Dolfie O. F. P

156

20. Dolfie O. F. P

• Saksi merupakan anggota Tim Kampanye Pemohon Mega-Prabowo yang diberikan tugas melakukan rekapitulasi penghitungan suara dari saksi-saksi Pemohon yang berada di TPS, koordinator desa, kecamatan, kabupaten, dan provinsi; • Bahwa berdasarkan laporan dari saksi Pemohon di TPS, koordinator desa, data-data dari kecamatan, kabupaten, maupun provinsi, ditemukan adanya penggelembungan suara dari pasangan nomor dua yang terjadi di 25 provinsi antara lain Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung, DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, dan Gorontalo; • Bahwa saksi mengetahui adanya penggelembungan suara tersebut yaitu dengan cara membandingkan data yang diperoleh dari saksi Pemohon dengan data KPU; [2 .7 ] Menimbang bahwa terhadap keterangan saksi-saksi yang diajukan oleh Pemohon I dan Pemohon II, Termohon KPU serta jajaran di bawahnya dan Bawaslu serta jajaran di bawahnya memberikan tanggapan sebagai berikut: Keterangan KPU Kota Tangerang § KPU menyatakan formulir Model C-1 PPWP dicetak sudah dengan nama tiga pasangan calon dalam bentuk ketikan; kolom di bawah kosong untuk ditulis tangan; § Formulir C-1 dimaksud yang bermasalah memang ditemukan oleh Tim JK- Wiranto, dan formulir tersebut dinyatakan ilegal serta tidak dipergunakan oleh KPPS; § KPU Kota Tangerang menyatakan bahwa formulir C-1 yang padanya tercantum nama Pasangan SBY-Boediono dimaksud tidak ada dalam kotak suara, melainkan milik Pasangan Calon Nomor 2. Keterangan KPU Sumatera Utara § Keterangan disampaikan oleh Ketua KPU Sumatera Utara, Irham Buana Nasution; 157 § Tentang adanya Pemilih yang tidak dapat menggunakan hak pilih meskipun sudah menunjukkan KTP dan KK, dokumen KK asli diminta oleh KPPS untuk ditunjukkan demi menjamin tidak ada penyalahgunaan KK; § Temuan tentang adanya C-4 ganda telah diproses, dan pemilih bersangkutan belum sempat menggunakan hak pilihnya; § Hingga saat ini KPU Sumatera Utara belum menerima laporan tentang adanya kotak suara yang tidak bersegel; § Mengenai permasalahan yang terjadi di Tapanuli Tengah, hingga saat ini KPU Sumatera Utara belum menerima salinan vonis Pengadilan Negeri terkait vonis permasalahan dimaksud. Keterangan KPU Provinsi Banten § Keterangan disampaikan oleh Anggota KPU Provinsi Banten yang ditugaskan mengambilalih tugas KPU Kota Tangerang yang komisionernya ditahan karena kasus penggelembungan suara pada Pemilu Legislatif untuk Golkar; § Formulir C-1 memang ada dibuat oleh saksi Pasangan Nomor 2, tetapi KPPS menggunakan formulir resmi dari KPU yaitu yang ada di dalam kotak; § Mengenai foto salah satu Pasangan Calon yang dilaporkan terpampang di salah satu TPS, hingga hari ini tidak ada laporan maupun proses oleh Panwaslu; § Semua saksi Pasangan Calon Nomor I, II, dan III menandatangani formulir tingkat kecamatan; § KPU provinsi memerintahkan agar petugas TPS mencoret jika ada pemilih ganda dan pemilih fiktif pada DPT; § Pada rekapitulasi kabupatenkota Provinsi Banten semua saksi menandatangani BA, kecuali di Kota Tangerang yang hanya ditandatangani oleh saksi Pasangan Nomor Urut 2 dan Pasangan Nomor Urut 3. Saksi Pasangan Nomor Urut 3 baru sempat menandatangani 4 empat rangkap BA kemudian menghentikan tanda tangan karena ada instruksi dari Tim Pemohon; § Formulir C-1 yang dipermasalahkan baru diketahui setelah pemungutan suara berjalan; § Formulir C-1 yang dipermasalahkan adalah milik internal Tim SBY-Boediono dan bentuk formulirnya berbeda; § Perihal adanya tanda tangan KPPS dan cap basah pada formulir C-1 tidak resmi dimaksud, KPU Kota Banten belum memperoleh keterangan dari KPPS; 158 § KPU Kota Tangerang mengetahui bahwa formulir C-1 tidak resmi tersebut milik internal Pasangan Nomor Urut 2 dari keterangan Panwaslu; dan karena ada nama Pasangan Nomor Urut 2 di formulir C-1 dimaksud; § KPU Kota Tangerang tahu ada formulir C-1 tidak resmi internal salah satu Pasangan Calon tetapi tidak melakukan penarikan; § Di luar kaitan dengan telah diketahuinya keberadaan formulir C-1 internal, KPU Kota Tangerang memberi instruksi kepada KPPS agar menggunakan formulir C-1 yang sahresmi; § KPU Kota Tangerang menyatakan i seharusnya formulir C-1 tidak ada stempel; stempel hanya ada di tingkat PPK; ii KPU Kota Tangerang tahu ada formulir C-1 internal pada sekitar pukul 10.00 WIB; iii di Kota Tangerang terdapat 2.720 TPS 13 PPK; § KPU Kota Tangerang belum tahu apakah tanda tangan dalam formulir C-1 internal merupakan tanda tangan KPPS yang dipermasalahkan. Keterangan KPU DKI Jakarta § KPU telah memberikan softcopy DPT kepada Pemohon dengan disertai tanda terima; § KPU mencetak 7 eksemplar DPT yang tiga diantaranya diserahkan kepada saksi-saksi di TPS; § Mengenai adanya pemindahan alamat TPS, alamat Jalan Raya Bekasi dan Jalan Warung Jengkol adalah sama, yaitu berlokasi di seberang Jalan Pulo Gadung; § Mengenai perbedaan jumlah laki-laki dan perempuan di Penjaringan, menurut keterangan KPU Jakarta Utara, terdapat kesalahan penulisan jumlah laki-laki dan perempuan namun jumlah keseluruhan tetap sama; § Mengenai stiker materi contreng bergambar Pasangan Calon tertentu di TPS 71 SDN 09 RT 06RW 19, sebenarnya stiker dimaksud tidak menempel di bilik suara melainkan di papan yang ada di sekitar TPS; § Di TPS 90 Pejagalan terdapat kelebihan surat suara sejumlah 100 lembar, dan telah ditindaklanjuti dengan perintah untuk cek ke TPS lain; § Sejak ditetapkan 28 Mei 2008 tidak ada perubahan terhadap DPT; § Pengguna KTP -sebagai syarat mengikuti pemungutan suara- lebih dari 60.000 pemilih; 159 § Terdapat pengurangan TPS dibanding pada saat Pemilu Legislatif sekitar 4.000 TPS dari semula sekitar 16.000 TPS. Hal ini dilakukan karena penduduk Jakarta cukup padat, yang pada satu jalan bisa terdapat beberapa TPS, sehingga jika pun dilakukan regrouping, lokasi adalah tetap di jalan yang sama; § KPU DKI Jakarta belum pernah mendengar kasus Gunawan Wahyu Bintoro; § Softcopy DPT berbasis TPS diberikan kepada Tim Kampanye sebelum hari pemungutan suara. Keterangan KPU Kabupaten Malang § Tidak ada regrouping yang terjadi pada hampir setengah jumlah TPS; § Jumlah TPS pada Pemilu Legislatif adalah sejumlah 4.526 TPS, dan pada Pemilu Presiden dan Wakil Presiden adalah sejumlah 3.377 TPS; § Jumlah DPT Pemilu Legislatif adalah sekitar 1,6 juta, sedangkan DPT pada Pemilu Presiden dan Wakil Presiden adalah sejumlah 1.906.975 pemilih. Keterangan KPU Pusat § KPU tidak pernah mengurangi jumlah TPS Pilpres. Sejak penetapan awal, jumlah TPS tidak berubah hingga selesai pemungutan suara; § TPS sudah dibentuk terlebih dahulu berdasarkan DPT yang ada, berdasarkan undang-undang dan Peraturan KPU Nomor 14 Tahun 2008; § Pemutakhiran DPS pada 10 April sampai dengan 25 Juni 2009; pada 28 Mei 2009 penetapan DPT berbasis nama untuk TPS; pada 30 Mei 2009 rekapitulasi DPT tingkat provinsi; § Terdapat dua keputusan KPU, yaitu i penetapan KPU tentang jumlah TPS; dan ii pembentukan TPS; § Ada DPT tanpa NIK sejumlah 30 di seluruh Provinsi Bengkulu sebagai akibat pemekaran; § Di Kabupaten Kapahiang tidak ada NIK karena Kepahiang adalah kabupaten pemekaran. Keterangan KPU Provinsi Banten § KPU Provinsi Banten Menerima rekomendasi Panwaslu pada 14 Juli 2009 sedangkan proses di PPK berlangsung pada 10 Juli 2009; § Dari 13 kecamatan tidak ada yang mempermasalahkan formulir model C-1, dan semua saksi menandatangani berita acara tanpa ada yang mengajukan keberatan; 160 § KPU Provinsi Banten tidak menggunakan formulir C-1 yang tidak resmi, sehingga KPU Provinsi Banten tidak menindaklanjuti rekomendasi Panwaslu; § Rekapitulasi oleh PPK dilakukan berdasarkan pada formulir C-1 yang berasal dari dalam kotak suara; bukan berdasarkan pada formulir C-1 tidak resmi yang dipegang Panwaslu. Keterangan KPU Jawa Timur § Softcopy DPT tidak diberikan jauh-jauh hari kepada Pemohon karena memang pada dasarnya KPU tidak wajib memberikan softcopy DPT; § Sampai saat softcopy DPT diberikan, ternyata masih ada kesalahan. KPU menindaklanjuti hal tersebut dengan memberikan kolom keterangan pada DPT untuk mencegah agar Pemilih yang tercatat ganda tidak memilih dua kali; § KPU Jatim melihat surat suara yang dilaporkan telah ditandai di TPS Ploso. KPPS menerangkan kepada KPU bahwa saat diberikan kepada Pemilih surat suara tersebut belum ditandai, namun setelah masuk ke bilik suara baru muncul kesaksian bahwa surat suara dimaksud telah ditandai sebelumnya; § Tidak ada satupun perubahan rekapitulasi tingkat kabupatenkota yang tidak disertai berita acara; § Di 6 enam kabupaten, Saksi Pemohon memang tidak membubuhkan tanda tangan; § Pemilih yang mencontreng dua kali telah ditindak, bahkan divonis sekitar 6 bulan; § Sekitar 49 ribu pemilih di Jawa Timur menggunakan KTP; Keterangan KPU Pamekasan § Mengenai dalil bahwa terdapat anak di bawah umur yang masuk dalam DPT, berdasarkan diverifikasi ternyata telah berusia lanjut. Keterangan KPU Kota Sidoarjo § Terkait DPT ganda, telah ada instruksi kepada KPPS dan PPS agar mencoret NIK ganda dan nama lain yang tidak memenuhi syarat; § Pada DPT yang dibagikan kepada saksi TPS telah tercantum coretan yang membuktikan bahwa undangan dan surat suara tidak diberikan secara ganda; § DPT hasil rekapitulasi penghitungan suara sama persis dengan Keputusan KPU Nomor 365; 161 § KPU Kota Sidoarjo membacakan rekapitulasi dalam sidang Pleno KPU Provinsi di hadapan saksi-saksi, termasuk Saksi Yordan, dan tidak ada yang menyatakan keberatan. Keterangan KPU Sumatera Utara § Tidak menerima laporan dari Panwaslu mengenai adanya pidana pemilu seperti terlihat pada rekaman yang ditunjukkan oleh Saksi Safron Situmeang. Keterangan KPU Provinsi Bengkulu § Pada 2 Juni 2009 menyisir DPT ganda dan menemukan adanya 161 pemilih di Kepahiang yang tercatat ganda; ditemukan juga identitas tercatat ganda di TPS khusus di rumah sakit di Kepahiang; § Penambahan jumlah suara yang didalilkan oleh Saksi Khairul Anwar dilakukan karena ada revisi penambahan TPS rumah sakit yang sebelumnya tidak dimasukkan; § Di Kabupaten Kepahiang 100 pemilih tidak memiliki NIK. Angka 6 digit yang ditampilkan Saksi dalam Bukti Pemohon adalah kode wilayah -yang menjadi bagian dari identitas KTP-; § Terdapat TPS yang bertempat di Rumah Sakit Umum Kepahiang. Keterangan KPU Provinsi Jawa Tengah § NIK tidak disyaratkan untuk tercantum dalam DPT; § NIK belum selesai karena program SIAK baru akan selesai pada tahun 2011; § Softcopy DPT memang tidak diserahkan pada tingkat provinsi; hanya diserahkan di tingkat kabupatenkota. Keterangan KPU Jawa Barat § Pada rapat KPU Provinsi Jawa Barat, KPU Kabupaten Majalengka diminta menjelaskan perihal DPT di hadapan saksi Pasangan Nomor Urut 1. Saksi Pasangan Nomor Urut 1 menyatakan tidak perlu jawaban, kemudian menandatanganinya. Keterangan Bawaslu § Bawaslu menerima laporan dari Panwaslu Kota Tangerang bahwa Panwaslu bersangkutan sudah memproses laporan mengenai masalah formulir C-1 yang di dalamnya telah tercetak nama Pasangan SBY-Boediono. 162 Keterangan Panwaslu Provinsi Banten § Memperoleh laporan dari Panwaslu Banten bahwa terdapat formulir C-1 tidak resmi di 2 dua TPS di Kota Tangerang; § Panwaslu Provinsi Banten hanya menerima laporan dari Panwaslu Kota Tangerang mengenai adanya 1 formulir C-1 tidak resmi setelah pemungutan suara. Tindak lanjut terhadap formulir C-1 tidak resmi dilakukan oleh Panwaslu Kota Tangerang, bukan oleh Panwaslu Provinsi Banten. Keterangan Panwaslu Kota Tangerang § Pada hari Rabu, 8 Juli 2009 sekitar pukul 09.00 WIB menerima informasi bahwa formulir C-1 telah beredar di sejumlah TPS; § Pukul 09.30 WIB berkoordinasi dengan Panwaslu Kecamatan, 104 kelurahan, dan 2.270 TPS, serta meminta agar PPL memperhatikan setiap saksi di TPS apakah ada yang membawa formulir C-1. Jika ditemukan formulir C-1 yang tidak sah, supaya ditarik; § Pukul 10.00 WIB fungsionaris beberapa partai antara lain dari partai DPC Golkar, DPC PDI-P, dan sejumlah kader pendukung Mega-Prabowo dan JK- Wiranto meminta agar Panwaslu Tangerang menindaklanjuti adanya formulir C-1 yang tidak sah; § Pukul 11.30 koordinator Mega- Prabowo Kota Tangerang melaporkan dugaan pelanggaran C-1 di TPS; § Panwas mengundang sejumlah pihak untuk klarifikasi, yang kemudian pada Pleno 13 Juli 2009 memutuskan adanya pelanggaran administrasi dan disampaikan kepada KPU Kota Tangerang; § PPL Panwaslu menarik sejumlah 33 formulir C-1 versi pasangan calon tertentu di Kecamatan Tangerang yang antara lain terdapat di 16 TPS di Kecamatan Tanah Tinggi dan Kecamatan Sukasari; di Kecamatan Priok di 14 TPS meliputi Kelurahan Gembor, Kelurahan Sangiang Jaya, dan Kelurahan Priok. Di Kecamatan Karawaci ditemukan 1 lembar di Kelurahan Grendeng; di Kelurahan Larangan ditemukan di 1 TPS; di Kelurahan Cipadu, dan Kelurahan Pedurenan; § Formulir C-1 tidak resmi ada yang kosong sama sekali; ada yang diisi nama saksi tanpa angka; ada yang sudah diisi angka; dan ada nama Pasangan Nomor 2 yang sudah dicetak; 163 § Menindaklanjuti laporan adanya formulir C-1 tidak resmi tersebut, Panwaslu Kota Tangerang berkoordinasi dengan Panwascam; selanjutnya Panwascam berkoordinasi dengan PPL; kemudian Petugas PPL mengambil formulir tersebut dari saksi TPS Pasangan SBY-Boediono; § Dalam proses klarifikasi dengan para pihak, saksi SBY-Boediono mengakui membawa formulir C-1 tidak resmi sebagai antisipasi seandainya tidak mendapat formulir C-1 resmi dari TPS; § Panwaslu memiliki formulir C-1 tidak resmi bukan dari penyerahan secara sukarela, melainkan karena formulir tersebut diminta oleh PPL; § Dari 33 formulir C-1 tidak resmi yang ditarik, sebagian kosong, sebagian telah diisi, sebagian ditandatangani saksi, dan sebagian ditandatangani saksi TPS; § Berdasar klarifikasi dengan 3 anggota Tim Pemenangan SBY-Boediono, satu di antaranya mengakui membuat formulir C-1 versi Pasangan SBY-Boediono; § Formulir C-1 tidak resmi tidak sempat dipergunakan; § KPU tidak mempergunakan formulir C-1 tidak resmi dalam proses penghitungan suara; § Tidak ada saksi Pasangan Calon yang mengajukan keberatan pada saat proses penghitungan; § Formulir C-1 tidak resmi ditarik oleh PPL, pada saat penghitungan suara saksi- saksi diberi formulir C-1 resmi oleh KPU. Keterangan Panwaslu Kota Jakarta Selatan § Menerima informasi bahwa sekitar 1.500 nama tidak masuk; § Di Kecamatan Penjaringan, menurut dugaan Tim Kampanye Mega-Prabowo, terdapat kelebihan surat suara. [2 .8 ] Menimbang bahwa Mahkamah telah mendengar keterangan ahli yang dihadirkan oleh Mahkamah Konstitusi pada persidangan 7 Agustus 2009, yang menerangkan sebagai berikut:

1. DR. H. Abdul Rasyid Sholeh, M.SI. Dirjen Administrasi Kependudukan DEPDAGRI