Kondisi Ketahanan Pangan I ndonesia

7 semua rumah tangga memiliki akses yang memadai baik secara kuantitas maupun keragaman pangan melalui mekanisme tersebut di atas. 3. Pemanfaatan Pangan, merujuk pada penggunaan pangan oleh rumah t angga dan kemampuan individu untuk menyerap dan memetabolisme zat gizi.

2.3. Kondisi Ketahanan Pangan I ndonesia

Berdasarkan data yang dihimpun dari World Food Programme 1 , diperoleh informasi sebagai berikut: 1. Ketersediaan Pangan a. Hasil pertanian meningkat laju peningkatan sekitar 3,5 per tahun selama 2004-2007 dan mencapai 4,8 pada tahun 2008. Produksi padi dan jagung meningkat, sedangkan produksi ubi kayu dan ubi jalar relatif stabil. b. Namun demikian, beberapa kabupaten di Provinsi Papua dan Provinsi Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Kalimantan Tengah, sebagian provinsi Maluku dan Maluku Utara mengalami kekurangan serealia. 2. Akses terhadap Pangan a. Akses terhadap pangan untuk penduduk miskin merupakan gabungan dari kemiskinan, kurangnya pekerjaan tetap, pendapatan tunai yang rendah dan tidak tetap serta terbatasnya daya beli. Pada tahun 2008, terdapat 34,96 juta orang 15,42 hidup di bawah garis kemiskinan nasional US 1,55 PPP. Hampir 64 penduduk miskin tinggal di pedesaan, dan lebih dari 57 total penduduk miskin tinggal di Pulau Jawa. b. Sejak tahun 2003, 26 provinsi telah berhasil menurunkan tingkat kemiskinannya. Akan tetapi, terdapat 5 provinsi yang tingkat kemiskinannya tetap yaitu Provinsi Sulawesi Utara, Papua, DKI Jakarta, Sumatera Barat, dan Jawa Barat. Pada tahun 2007, penduduk miskin terkosentrasi di 6 provinsi Papua, Papua Barat, Maluku, NTT, Gorontalo, dan NAD. c. Tingkat pengangguran terbuka TPT pada tahun 2007 mengalami penurunan hampir 2 dibandingkan tahun 2003. Namun penurunan TPT tersebut tidak sebanding dengan pertumbuhan ekonomi di I ndonesia dan bervariasi antar wilayah. 8 d. Lebih dari 12 dari semua desa di I ndonesia tidak memiliki akses jalan yang dapat dilalui oleh kendaraan roda empat. e. Hampir 10 rumah tangga di I ndonesia tidak memiliki akses listrik. Akses listrik yang terbatas 30 terdapat di empat provinsi NTT, Papua, Papua Barat, dan Sulawesi Barat. 3. Pemanfaatan Pangan dan Gizi a. Pada tahun 2007, rata-rata asupan energi harian adalah 2.050 kkal dan asupan protein sebesar 5.625 gram, keduanya sudah melampaui Angka Kecukupan Gizi AKG nasional. Angka ini meningkat 3.3 dibandingkan tahun 2002. Namun demikian, untuk tiga golongan pengeluaran terendah hanya memiliki asupan 1.817 kkal kapita hari atau kurang, dan proporsi makanan mereka kurang serta tidak seimbang secara kuantitatif dan kualitatif. b. Secara nasional, 94 rumah tangga memiliki akses ke fasilitas kesehatan terdekat kurang dari 5 km, dan angka ini meningkat secara signifikan jika dibandingkan 5 tahun terakhir. c. Secara nasional, 21,08 rumah tangga tidak memiliki akses terhadap air minum yang layak. d. Pada tahun 2007, angka perempuan buta huruf nasional adalah 12,89 . Angka underweight pada balita adalah 18,4 , angka tersebut telah mencapai target MDGs namun masalah kesehatan masyarakat masih berada pada tingkat yang kurang. Prevalensi nasional untuk kurang gizi kronis adalah 36,8 , angka ini tergolong tinggi untuk tingkatan kesehatan masyarakat. e. Angka rata-rata harapan hidup di I ndonesia pada tahun 2007 adalah 68 tahun.

2.4. Kondisi Keraw anan Pangan I ndonesia