Ruang Lingkup Metode Pelaksanaan a. Lokasi dan Waktu Metode pengambilan sampel

10 I I I . METODOLOGI

3.1. Pendekatan Kerangka Pemikiran

Pengkajian ini adalah penelitian lapangan yang didukung dengan desk study. Kegiatan di lapangan adalah pengumpulan data primer yang dilakukan dengan survei. Survei dilakukan terhadap obyek pengkajian untuk mendapatkan gambaran aktual yang terjadi di lapangan, berdasarkan kenyataan yang ada di lapangan dipadukan dengan pengetahuan dan teori-teori ilmiah yang ada. Selanjutnya disintesakan untuk dapat memberikan alternatif solusi uuntuk pemecahan masalah dengan tepat. Analisis Kebijakan Peningkatan Produksi Pangan Strategis padi di Provinsi Bengkulu dilakukan dengan metode survei untuk mengetahui kinerja program swasembada pangan strategis padi terhadap peningkatan produksi. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai suatu bentuk evaluasi yang dilakukan dari hasil kegiatan program mendukung swasembada pangan strategis. Metode evaluasi yang dilakukan adalah evaluasi summatif Singarimbun, 1989 .

3.2. Ruang Lingkup

Pengkajian ini dilakukan untuk menganalisa kinerja kebijakan peningkatan produksi pangan strategis padi di Provinsi Bengkulu. Secara ringkas, ruang lingkup kegiatan meliputi mengkaji kinerja dan efektivitas progam pengembangan jaringan irigasi, optimasi lahan, GP-PTT, penyediaan sarana dan prasarana pertanian terhadap peningkatan produksi pangan strategis padi di Provinsi Bengkulu. Tujuan pertama, ruang lingkup kegiatan yaitu survei ditingkat petani yang menerima program UPSUS dengan parameter yang diukur peningkatan produksi, peningkatan produktivitas, peningkatan I P, peningkatan luas tanam. Tujuan kedua, ruang lingkup kegiatannya yaitu wawancara mendalam dengan stakeholder dinas pertanian provinsi dan kabupaten tentang target produksi, target Produktivitas, target peningkatan I P, target peningkatan luas panen. Tujuan ketiga, dengan mengukur variabel target dan realisasi kinerja program UPSUS yaitu optimasi lahan dan GP-PTT. Dari kedua program tersebut akan dilihat program mana yang mempunyai daya ungkit untuk meningkatkan produksi. 11

3.3. Metode Pelaksanaan a. Lokasi dan Waktu

Pengkajian ini dilakukan di Provinsi Bengkulu. Kabupaten terpilih untuk sentra produksi padi adalah Bengkulu Utara, Bengkulu Selatan dan Rejang Lebong. Kegiatan akan dilaksanakan dari bulan Januari sampai dengan Desember 2015.

b. Metode pengambilan sampel

Metode pemilihan lokasi pengkajian dilakukan dengan Multistage Random Sampling. Tahap pertama penarikan satuan sampling primer, yaitu memilih 3 kabupaten sentra produksi padi. Tahap kedua adalah memilih satuan sampling sekunder, yaitu memilih keluarga kepala keluarga dari tiap kabupaten terpilih. Satuan sampling terpilih dari tahap kedua ini merupakan unit elementer yang menjadi responden pengkajian. Kabupaten terpilih untuk sentra produksi padi adalah Bengkulu Utara, Bengkulu Selatan dan Rejang Lebong. Untuk Kabupaten Bengkulu Utara dilakukan di Kecamatan Argamakmur dan Tanjung Agung Palik, Kabupaten Bengkulu Selatan dilakukan di Kecamatan Seginim dan Kedurang, Kabupaten Rejang Lebong di Kecamatan Curup dan Curup Selatan. Dari masing-masing kecamatan setiap kabupaten dipilih 3 desa. Penentuan responden petani di masing-masing lokasi digunakan simple random sampling methode. Jumlah sampel terpilih sebanyak 160. Sampel responden pemangku kebijakan dilakukan secara sengaja purposive sampling yaitu kepala dinas atau kepala bidang yang menangani tanaman pangan di tingkat provinsi maupun kabupaten. Data yang dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder. Data primer dikumpulkan melalui wawancara terhadap para pemangku kebijakan tingkat provinsi Dinas Pertanian dan Badan ketahanan pangan, tingkat kabupaten Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan dan Badan ketahanan pangan dan penyuluhan, dan pelaksana di tingkat lapangan PPL dan petani. Wawancara terhadap pemangku kebijakan diarahkan untuk mengetahui program peningkatan produktivitas dan produksi pangan strategis padi di tingkat provinsi maupun kabupaten. Data primer yang dikumpulkan di tingkat petani 12 adalah sebagai berikut penerapan teknologi dan keragaan usahatani, parameter input dan output, dan kelembagaan kelompok tani, dll. Data sekunder merupakan data pendukung yang dikumpulkan daridinas instansi terkait yang meliputi data karakteristik lokasi wilayah biofisik, sosial ekonomi dan budaya, laporan akhir tahun Dinas Pertanian dan publikasi- publikasi hasil penelitian sebagai referensi.

c. Analisi Data