ANALISA LAPORAN ARUS KAS Likuiditas dan Sumber Pendanaan

42 Rasio imbal hasil aset Perseroan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014, 2015 dan 2016 masing-masing adalah sebesar 1,02; 1,91; dan 4,58. Rasio imbal hasil aset mengalami peningkatan yang disebabkan oleh terjadi peningkatan laba tetapi juga diikuti dengan peningkatan aset yaitu persediaan terkait pengembangan usaha yang dilakukan oleh Perseroan.

d. Imbal Hasil Ekuitas

Imbal hasil ekuitas menunjukkan kemampuan Perseroan dalam menghasilkan laba bersih, yang dihitung dengan cara membandingkan laba bersih dengan jumlah ekuitas. Rasio imbal hasil ekuitas Perseroan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014, 2015 dan 2016 masing-masing adalah sebesar 2,59; 5,45; dan 9,87. Rasio imbal hasil ekuitas Perseroan mengalami peningkatan yang disebabkan oleh peningkatan laba tahun berjalan Perseroan yang meningkat terus dari tahun ke tahun.

III. ANALISA LAPORAN ARUS KAS Likuiditas dan Sumber Pendanaan

P a d a t a n g g a l 3 1 D e s e m b e r 2 0 1 6 , P e r s e r o a n m e m i l i k i k a s d a n s e t a r a k a s s e b e s a r Rp30.449.572.479 dan memiliki fasilitas pinjaman dari bank yang belum ditarik sebesar Rp200.915.008.122. Selama tiga tahun terakhir, sumber likuiditas utama Perseroan adalah dari arus kas aktivitas operasi dan aktivitas pendanaan melalui utang. Penggunaan dana utama Perseroan adalah untuk membiayai kebutuhan modal kerja dan belanja modal sehubungan dengan ekspansi kapasitas dan pengembangan usaha. Perseroan secara rutin mengevaluasi kebutuhan modalnya terkait arus kas dari operasi, rencana penambahan kapasitas Perseroan dan kondisi pasar. Apabila Perseroan tidak menghasilkan arus kas dari operasi yang cukup dan dengan mempertimbangkan kondisi pasar, Perseroan masih memiliki sumber pendanaan lain yaitu melalui pendanaan utang ataupun ekuitas dalam bentuk modal tambahan. Entitas Anak tidak memiliki batasan untuk mengalihkan dana kepada Perseroan sehingga dapat memberikan pinjaman kepada Perseroan bila dibutuhkan dengan mengacu pada UUPT. Tabel berikut ini menyajikan informasi mengenai arus kas Perseroan untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2014, 2015 dan 2016: dalam Rupiah Keterangan 31 Desember 2014 2015 2016 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan 956.773.576.810 1.158.171.383.790 1.238.094.707.735 Pembayaran kas kepada pemasok, direksi dan karyawan dan beban operasional lain-lain 886.162.863.406 1.076.278.614.083 1.312.603.447.919 Kas yang diperoleh dari digunakan untuk operasi 70.610.713.404 81.892.769.707 74.508.740.184 Penghasilan keuangan 222.261.844 749.969.374 893.970.605 Beban keuangan 62.629.047.360 82.331.104.454 108.082.005.895 Pembayaran pajak 8.291.031.939 9.877.880.616 22.814.825.939 Penerimaan pajak 1.030.186.236 1.405.185.446 416.312.095 Lain-lain 7.168.537.414 8.132.624.499 10.377.755.877 Kas bersih yang diperoleh dari digunakan untuk aktivitas operasi 8.111.619.599 28.436.044 193.717.533.441 ARUS KAS DARl AKTIVITAS INVESTASI Pembayaran uang muka pembelian aset tetap 37.561.924.441 25.755.962.630 57.108.698.965 Perolehan properti investasi - 5.334.000.000 - Perolehan aset tetap 102.242.573.593 202.720.270.784 87.507.070.769 43 dalam Rupiah Keterangan 31 Desember 2014 2015 2016 Perolehan aset lain-lain 2.582.803.591 3.886.429.256 3.498.403.976 Hasil pelepasan aset tetap 29.341.546.559 30.501.435.185 10.462.930.601 Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi 113.045.755.066 207.195.227.485 137.651.243.109 ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Pembayaran utang bank dan lembaga keuangan bukan bank 879.788.730.499 1.146.954.528.710 2.011.273.248.985 Penambahan utang bank dan lembaga keuangan bukan bank 867.031.483.997 1.473.867.038.596 2.047.335.308.620 Pembayaran utang sewa 16.774.083.449 18.394.852.126 11.624.734.676 Penambahan utang sewa - - 3.169.896.192 Penambahan pembayaran utang lain-lain 38.857.394.607 32.379.626.929 58.713.981.254 Tambahan modal disetor 95.000.000.000 - 90.500.000.000 Setoran modal divestasi oleh kepentingan non-pengendali 9.054.500.000 20.112.000.000 16.692.046.113 Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas pendanaan 113.380.564.656 296.250.030.831 160.129.156.292 Kenaikan penurunan bersih kas, setara kas dan cerukan 8.446.429.189 89.026.367.302 171.239.620.258 Dampak bersih perubahan nilai tukar atas kas dan setara kas 1.027.158.027 1.763.848.000 2.232.977.883 Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan 3.241.778.034 7.570.997.031 - Kas, setara kas dan cerukan pada awal tahun 13.083.884.977 17.261.378.105 100.480.596.376 Arus Kas Bersih Yang Diperoleh dari Digunakan Untuk Aktivitas Operasi Arus Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas operasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 adalah sebesar Rp193.717.533.441. Arus kas yang diterima dari aktivitas operasi berasal dari penerimaan kas dari pelanggan sebesar Rp1.238.094.707.735, penghasilan keuangan sebesar Rp893.970.605, penerimaan pajak sebesar Rp416.312.095 dan lain-lain sebesar Rp10.377.755.877. Arus kas yang digunakan untuk aktivitas operasi antara lain digunakan untuk pembayaran kas kepada pemasok direksi dan karyawan dan beban operasional lain-lain sebesar Rp1.312.603.447.919, beban keuangan sebesar Rp108.082.005.895 dan pembayaran pajak sebesar Rp22.814.825.939. Arus Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas operasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp28.436.044. Arus kas yang diterima dari aktivitas operasi berasal dari penerimaan kas dari pelanggan sebesar Rp1.158.171.383.790, penghasilan keuangan sebesar Rp749.969.374, penerimaan pajak sebesar Rp1.405.185.446 dan lain- lain sebesar Rp8.132.624.499. Arus kas yang digunakan untuk aktivitas operasi antara lain digunakan untuk pembayaran kas kepada pemasok direksi dan karyawan dan beban operasional lain-lain sebesar Rp1.076.278.614.083, beban keuangan sebesar Rp82.331.104.454 dan pembayaran pajak sebesar Rp9.877.880.616. Arus Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp8.111.619.599. Arus kas yang diterima dari aktivitas operasi berasal dari penerimaan kas dari pelanggan sebesar Rp956.773.576.810, penghasilan keuangan sebesar Rp222.261.844, penerimaan pajak sebesar Rp1.030.186.236 dan lain-lain sebesar Rp7.168.537.414. Arus kas yang digunakan untuk aktivitas operasi antara lain digunakan untuk pembayaran kas kepada pemasok direksi dan karyawan dan beban operasional lain-lain sebesar Rp886.162.863.406, beban keuangan sebesar Rp62.629.047.360, pembayaran pajak sebesar Rp8.291.031.939. Kas Bersih Yang Digunakan Untuk Aktivitas Investasi Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 adalah sebesar Rp137.651.243.109. Arus kas yang diterima dari aktivitas investasi berasal dari penjualan aset tetap sebesar Rp10.462.930.601. Arus kas yang digunakan untuk aktivitas investasi adalah untuk perolehan aset tetap sebesar Rp87.507.070.769, perolehan aset lain-lain sebesar Rp3.498.403.976 dan pembayaran uang muka pembelian aset tetap Rp57.108.698.965. 44 Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp207.195.227.485. Arus kas yang diterima dari aktivitas investasi berasal dari penjualan aset tetap sebesar Rp30.501.435.185. Arus kas yang digunakan untuk aktivitas investasi adalah untuk perolehan aset tetap sebesar Rp202.720.270.784, perolehan aset lain-lain sebesar Rp3.886.429.256, perolehan properti investasi sebesar Rp5.334.000.000, dan pembayaran uang muka pembelian aset tetap Rp25.755.962.630. Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp113.045.755.066. Arus kas yang diterima dari aktivitas investasi berasal dari penjualan aset tetap sebesar Rp29.341.546.559. Arus kas yang digunakan untuk aktivitas investasi adalah untuk perolehan aset tetap sebesar Rp102.242.573.593 dan perolehan aset lain-lain sebesar Rp2.582.803.591 dan pembayaran uang muka pembelian aset tetap Rp37.561.924.441. Kas Bersih Yang Diperoleh Aktivitas Pendanaan Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas pendanaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 adalah sebesar Rp160.129.156.292. Arus kas yang diterima dari aktivitas pendanaan antara lain bersumber dari penambahan utang bank dan lembaga keuangan bukan bank sebesar Rp2.047.335.308.620 dan tambahan setoran sebesar Rp90.500.000.000, penambahan utang sewa sebesar Rp3.169.896.192 dan penambahan utang lain-lain sebesar Rp58.713.981.254. Arus kas keluar yang digunakan untuk aktivitas pendanaan antara lain berupa pembayaran utang bank dan lembaga keuangan bukan bank sebesar Rp2.011.273.248.985, pembayaran utang sewa sebesar Rp11.624.734.676 dan pelepasan modal oleh kepentingan non-pengendali sebesar Rp16.692.046.113. Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas pendanaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp296.250.030.831. Arus kas yang diterima dari aktivitas pendanaan antara lain bersumber dari penambahan utang bank dan lembaga keuangan bukan bank sebesar Rp1.473.867.038.596 dan setoran modal oleh kepentingan non-pengendali sebesar Rp20.112.000.000. Arus kas keluar yang digunakan untuk aktivitas pendanaan antara lain berupa pembayaran utang bank dan lembaga keuangan bukan bank sebesar Rp1.146.954.528.710, pembayaran utang sewa sebesar Rp18.394.852.126 dan pembayaran utang lain-lain sebesar Rp32.379.626.929. Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas pendanaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp113.380.564.656. Arus kas yang diterima dari aktivitas pendanaan antara lain bersumber dari penambahan utang bank dan lembaga keuangan bukan bank sebesar Rp867.031.483.997, perolehan utang lain-lain sebesar Rp38.857.394.607, tambahan modal disetor sebesar Rp95.000.000.000 dan setoran modal oleh kepentingan non-pengendali sebesar Rp9.054.500.000. Arus kas keluar yang digunakan untuk aktivitas pendanaan antara lain berupa pembayaran utang bank dan lembaga keuangan bukan bank sebesar Rp879.788.730.499 dan pembayaran utang sewa sebesar Rp16.774.083.449.

IV. BELANJA MODAL