166
XI. KEBIJAKAN DIVIDEN
Seluruh Saham Biasa Atas Nama yang telah ditempatkan dan disetor penuh, termasuk Saham Biasa Atas Nama yang ditawarkan dalam Penawaran Umum ini, mempunyai hak yang sama
dan sederajat termasuk hak atas pembagian dividen.
Perseroan merencanakan untuk membagikan dividen dalam bentuk tunai sekurang-kurangnya sekali dalam setahun. Besarnya dividen dikaitkan dengan keuntungan Perseroan pada tahun
buku yang bersangkutan, dengan tidak mengabaikan tingkat kesehatan Perseroan dan tanpa mengurangi hak dari Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan untuk menentukan lain sesuai
dengan Anggaran Dasar Perseroan.
Berdasarkan hukum negara Republik Indonesia, pengumuman mengenai pembagian dividen dibuat berdasarkan keputusan pemegang saham dalam rapat umum pemegang saham tahunan
berdasarkan usulan dari Direksi. Perseroan dapat membagikan dividen pada tahun tertentu hanya jika Perseroan memiliki saldo laba positif.
Usulan, jumlah dan pembayaran dividen merupakan kewenangan Direksi Perseroan dan Dewan Komisaris dan akan bergantung pada persetujuan RUPS. Besarnya dividen bergantung pada
sejumlah faktor termasuk laba bersih, ketersediaan dana cadangan, persyaratan belanja modal, hasil usaha dan kas. Faktor-faktor tersebut, pada akhirnya, bergantung kepada berbagai hal
termasuk keberhasilan dalam pelaksanaan strategi usaha, keuangan, akibat adanya kompetisi dan pengaturan, kondisi perekonomian secara umum yang berlaku terhadap Perseroan atau
usaha Perseroan. Sebagian besar faktor-faktor tersebut berada di luar kendali Perseroan.
Dengan mengindahkan ketentuan-ketentuan di atas, manajemen Perseroan bermaksud mengusulkan secara konsisten pada rapat umum pemegang saham tahunan agar mulai tahun
buku 2017, rasio pembayaran dividen tunai atas laba tahun 2017 dan seterusnya sebanyak- banyaknya sampai dengan 35 tiga puluh lima persen dari total laba bersih tahun berjalan.
Dividen yang diterima oleh pemegang saham, baik Indonesia atau non-Indonesia, akan diterapkan pengenaan pajak penghasilan atas dividen berdasarkan pasal-pasal yang berlaku
dari Undang-Undang Pajak Penghasilan di Indonesia yaitu Undang-Undang No. 36 Tahun 2008 tentang Perubahan Keempat atas Undang-Undang No. 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan
atau sesuai dengan ketentuan dan persyaratan perjanjian pajak yang berlaku antara Indonesia dan negaranya masing-masing.
Sampai dengan Prospektus ini diterbitkan, tidak terdapat pembatasan-pembatasan negative covenants dalam hal Perseroan mengumumkan dan membagikan dividen kepada pemegang
saham Perseroan dalam perjanjian pinjaman antara Perseroan dengan para krediturnya.
167
XII. PERPAJAKAN