51 disyaratkan ketentuan Pasal 2 butir a, c, g. i dan j Undang-
Undang Nomor 22 Tahun 2007;
g. Pemilih Pemohon Yang Tidak Terdaftar Dalam Daftar Pemilih Tetap:
Putusan Mahkamah
Konstitusi Nomor
102PUU-VII2009 Tertanggal 6 Juli 2009 Disengaja Ataupun Tidak Telah Dibuat
Sebagai Keputusan Yang Tidak Memiliki Kekuatan Eksekutorial
Bahwa dengan mendasarkan pada Dokumen Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 102PUU-VII2009 tertanggal 6 Juli 2009 perihal
Pemilih yang tidak memiliki kartu pemilih, dinyatakan secara tegas bahwa bagi secara terang dan kasat mata mengakibatkan
berkurangnya hasil perolehan suara Pemohon dalam Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2009, penyimpangan
danatau pelanggaran mana akan Pemohon uraikan dengan pemetaan yang di dasarkan pada lingkup provinsi. Akan tetapi dan
dengan mendasarkan pada dokumen sebagaimana diuraikan di bawah ini, telah menjadi fakta hukum dan bukti yang sempurna
dimana di banyak TPS-TPS pada lingkup provinsi sebagaimana diuraikan di bawah ini dalam Pemilihan Umum Presiden dan Wakil
Presiden Tahun 2009, telah dihilangkan hak konstitusionalnya untuk memilih dikarenakan tidak diperbolehkan untuk memilih, walaupun
namanya terdaftar dalam DPT dan sudah mengantri dengan membawa KTP di TPS-TPS, dimana pemilih-pemilih tersebut yang
bermaksud memilih Pemohon, sebagaimana dinyatakan dalam Surat Penyataan yang dibuat di bawah tangan dan bermeterai cukup vide
Bukti “P-40”;
Sehubungan dengan hal sebagaimana tersebut di atas, Pemilih Pemohon yang telah dihilangkan hak konstitusionalnya untuk memilih
dikarenakan tidak diperbolehkan untuk memilih, walaupun namanya terdaftar dalam DPT dan sudah mengantri dengan membawa KTP di
TPS-TPS, sebagaimana Pemohon uraikan dengan melakukan pemetaan dalam lingkup provinsi di bawah ini:
52 Sehubungan dengan hal sebagaimana tersebut di atas, Pemilih
Pemohon yang tidak diperkenankan untuk memilih dalam Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2009, sebagaimana
Pemohon uraikan dengan melakukan pemetaan dalam lingkup provinsi di bawah ini:
No PROVINSI
PEMILIH PEMOHON VIDE
BUKTI
1 Sumatera Utara
287,392 P-41
2 Sumatera Barat
25.889 P-42
3 Sumatera Selatan
126.983 P-43
4 Lampung
224.839 P-44
5 DKI Jakarta
578.688 P-45
6 Jawa Barat
850.397 P-46
7 Banten
317.343 P-47
8 Jawa Tengah
651.760 P-48
9 Jawa Timur
932.437 P-49
10 Kalimantan Timur
179.646 P-50
TOTAL 4.175.374
Bahwa dengan mendasarkan pada uraian dan bukti-bukti sebagaimana tersebut di atas telah manjadi bukti yang sempurna
dimana Pemohon telah dihilangkan suaranya sebanyak 4.175.374 suara, jauh-jauh hari sebelum dilakasanakannya pemungutan suara,
keadaan mana bukan menjadi asumsi dikarenakan telah sangat terang dan jelas bahwa pemilih-pemilih tersebut secara tegas
menyatakan kehendaknya untuk memilih Pemohon dalam Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2009, dan bersedia untuk
dihadirkan pada pemeriksaan persidangan perkara a quo.
Fakta hukum dimana Komisi Hak Asasi Manusia, Mahkamah Konstitusi dan Badan Pengawas Pemilu Bawaslu secara terang
dan jelas
menyatakan bahwa
Termohon telah
gagal menyelenggarakan Pemilu secara tertib sesuai jadwal dan tahapan
yang telah digariskan dalam Undang-Undang, tetapi juga lalai di dalam mengupayakan pemenuhan hak konstitusional sejumlah
besar warga negara.
53
a. PERNYATAAN KOMISI NASIONAL HAK ASASI MANUSIA