilitas KMKE I untuk pembiayaan modal kerja Debitur; b. Fasilitas KMKE II untuk pembiayaan modal kerja Debitur; c. Fasilitas KMKE III untuk pembiayaan atas kontrakpurchase order dokumen lainnya yang dapat diterima yang menunjukkan permintaan pengadaan barang meubelfurniture; d. Fasilitas KMKE IV untuk pembiayaan modal kerja atas nama Debitur dan group usaha Narkata dan Belayan atas nama penjualan kepada pihak ketiga non afiliasi; e. Fasilitas KMKE V untuk pembiayaan modal kerja industri furniture; f. Fasilitas KMKE VI untuk menggantikan pendapatan penjualan kayu yang belum dapat direalisasi kepada buyer Debitur dan atau group usaha Belayan dan Narkata. Nilai PerjanjianBunga Fasilitas kredit dan nilai bunga diberikan oleh Kreditur kepada Debitur dengan ketentuan sebagai berikut: a. Fasilitas KMKE I sampai jumlah pokok sebesar USD 15,000,000.00 lima belas juta Dollar Amerika Serikat dengan bunga sebesar 6,1 per tahun; b. Fasilitas KMKE II sampai jumlah pokok sebesar USD 5,000,000.00 lima juta Dollar Amerika Serikat dengan bunga sebesar 10 per tahun; c. Fasilitas KMKE III sampai jumlah pokok sebesar Rp. 70.000.000.000,00 tujuh puluh milyar rupiah dengan bunga sebesar 6,1 per tahun; d. Fasilitas KMKE IV sampai jumlah pokok sebesar Rp. 80.000.000.000,00 delapan puluh milyar rupiah dengan bunga sebesar 10 per tahun; e. Fasilitas KMKE V sampai jumlah pokok sebesar Rp. 54.000.000.000,00 lima puluh empat milyar rupiah dengan bunga sebesar 10 per tahun; f. Fasilitas KMKE VI sampai jumlah pokok sebesar Rp. 100.000.000.000,00 seratus milyar rupiah dengan bunga sebesar 10 per tahun. Jangka Waktu dan Perpanjangan Fasilitas Kredit diberikan oleh Kreditur kepada Debitur masing-masing untuk jangka waktu: a. Fasilitas KMKE I diperpanjang untuk jangka waktu 12 dua belas bulan terhitung sejak tanggal 22 Desember 2015 sampai dengan tanggal 22 Desember 2016 serta dapat diperpanjang kembali untuk jangka waktu dan dengan tata cara yang disetujui -oleh Kreditur dan Debitur; b. Fasilitas KMKE II diperpanjang untuk jangka waktu 12 dua belas bulan terhitung sejak tanggal 22 Desember 2015 sampai dengan tanggal 22 Desember 2016 serta dapat diperpanjang kembali untuk jangka waktu dan dengan tata cara yang disetujui oleh Kreditur dan Debitur; c. Fasilitas KMKE III diperpanjang untuk jangka waktu 12 dua belas bulan terhitung sejak tanggal 22 Desember 2015 sampai dengan tanggal 22 Desember 2016 serta dapat diperpanjang kembali untuk jangka waktu dan dengan tata cara yang disetujui oleh Kreditur dan Debitur; d. Fasilitas KMKE IV diperpanjang untuk jangka waktu 12 dua belas bulan terhitung sejak tanggal 22 Desember 2015 sampai dengan tanggal 22 Desember 2016 serta dapat diperpanjang kembali untuk jangka waktu dan dengan tata cara yang disetujui oleh Kreditur dan Debitur; e. Fasilitas KMKE V berlangsung sampai dengan tanggal 20 Mei 2018 serta dapat diperpanjang kembali untuk jangka waktu dan dengan tata cara yang disetujui oleh Kreditur dan Debitur ; f. Fasilitas KMKE VI diberikan oleh Kreditur kepada Debitur untuk jangka waktu terhitung sejak tanggal 7 Desember 2015 sampai dengan tanggal 7 Desember 2016 serta dapat diperpanjang kembali untuk jangka waktu dan dengan tata cara yang disetujui oleh Kreditur dan Debitur. 127 No. Perihal Uraian Jaminan Fasilitas kredit yang diberikan oleh Kreditur kepada Debitur dijamin dengan suatu jaminan kebendaan yang dimiliki oleh Perseroan dan Entitas Anak antara lain sebagai berikut: a. Fidusia atas seluruh piutang dagang Debitur kepada pihak ketiga, dengan nilai penjaminan sebesar Rp.150.000.000.000,00 seratus lima puluh milyar Rupiah; b. Fidusia atas seluruh persediaan barang Debitur berupa bahan baku, barang setengah jadi, barang pembantu, maupun barang jadi produksi mebel dengan nilai penjaminan sebesar Rp.350.000.000.000,00 tiga ratus lima - puluh milyar Rupiah; c. Fidusia atas alat berat milik Narkata, dengan nilai penjaminan sebesar Rp. 16.575.000.000,00 enam belas milyar lima ratus tujuh puluh lima juta Rupiah; d. bidang-bidang tanah milik Debitur, dengan bukti kepemilikan berupa : i Sertipikat Hak Guna Bangunan “SHGB” No. 67Desa Betro, seluas 9.475 M2; ii SHGB No. 261Desa Betro, seluas 3.540 M2; iii SHGB No. 262Desa Betro, seluas 3.495 M2; iv SHGB No. 288Desa Betro, seluas 57.463 M2, yang seluruhnya terletak di Propinsi Jawa Timur, Kabupaten Sidoarjo, Kecamatan Sedati, Desa Betro, setempat dikenal dengan Jalan Raya Betro nomor 678; e. bidang-bidang tanah milik Debitur, dengan bukti kepemilikan berupa : i SHGB No. 806Desa Gemurung, seluas 63.053 M2; dan ii SHGB No. 807Desa Gemurung, seluas 60.000 M2 yang keduanya terletak di Propinsi Jawa Timur, Kabupaten Sidoarjo, Kecamatan Gedangan, Desa Gemurung, setempat dikenal dengan Jalan Raya Betro nomor 678; f. Fidusia atas seluruh persediaan barang milik Belayan berupa kayu yang disimpan atau terletak di Loa Buah Samarinda Kalimantan Timur, Desa Mamahak Kabupaten Kutai Barat Kalimantan Timur dengan nilai penjaminan sebesar Rp.150.000.000.000,00 seratus lima puluh milyar Rupiah; dan g. Fidusia atas seluruh persediaan barang milik Narkata berupa kayu yang disimpan atau terletak di Desa Loa Duri Ulu, PO. Box 1182 RT.01 RW.01 Loa Janan, Samarinda Sebberang, Samarinda, Kalimantan Timur dengan nilai penjaminan sebesar Rp. 50.000.000.000,00 lima puluh milyar Rupiah. Pengalihan NA Pembatasan dan Pembebanan Selama Debitur masih memiliki kewajiban membayar kepada Kreditur, maka tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Kreditur, Debitur dilarang melakukan hal-hal sebagai berikut: 1. Melakukan merger atau akuisisi, kecuali menurut kebijakan pemerintah; 2. Melakukan penjualan atau pemindahtanganan atau melepaskan hak atas harta kekayaan Debitur selain untuk kegiatan usaha sehari-hari, kecuali menurut kebijakan pemerintah. 3. Memperoleh pinjaman baru yang mengakibatkan Debitur menjadi berhutang baik secara langsung ataupun tidak langsung kecuali dalam rangka transaksi dagang yang lazim. 4. Memperluas atau mempersempit usaha Debitur. 5. Menggunakan Fasilitas Kredit yang diatur dalam Perjanjian ini selain daripada untuk tujuan pembiayaan Fasilitas Kredit sebagaimana diatur dalam Pasal 5 Perjanjian ini. 6. M e n g a j u k a n p e r m o h o n a n d a n a t a u m e n y u r u h p i h a k l a i n u n t u k mengajukan permohonan kepada pengadilan agar Debitur dinyatakan pailit atau diletakkan dalam keadaan penundaan pembayaran hutang. 7. M e n j u a l a t a u m e m i n d a h t a n g a n k a n d e n g a n c a r a a p a p u n a t a u melepaskan sebagian atau seluruh harta kekayaan Debitur selain dalam rangka kegiatan usaha Debitur. 8. M e l a k u k a n t r a n s a k s i d e n g a n s u a t u p i h a k t i d a k t e r b a t a s p a d a perusahaan afiliasinya dengan cara-cara di luar kebiasaan dagan yang ada. 9. Meminjamkan uang kepada siapapun juga termasuk tetapi tidak terbatas kepada perusahaan afiliasinya, kecuali akibat kegiatan usaha yang normal Debitur. 10. Menyerahkan sebagian atau seluruh hak danatau kewajiban Debitur atas fasilitas kredit kepada pihak lain. 11. Melakukan konsolidasi usaha, penyertaan modal atau pembelian saham kepada perusahaan lain. 12. Mengubah anggaran dasar atau mengubah status perseroan Debitur. 128 No. Perihal Uraian 13. Membagikan dividen atau keuntungan usaha dalam bentuk apapun juga dan dalam jumlah berapapun juga kepada pemegang sahamnya, kecuali dalam rangka meningkatkan struktur permodalan perusahaan Debitur. 14. Mengubah atau memperbolehkan struktur permodalannya diubah. 15. Mengubah komposisi pemegang saham Debitur danatau mengubah susunan pengurus Direksi danatau Komisaris Debitur. 16. Bertindak sebagai penanggung atau penjamin dalam bentuk dan dengan nama apapun juga danatau menjaminkan atau mengagunkan harta kekayaan Debitur kepada pihak lain. 17. Melakukan pengikatan yang akan berdampak terhadap terhambatnya kewajiban Debitur kepada Kreditur. Pengakhiran Sepihak NA Hukum yang berlaku Perjanjian ini tunduk dan hanya ditafsirkan berdasarkan hukum yang berlaku di Negara Republik Indonesia. Penyelesaian Perselisihan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan di Jakarta. Para Pihak 1. PT Bank Negara Indonesia Persero, Tbk “Bank”; dan 2. Interkraft “Penerima Kredit”. Objek Perjanjian Fasilitas Kredit Modal Kerja, Kredit Investasi dan Limit Negosiasi Wesel Ekspor. Jumlah Fasilitas a. Kredit Modal Kerja sebesar maksimum Rp97.000.000.000,- b. Kredit Investasi sebesar Rp112.000.000.000,- c. Limit Negosiasi Wessel Ekspor sebesar maksimum USD 5,000,000.00 d. Kredit Modal Kerja Baru sebesar maksimum Rp78.000.000.000,- Bunga Fasilitas 11 sebelas persen per tahun. Nilai PerjanjianBunga Jangka Waktu dan Perpanjangan e. Kredit Investasi sampai dengan 16 Juni 2022; f. Kredit Modal Kerja sampai dengan 19 Desember 2017. Jaminan a. 2 bidang tanah berikut bangunan pabrik dan gudang di atasnya, terletak di Rajawali Industri, Desa Betro, Kec. Sedati, Kab. Sidoarjo, Jawa Timur, atas nama Interkraft; b. 55 bidang tanah berikut bangunan pabrik dan kantor di atasnya yang sedang dalam proses pembangunanm beserta perlengkapan lain, mesin dan peralatan yang terletak di dalamnya, berlokasi di Jl. Jombang Km.11, Desa Dradahlumbing, Jawa Timur, atas nama Interkraft; c. Persediaan per tanggal 30 September 2016 Pengalihan Pengalihan Perjanjian Kredit harus mendapatkan persetujuan tertulis dari Bank. Pembatasan dan Pembebanan Selama Interkraft belum membayar lunas utang danatau penggunaan Fasilitas belum berakhir, Interkraft tidak diperkenankan untuk melakukan hal-hal di bawah ini tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Bank: a. Mengadakan penggabungan usaha merger, atau konsolidasi dengan perusahaan lain. b. Melakukan akuisisipengambilalihan asset milik pihak ketiga. c. Mengubah susunan kepemilikan saham perusahaan. Perubahan susunan pengurus yang bersifat administratif cukup dilakukan dengan pemberitahuan kepada Bank. d. Melakukan penyertaan modal atau pengambilalihan saham pada perusahaan lain. e. Mengizinkan pihak lain menggunakan perusahaan untuk kegiatan usaha pihak lain. f. Mengubah bentuk atau status hukum perusahaan, mengubah Anggaran Dasar kecuali meningkatkan modal perusahaan, memindahtangankan resipis atau saham perusahaan baik antar pemegang saham maupun kepada pihak lain yang mengakibatkan perubahan pemegang saham dominan ultimate shareholder. g. Melunasi seluruh atau sebagian hutang perusahaan kepada pemegang saham danatau perusahaan afiliasi yang belum atau telah didudukkan sebagai pinjaman subordinasi fasilitas Kredit Bank Sub-Ordinated Loan. h. Memberikan pinjaman kepada siapapun juga, termasuk kepada para pemegang saham, kecuali jika pinjaman tersebut diberikan dalam rangka transaksi dagang yang berkaitan langsung dengan usaha Interkraft. 129 No. Perihal Uraian i. Menerima fasilitas kredit baru baik dari bank lain maupun lembaga keuangan lainnya termasuk menerbitkan obligasi. j. Mengambil lease dari perusahaan leasing atau melakukan investasi pembelian aset tetap, dengan nilai melebihi 10 sepuluh persen dari total aset perusahaan. k. Menggunakan dana perusahaan untuk tujuan di luar usaha yang dibiayai dengan fasilitas Kredit dari Bank. l. Menjual atau menjaminkan harta kekayaan perusahaan yang telah dibiayai oleh Bank danatau yang dijaminkan kepada Bank. m. Mengikatkan diri sebagai penjamin borg, menjaminkan harta kekayaan yang telah dijaminkan oleh Interkraft kepada Bank, kepada pihak lain dalam bentuk dan maksud apapun. n. Menggadaikan atau dengan cara lain mempertanggungkan saham perusahaan kepada pihak manapun. o. Mengubah bidang usaha. p. Membuka usaha baru yang tidak terkait dengan usaha yang telah ada. q. Membubarkan perusahaan dan meminta dinyatakan pailit. r. Melakukan interfinancing antar grup usaha, kecuali jika hal tersebut dalam rangka meningkatkan kinerja bisnis dan keuangan grup. s. Membuat perjanjian dan transaksi tidak wajar, termasuk tetapi tidak terbatas pada: g. Mengadakan atau membatalkan kontrak atau perjanjian yang berdampak siginifikan bagi IKF dengan pihak lain danatau afiliasinya yang dapat mempengaruhi kelancaran usaha IKF. h. Mengadakan kerjasama yang dapat membawa pengaruh negatif pada aktivitas usaha IKF dan mengancam keberlangsungan usaha IKF. i. Mengadakan transaksi dengan pihak lain, baik perseorangan maupun perusahaan, termasuk namun tidak terbatas pada perusahaan afiliasinya, dengan cara-cara yang berada di luar praktek-praktek dan kebiasaan yang wajar dan melakukan pembelian yang lebih mahal serta melakukan penjualan lebih murah dari harga pasar. t. Menyerahkan atau mengalihkan seluruh atau sebagian dari hak dan atau kewajiban IKF yang timbul berdasarkan Perjanjian Kredit danatau dokumen Agunan kepada pihak lain. Waiver atas pembatasan dan pembebanan Sehubungan dengan pembatasan dari PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk sebagaimana diungkapkan diatas, Perseroan telah mendapat persetujuan tertulis dari PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk No. LMC22.5354R tanggal 25 April 2017 lihat Catatan 30 yaitu untuk membagikan dividen. Pengakhiran Sepihak NA Hukum yang berlaku Hukum Negara Republik Indonesia. Penyelesaian Perselisihan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. 3. Nama Perjanjian Surat Persetujuan Tambahan Fasilitas Kredit No. LMC22.5054R tanggal 2 Maret 2017 Para Pihak 1. PT Bank Negara Indonesia Persero, Tbk “Bank”; dan 2. Intertrend “Penerima Kredit”. Objek Perjanjian Fasilitas Kredit Modal Kerja dan KMK Term Loan Tujuan Fasilitas adalah untuk: j. Ta m b a h a n m o d a l k e r j a u s a h a i n d u s t r i f u r n i t u r e t e r m a s u k t a k e over fasilitas kredit Intertrend di Bank HSBC maksimum sebesar Rp85.000.000.000,0 dan USD 7,000,000.00; k. Tambahan modal kerja usaha industri furniture termasuk take over fasilitas kredit Intertrend di Bank HSBC maksimum sebesar USD 2,500,000.00. Nilai PerjanjianBunga Jumlah Fasilitas l. Kredit Modal Kerja sebesar maksimum Rp190.000.000.000,- m. KMK Term Loan sebesar maksimum Rp35.000.000.000,- n. Kredit Modal Kerja sebesar maksimum Rp15.000.000.000,- Bunga Fasilitas 11 sebelas persen per tahun. Jangka Waktu dan Perpanjangan o. Kredit Modal Kerja sampai dengan 19 Desember 2017; dan p. KMK Term Loan 36 bulan sejak tanggal penandatanganan Perjanjian Kredit. Jaminan NA 130 No. Perihal Uraian Pengalihan Pengalihan Perjanjian Kredit harus mendapatkan persetujuan tertulis dari Bank. Pembatasan dan Pembebanan Selama Intertrend belum membayar lunas utang danatau penggunaan Fasilitas belum berakhir, Intertrend tidak diperkenankan untuk melakukan hal-hal di bawah ini tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Bank: a. Mengadakan penggabungan usaha merger, atau konsolidasi dengan perusahaan lain. b. Melakukan akuisisipengambilalihan asset milik pihak ketiga. c. Mengubah susunan kepemilikan saham perusahaan. Perubahan susunan pengurus yang bersifat administratif cukup dilakukan dengan pemberitahuan kepada Bank. d. Melakukan penyertaan modal atau pengambilalihan saham pada perusahaan lain. e. Mengizinkan pihak lain menggunakan perusahaan untuk kegiatan usaha pihak lain. f. Mengubah bentuk atau status hukum perusahaan, mengubah Anggaran Dasar kecuali meningkatkan modal perusahaan, memindahtangankan resipis atau saham perusahaan baik antar pemegang saham maupun kepada pihak lain yang mengakibatkan perubahan pemegang saham dominan ultimate shareholder. g. Melunasi seluruh atau sebagian hutang perusahaan kepada pemegang saham danatau perusahaan afiliasi yang belum atau telah didudukkan sebagai pinjaman subordinasi fasilitas Kredit Bank Sub-Ordinated Loan. h. Memberikan pinjaman kepada siapapun juga, termasuk kepada para pemegang saham, kecuali jika pinjaman tersebut diberikan dalam rangka transaksi dagang yang berkaitan langsung dengan usaha Intertrend. i. Menerima fasilitas kredit baru baik dari bank lain maupun lembaga keuangan lainnya termasuk menerbitkan obligasi. j. Mengambil lease dari perusahaan leasing atau melakukan investasi pembelian aset tetap, dengan nilai melebihi 10 sepuluh persen dari total aset perusahaan. k. Menggunakan dana perusahaan untuk tujuan di luar usaha yang dibiayai dengan fasilitas Kredit dari Bank. l. Menjual atau menjaminkan harta kekayaan perusahaan yang telah dibiayai oleh Bank danatau yang dijaminkan kepada Bank. m. Mengikatkan diri sebagai penjamin borg, menjaminkan harta kekayaan yang telah dijaminkan oleh Intertrend kepada Bank, kepada pihak lain dalam bentuk dan maksud apapun. n. Menggadaikan atau dengan cara lain mempertanggungkan saham perusahaan kepada pihak manapun. o. Mengubah bidang usaha. p. Membuka usaha baru yang tidak terkait dengan usaha yang telah ada. q. Membubarkan perusahaan dan meminta dinyatakan pailit. r. Melakukan interfinancing antar grup usaha, kecuali jika hal tersebut dalam rangka meningkatkan kinerja bisnis dan keuangan grup. s. Membuat perjanjian dan transaksi tidak wajar, termasuk tetapi tidak terbatas pada: q. Mengadakan atau membatalkan kontrak atau perjanjian yang berdampak siginifikan bagi Intertrend dengan pihak lain danatau afiliasinya yang dapat mempengaruhi kelancaran usaha Intertrend. r. Mengadakan kerjasama yang dapat membawa pengaruh negatif pada aktivitas usaha Intertrend dan mengancam keberlangsungan usaha Intertrend. s. Mengadakan transaksi dengan pihak lain, baik perseorangan maupun perusahaan, termasuk namun tidak terbatas pada perusahaan afiliasinya, dengan cara-cara yang berada di luar praktek-praktek dan kebiasaan yang wajar dan melakukan pembelian yang lebih mahal serta melakukan penjualan lebih murah dari harga pasar. t. Menyerahkan atau mengalihkan seluruh atau sebagian dari hak dan atau kewajiban Intertrend yang timbul berdasarkan Perjanjian Kredit danatau dokumen Agunan kepada pihak lain. Pengakhiran Sepihak NA Hukum yang berlaku Hukum Negara Republik Indonesia. Penyelesaian Perselisihan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. 4. Nama Perjanjian Surat Penawaran Kredit No. 0137CCB-ROICBCIX2016 tanggal 7 September 2016 131 No. Perihal Uraian Para Pihak 1. PT Bank ICBC Indonesia “Bank”; dan

2. Intertrend “Penerima Kredit”.