Capaian Sasaran Program Peningkatan Produksi Padi Di Provinsi Bengkulu

17 Tabel 5. Produksi, keuntungan, R C Ratio, B C Ratio perhektar sebelum dan setelah menjadi petani Kooperator RJI T per usahatani untuk satu musim tanam. No Uraian RJI T Sebelum Pada saat program Perbedaan 1. 2. 3. 4. 5. 6. Produksi Kg Biaya Rp Penerimaan Rp Keuntungan Rp R C ratio MBCR 2.634 3.896.966 7.353.000 2.456.034 1,5 3.881 4.960.723 10.964.500 4.203.777 2,5 3,40 24,7 27,2 49,1 30,1 3,4

4.2. Capaian Sasaran Program Peningkatan Produksi Padi Di Provinsi Bengkulu

. Pada tahun 2015 upaya peningkatan produksi padi difokuskan pada kawasan tanaman pangan, melalui Gerakan Penerapan Pengelolaan Tanaman Terpadu GP-PTT dengan fasilitas bantuan sarana produksi saprodi, tanam jajar legowo dan pertemuan kelompok pada seluruh areal program GP-PTT sebagai instrumen stimulan disertai dengan dukungan pembinaan, pengawalan dan pemantauan oleh berbagai pihak. Selain GP-PTT juga dilakukan program Optimasi lahan dan RJI T. Kegiatan Optimasi Lahan merupakan upaya untuk meningkatkan indeks pertanaman I P dan produktivitas pada lahan sawah dengan pemberian fasilitas bantuan berupa pupuk, benih, bantuan pengolahan tanah dan alat mesin pertanian serta pendampingan oleh penyuluh pertanian. Dalam pelaksanaan kegiatan program UPSUS GP-PTT dan optimalisasi lahan dilakukan dengan pola bantuan sosial melalui transfer uang ke rekening kelompok tani. Pengendalian terhadap pelaksanaa kegiatan program UPSUS GP- PTT dan optimasi lahan dilaksanakan mulai dari tahapan persiapan, penyiapan dokumen, pelaksanaan dan pasca pelaksanaan yang dilaksanakan secara berjenjang mulai dari pusat, provinsi dan kabupaten kota 18 Tabel 6. Rekapan luas lahan lokasi pertumbuhan lahan kering, pengembangan padi sawah, dan pemantapan padi sawah di Provinsi Bengkulu tahun 2014 No Kabupaten Kota Lokasi pertumbuhan lahan kering ha Pengembangan padi sawah ha Pemantapan padi sawah ha 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Kepahiang Kaur Lebong Bengkulu Utara Seluma Rejang Lebong Bengkulu Tengah Muko-Muko Bengkulu Selatan Kota Bengkulu 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 2.000 6.000 7.000 8.000 9.000 7.000 4.000 5.000 6.000 2.000 Produksi padi berdasarkan Angka Ramalan ARAM I I dan ATAP 2014. ARAM I I merupakan realisasi produksi Januari-April dan angka ramalan September-Desember, dari ARAM 2 menunjukkan jumlah produksi padi 2015 di Provinsi Bengkulu 605.634 ton GKG dibandingkan Angka Tetap ATAP 2014 produksi padi di Provinsi Bengkulu meningkat sebanyak 12.440 ton atau 2,10 . Kenaikan produksi padi pada 2015 terjadi di 6 enam kabupaten yaitu: Kabupaten Bengkulu Selatan, Seluma, Muko-Muko dan kabupaten Lebong. Kenaikan produksi padi tertinggi di Kabupaten Muko-Muko sebesar 35,84 dan Kabupaten Kaur 30,91 sedangkan penurunan produksi padi tertinggi pada tahun 2015 terjadi di Kota Bengkulu dengan penurunan sebesar 33,70 dan Kabupaten Bengkulu Utara sebesar 27,28 . Di lihat dari distribusi sebaran produksi padi tertinggi terdapat di Kabupaten Rejang lebong dan Bengkulu Selatan yang merupakan sentra produksi padi di Provinsi Bengkulu. Total produksi padi di Kabupaten Rejang Lebong sebanyak 96.912 ton atau 16,00 , sedangkan produksi padi di Kabupaten Bengkulu Selatan sebanyak 96.418 ton atau 15,92 dan produksi padi di Kota Bengkulu sebanyak 9.418 ton yang merupakan produksi padi terkecil dari produksi padi Provinsi Bengkulu. Peningkatan hasil produksi bisa didapat karena dilaksanakannya berbagai program peningkatan produksi di berbagai Kabupaten telah meningkatkan hasil produksi padi di tahun 2015. 19 Tabel 7. Produksi padi Provinsi Bengkulu Tahun 2013- ARAM I I 2015 Kabupaten Kota ATAP 2013 ATAP 2014 ARAM I I 2015 Perkembangan Distribusi Absolut 2014- ARAM I I 2015 2013 2014 ARAM I I 2015 Bkl. Selatan Rej. Lebong Bkl Utara Kaur Seluma Muko-Muko Lebong Kepahiang Bkl. Tengah Kota Bkl 71.278 99.548 90.234 49.945 83.724 71.260 49.090 53.841 35.258 18.654 88.307 93.756 106.867 40.626 63.439 52.582 46.455 52.252 34.707 14.205 8.111 3.156 -29.158 12.558 3.782 18.847 5.129 -212 -4.986 -4.787 8.111 3.156 -29.158 12.558 3.782 18.847 5.129 -212 -4.986 -4.787 9,19 3,37 -27,28 30,91 5,96 35,84 11,04 -0,41 -14,37 -33,70 11,44 15,98 14,49 8,02 13,44 11,44 7,88 8,64 5,66 2,99 14,89 15,81 18,02 6,85 10,69 8,86 7,83 8,81 5,85 2,39 15,92 16,00 12,83 8,78 11,10 11,79 8,52 8,59 4,91 1,56 Jumlah 622.832 593.195 605.634 12.440 2,10 100,0 100,0 100,00 Sumber: BPS 2015 Dalam peningkatan I P akan berpengaruh besar terhadap produktivitas yang dihasilkan, pada tahun 2015 pemerintah menargetkan peningkatan I P dari 1,65 menjadi 2,15 dan produktivitas masing-masing Kabupaten 0,5 t ha. Adapun rata-rata I P dan produktivitas di 10 Kabupaten kota Provinsi Bengkulu sebelum dan sesudah kegiatan UPSUS dapat dilihat pada Tabel 6dan 7. Tabel 8. Rata-rata I P tanam padi sawah di 10 Kab Kota Propinsi Bengkulu sebelum dan sesudah kegiatan UPSUS PJK tahun 2015 No Kabupaten I P Selisih Sebelum Sesudah 1 Kota Bengkulu 1.04 0.99 - 0.55 2 Bengkulu Selatan 1.77 1.10 - 0.67 3 Bengkulu Tengah 1.73 2.00 - 0.89 4 Bengkulu Utara 2.5 2.50 5 Kaur 1.31 1.30 6 Kepahiang 2.05 1.48 - 0.57 7 Lebong 1.00 1.00 8 Mukomuko 2.45 2.00 - 0.45 9 Rejang Lebong 2.15 2.00 - 0.15 10 Seluma 1.2 1.35 0.15 1.76 1.41 Sumber : Dinas Pertanian Kab Kota se-provinsi Bengkulu 2015 Ket : - terjadi penurunan Berdasarkan Tabel 7 diketahui bahwa dari 10 Kabupaten Kota di Provinsi Bengkulu hanya 3 Kabupaten I P padi yang stabil yaitu Kabupaten Bengkulu Utara, Kaur dan Lebong dan 2 Kabupaten mengalami peningkatan I P yaitu Kabupaten Seluma dan Bengkulu Tengah sedangkan 5 Kabupaten Kot a lainnya 20 belum terjadi peningkatan I P. Hal ini diduga karena pada tahun 2015 terjadi fenomena iklim yaitu kemarau yang panjang, sehingga musim kemarau MK 2015 banyak terjadi gagal tanam maupun gagal panen. Demikian juga di musim hujan MH terjadi penundaan jadwal tanam dari jadwal yang ditentukan. Tabel 8. Rekapitulasi Produktivitas padi di 10 Kab kota Provinsi Bengkulu sebelum dan sesudah kegiatan UPSUS PJK tahun 2015 No Kabupaten Produktivitas t ha Selisih t ha Sebelum Sesudah 1 Kota Bengkulu 4.9 4.2 -0.7 2 Bengkulu Selatan 4.53 4.74 0.21 3 Bengkulu Tengah 3.3 3.8 0.3 4 Bengkulu Utara 4.58 4.68 0.10 5 Kaur 4.3 4.19 0.11 6 Kepahiang 4.5 5.5 1.00 7 Lebong 4.33 5.37 1.04 8 Mukomuko 5.5 6.0 0.50 9 Rejang Lebong 5.02 4.99 - 0.03 10 Seluma 3.8 4.35 0.3 Rata-rata 4.48 4.78 Sumber : Dinas Pertanian Kab Kota seprovinsi Bengkulu 2015 Ket : - terjadi penurunan Peningkatan produktivitas di 10 kabupaten Kota Provinsi Bengkulu pada tahun 2015 terjadi peningkatan yang tidak signifikan yaitu rata-rata peningkatan produktivitas sebesar 0,1 – 1,04 t ha. Sedangkan kabupaten Rejang Lebong dan Kota Bengkulu mengalami penurunan produktivitas yaitu 0,03 t ha dan 0.7 t ha. Peningkatan produktivitas di beberapa kabupaten diduga pada jadwal turun tanam tepat dan diiringi penerapan teknologi pemupukan dan pengaturan populasi tanam jajar legowo. Akan tetapi penurunan produktivitas di 2 Kota Bengkulu dan Rejang Lebong jadwal turun tanam kurang tepat yang yaitu tanaman dimasa vegetatif sudah mengalami kekeringan sehingga mengakibatkan penurunan hasil.

4.3. Efektifitas Pelaksanaan Program Peningkatan Produksi Pangan