11
1. Liabilitas Jangka Pendek a. Utang bank dan lembaga keuangan bukan bank
Saldo utang bank Perseroan adalah sebesar Rp907.825.110.478, adapun rincian utang bank jangka pendek Perseroan adalah sebagai berikut:
dalam Rupiah
Keterangan Per 31 Desember 2016
Perseroan Pihak ketiga
Indonesia Eximbank Fasilitas kredit modal kerja ekspor I
198.630.000.000 Fasilitas kredit modal kerja ekspor II
70.000.000.000 Fasilitas kredit modal kerja ekspor II
66.725.000.000
Sub Jumlah 335.355.000.000
Entitas Anak Pihak ketiga
Indonesia Eximbank Fasilitas kredit modal kerja
240.067.000.000 The Hongkong and Shanghai Banking Coporation Limited
Fasilitas Combined Limit I 94.052.000.000
Fasilitas Combined Limit II 85.000.000.000
Cerukan 2.483.007.187
PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk Cerukan
96.492.611.291 PT Bank ICBC Indonesia
32.877.892.000 PT Bank Mizuho Indonesia
21.497.600.000
Sub Jumlah 572.470.110.478
Jumlah 907.825.110.478
Perseroan
Pada bulan Desember 2010, Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman dari Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia yang disebut juga Indonesia Eximbank “Exim” berupa fasilitas
kredit modal kerja ekspor I KMKE I dengan batas maksimum sebesar USD15.000.000 dan fasilitas negosiasi wesel ekspor NWE dengan batas maksimum sebesar USD1.000.000 yang
menggunakan mata uang Rupiah dengan kurs yang berlaku pada saat pencairan.
Pada bulan Oktober 2011, Perseroan mendapat tambahan fasilitas kredit modal kerja ekspor II KMKE II dari Exim dengan batas maksimum sebesar Rp70 miliar. Pada bulan September
2012, Perseroan mendapat tambahan fasilitas kredit modal kerja ekspor III KMKE III dengan batas maksimum sebesar USD5.000.000 atau equivalen dalam Rp65 miliar.
Fasilitas pinjaman ini dibebani bunga sebesar 10 per tahun untuk pinjaman dalam mata uang Rupiah pada tahun 2016 dan 5,8 per tahun untuk pinjaman dalam mata uang Dolar
Amerika Serikat pada tahun 2016. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada tanggal 22 Desember 2017. Fasilitas pinjaman dijamin dengan aset tetap tertentu, piutang usaha tertentu, persediaan
tertentu serta jaminan pribadi sebagian direksi Perseroan.
Entitas anak
Sejak tahun 2013 Belayan, Entitas Anak, memperoleh perpanjangan fasilitas pembiayaan modal kerja untuk Perseroan Belayan, Perseroan, dan Narkata memperoleh fasilitas kredit
modal kerja dari Exim dengan batas maksimum sebesar Rp80 miliar yang digunakan untuk modal kerja Belayan dengan jangka waktu 1 tahun dan dibebani bunga 10 per tahun pada
tahun 2016. Fasilitas ini diperpanjang hingga 22 Desember 2017. Pada tanggal 31 Desember 2016, saldo terutang atas fasilitas kredit modal kerja adalah sebesar Rp80 miliar.
12
Pada tanggal 5 Desember 2016, Belayan memperoleh fasilitas kredit modal kerja ekspor II KMKE II dari Exim dengan batas maksimum sebesar Rp150 miliar. Fasilitas pinjaman ini
dibebani bunga sebesar 10 per tahun. Pada tanggal 31 Desember 2016, saldo terutang atas fasilitas kredit modal kerja adalah sebesar Rp100.067.000.000.
Pada tanggal 7 September 2016, Intera, Entitas Anak memperoleh fasilitas pinjaman dari Exim berupa fasilitas kredit modal kerja eksport transaksional dengan batas maksimum sebesar
Rp79 miliar dengan jangka waktu 1 tahun dan dibebani bunga 10 per tahun. Pada tanggal 31 Desember 2016, saldo terutang atas fasilitas tersebut adalah sebesar Rp60 miliar.
Perseroan terikat dengan beberapa batasan, antara lain Perseroan harus mendapatkan persetujuan terlebih dahulu untuk:
• Mengubah anggaran dasar atau mengubah status perseroan. • Melakukan konsolidasi usaha, penyertaan modal atau pembelian saham perseroan lain.
• Melakukan merger atau akuisisi, kecuali menurut kebijakan pemerintah. • Membagikan dividen saham atau keuntungan usaha dalam bentuk apapun juga dan dalam
jumlah berapapun juga kepada pemegang saham.
• Memelihara rasio keuangan yakni rasio debt to equity maksimal 3x.
Sehubungan dengan pembatasan dari Exim sebagaimana diungkapkan diatas, Perseroan telah mendapat persetujuan tertulis dari Exim No. BS.0090PBS042017 tanggal 28 April 2017, dan
juga untuk melaksanakan Penawaran Umum Perdana Saham.
Selain itu, terdapat perubahan pada Perjanjian Kredit No. 64, tanggal 22 Desember 2010, Pasal 14, perihal hal-hal yang harus dilaksanakan Perseroan dalam rangkan melaksanakan
Penawaran Umum Perdana Saham, sebagai berikut:
1 Perseroan melaporan kepada Exim maksimal tujuh hari kerja sebelum dilakukan corporate action:
- Meminjamkan uang kepada siapapun juga tetapi tidak terbatas kepada perusahaan
afiliasinya kecuali akibat kegiatan usaha yang normal dalam usaha Perseroan; -
Mengubah anggaran dasar atau mengubah status Perseroan; -
Mengubah atau memperbolehkan struktur permodalannya diubah; dan -
Membagikan dividen atau keuntungan usaha dalam bentuk apapun juga dan dalam jumlah berapapun juga kepada pemegang sahamnya kecuali dalam rangka
meningkatkan struktur permodalan Perseroan.
2 Memperbolehkan setiap dan seluruh tindakan-tindakan lainnya yang diperlukan ataupun dilakukan oleh Perseroan sehubungan dengan pelaksanaan IPO sepanjang tidak
mempengaruhi kegiatan operasional dan kemampuan Perseroan dalam memenuhi covenants Perseroan dan kewajiban finansial Perseroan kepada Exim.
Pada tahun 2009, Intertrend, Entitas Anak memperoleh fasilitas pinjaman dari The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited berupa fasilitas combined limit untuk fasilitas
export packing credit dan fasilitas loan against export dengan batas maksimum sebesar USD2.500.000 dan fasilitas treasury dengan batas maksimum sebesar USD50.000. Pada bulan
Oktober 2010, Entitas Anak memperoleh tambahan fasilitas kredit berupa fasilitas documents against acceptance yang termasuk dalam fasilitas combined limit. Pada tahun 2015, Entitas
Anak melakukan perubahan fasilitas combined limit dengan batas maksimum menjadi sebesar USD7.000.000 dan fasilitas treasury dengan batas maksimum sebesar USD400.000 dan
memperoleh fasilitas combined limit 2 untuk fasilitas export packing credit dan fasilitas loan against export dengan batas maksimum sebesar Rp85 miliar dan fasilitas cerukan dengan
batas maksimum Rp2,5 miliar.
Fasilitas pinjaman ini dibebani bunga sebesar 6 per tahun untuk pinjaman mata uang Dolar Amerika Serikat dan 12,5 untuk pinjaman dalam mata uang Rupiah masing-masing pada
13
tahun 2016. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada tanggal 2 November 2016. Fasilitas pinjaman ini telah dilunasi dengan take over dari PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk pada tanggal
2 Maret 2017. Fasilitas ini dijamin dengan persediaan tertentu milik Entitas Anak dan jaminan pribadi dari Hendro Rusli, Halim Rusli dan Widjaja Karli.
Entitas Anak terikat dengan beberapa batasan antara lain, Entitas Anak harus mendapatkan persetujuan terlebih dahulu untuk:
• Membayar dividen atau membagikan modal kepada pemegang saham atau direksi. • Menjaminkan atau menggadaikan aktiva bergerak, hak tanggungan atau hak jaminan
apapun atas properti aktiva atau pendapatan. • Membuat atau mengadakan suatu hutang atau kewajiban.
• Memberikan pinjaman kepada perseroan atau orang lain kecuali untuk praktik bisnis. • Memelihara rasio keuangan sebagai berikut:
a. Rasio lancar minimal 1x. b. Rasio gearing maksimal 1,25x.
c. Rasio interest service coverage minimal 1x.
Pada tanggal 29 Oktober 2012, Interkraft, Entitas Anak memperoleh fasilitas kredit modal kerja dari PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk berupa cerukan dan revolving loan facility dengan
batas maksimum masing-masing sebesar Rp20 miliar dan Rp50 miliar. Fasilitas ini dipergunakan untuk tambahan modal kerja dan pendanaan kembali. Interkraft juga memperoleh fasilitas kredit
ekspor dan forex line dengan batas maksimum masing-masing sebesar USD5.000.000 dan USD1.000.000. Pada tanggal 10 Desember 2015, Interkraft mengubah fasilitas kredit modal
kerja menjadi revolving loan facility dengan batas maksimum menjadi sebesar Rp77 miliar. Pada tanggal 22 Desember 2016, Interkraft mengubah revolving loan facility menjadi fasilitas
cerukan dengan batas maksimum menjadi sebesar Rp97 miliar. Pada tanggal 2 Maret 2017, Interkraft, Entitas Anak memperoleh fasilitas revolving loan dari PT Bank Negara Indonesia
Persero Tbk dengan batas maksimum sebesar Rp78 miliar yang digunakan untuk modal kerja.
Fasilitas ini dibebani bunga sebesar 11,50 per tahun pada tahun 2016. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada tanggal 19 Desember 2017 dan dijamin dengan piutang, persediaan, aset
tetap tertentu Interkraft, corporate guarantee Interkraft dan personal guarantees dari Widjaja Karli, Halim Rusli dan Hendro Rusli.
Pada tanggal 2 Maret 2017, Intertrend, Entitas Anak memperoleh fasilitas kredit modal kerja dan term loan dari PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk dengan batas maksimum masing-
masing sebesar Rp205 miliar dan Rp35 miliar yang digunakan untuk tambahan modal kerja termasuk take over atas fasilitas kredit dari The Hongkong and Shanghai Banking Corporation
Limited.
Entitas Anak terikat dengan beberapa batasan antara lain, Entitas Anak harus mendapatkan persetujuan terlebih dahulu untuk:
• Mengubah status hukum perseroan dan mengubah anggaran dasar. • Menggunakan dana untuk tujuan diluar usaha yang dibiayai dengan fasilitas kredit dari
bank. • Menjual atau menjaminkan harta kekayaan perseroan kepada pihak lain.
• Membagi laba usaha dan membayar dividen kepada pemegang saham. • Melakukan merger, akuisisi atau reorganisasi atau investasi atau penyertaan pada
perseroan lain. • Mengubah bidang usaha.
• Menarik kembali modal yang disetor. • Memenuhi rasio keuangan sebagai berikut:
a. Rasio lancar minimal 1x. b. Rasio
debt to equity maksimal 2,5x. c. Rasio
debt service coverage minimal 100. d. Rasio piutang dan persediaan terhadap jumlah modal kerja minimal 110.
14
Sehubungan dengan pembatasan dari PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk sebagaimana diungkapkan diatas, Perseroan telah mendapat persetujuan tertulis dari PT Bank Negara
Indonesia Persero Tbk No. LMC22.5354R tanggal 25 April 2017 lihat Catatan 30 yaitu untuk membagikan dividen.
Pada tahun 2014 Intertrend, Entitas Anak, memperoleh pinjaman dari PT Bank ICBC Indonesia berupa fasilitas pre-export financing non-LC dengan batas maksimum USD2.500.000. Fasilitas
pinjaman ini dibebani bunga tahunan sebesar 5,75 pada tahun 2016 untuk pinjaman dalam mata uang Dolar Amerika Serikat dan 12,75 pada tahun 2016 untuk pinjaman dalam mata
uang Rupiah. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada tanggal 26 September 2017. Fasilitas ini dijamin dengan persediaan dan piutang usaha tertentu milik ITR dan jaminan pribadi dari Halim
Rusli, Hendro Rusli dan Widjaja Karli.
Pada tanggal 15 Desember 2016, Interkayu, Entitas Anak, memperoleh fasilitas pinjaman berulang dari PT Bank Mizuho Indonesia dengan batas maksimum sebesar USD2.000.000
dengan jangka waktu 1 tahun dan dibebani bunga 2 pertahun. Pada tanggal 31 Desember 2016, saldo terutang atas fasilitas tersebut adalah sebesar USD1.600.000.
b. Utang Usaha
Saldo utang usaha Perseroan adalah sebesar Rp72.604.179.566, adapun rincian utang usaha Perseroan kepada pemasok adalah sebagai berikut:
dalam Rupiah
Keterangan Per 31 Desember 2016
Pihak Ketiga Impor
Gold Year Industrial Ltd. 4.043.230.631
Akzo Nobel Coating Vietnam, Ltd 2.372.704.561
Lain-lain masing-masing dibawah Rp 2 miliar 5.182.461.547
Sub jumlah 11.598.396.739
Lokal PT Propan Raya ICC
6.142.722.044 PT Karya Agung Abadi
3.119.018.168 PT Jatisari
2.134.155.730 Lain-lain masing-masing dibawah Rp 2 miliar
49.609.886.885
Sub jumlah 61.005.782.827
Jumlah 72.604.179.566
Berdasarkan mata uang
Keterangan Per 31 Desember 2016
Rupiah 66.677.460.803
Dolar Amerika Serikat 5.926.718.763
Jumlah 72.604.179.566
Berdasarkan umur
Keterangan Per 31 Desember 2016
1 – 30 hari 52.409.181.122
31 – 60 hari 7.534.637.490
61 – 90 hari 3.999.228.604
90 hari 8.661.132.350
Jumlah 72.604.179.566
15
Utang usaha merupakan utang tanpa jaminan dan tidak dikenakan bunga.
c. Utang Lain-lain
Saldo utang lain-lain Perseroan adalah sebesar Rp146.969.244.916, adapun rincian utang lain-lain Perseroan adalah sebagai berikut:
Keterangan Per 31 Desember 2016
Pihak berelasi PT Integra Indo Lestari
141.314.372.925 Pihak ketiga
Synergy Alam Corporation 1.680.353.625
Lain-lain masing-masing dibawah 1 miliar 3.974.518.366
Jumlah 146.969.244.916
Berdasarkan perjanjian utang pada tanggal 23 Desember 2015 antara Intertrend, Narkata, Belayan, Integriya, dan IIL, IIL telah menyetujui untuk memberikan fasilitas pinjaman kepada
Intertrend, Narkata, Belayan, dan Integriya dengan batas maksimum masing – masing sebesar Rp20 miliar, Rp17,1 miliar, Rp42,5 miliar, dan Rp67,9 miliar. Pinjaman tersebut dikenakan
bunga sebesar 12 per tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 2016.
Pada tanggal 1 Maret 2016, Perseroan memperoleh pinjaman dari Synergy Alam Corporation SAC dengan batas maksimum pinjaman sebesar Rp34.734.666.370. Pinjaman tersebut
tidak dikenakan bunga dan akan jatuh tempo pada tanggal 31 Januari 2017. Pada tanggal 31 Desember 2016, saldo utang lain-lain kepada SAC adalah sebesar Rp1.680.353.625.
d. Utang Pajak
Saldo utang pajak Perseroan adalah sebesar Rp43.462.855.487, adapun rincian utang pajak Perseroan adalah sebagai berikut:
dalam Rupiah
Keterangan Per 31 Desember 2016
Perseroan Pajak Penghasilan PPh
Pasal 42 37.772.400
Pasal 15 32.996.923
Pasal 21 200.201.642
Pasal 22 37.714.275
Pasal 23 96.795.164
Pasal 29 Tahun 2016 20.765.451.078
Sub jumlah 21.170.931.482
Entitas Anak Pajak Pertambahan Nilai
2.107.191.979 Pajak penghasilan PPh:
Pasal 4 2 53.182.936
Pasal 15 18.207.666
Pasal 21 46.943.458
Pasal 22 39.566.409
Pasal 23 331.309.261
Pasal 25 325.531.399
Pasal 29 Tahun 2016 19.138.174.147
Pasal 29 Tahun 2015 231.816.750
Sub jumlah 22.291.924.005
Jumlah 43.462.855.487
16
e. Uang Muka Pelanggan
Saldo uang muka pelanggan Perseroan adalah sebesar Rp24.792.817.188, adapun rincian uang muka pelanggan Perseroan kepada pemasok adalah sebagai berikut:
dalam Rupiah
Keterangan Per 31 Desember 2016
Pihak ketiga
PT Karya Cipta Sukses Anugerah 7.008.142.782
PT Karya Cipta Sukses Selaras 3.941.889.521
PT Pakuwon Permai 2.998.550.728
Condor Manufacturing Furniture Ltd. 2.814.789.465
Casana Furniture Corporation 2.339.294.100
Broyhill Furniture Industries, Inc. 1.465.100.000
Lain-lain masing-masing dibawah 1 miliar 4.225.050.592
Jumlah 24.792.817.188
2. Liabilitas Jangka Panjang a. Utang bank dan lembaga keuangan bukan bank jangka panjang