Undang Undang Sumber Daya Alam

65 Mengacu pada rencana strategis tersebut, sebenarnya kebijakan tentang mangrove sudah diakomodasikan, namun secara spesifik tentang bagaimana pengelolaan mangrove yang berbasis keberlanjutan kurang begitu dominan dibahas, padahal hal tersbut sangat penting terkait dengan pentingnya mangrove sebagai konservasi pantai. Dari kerangka-kerangka makro tersebut sebenarnya beberapa konsep telah muncul, tinggal bagaimana langkah selanjutnya untuk mempertegas konsep pengelolaan mangrove seperti penetapan kawasan koservasi, dan pengendalian pemanfaatan ruang dan sumberdaya di wilayah pesisir. Hal ini sangat dibutuhkan mengingat luasan mangrove yang terus menurun tiap tahun dan sangat berpengaruh pada hilangnya pelindung alami pesisir dan pantai.

4.4. Analisis Finansial

Analisis ini dilakukan untuk mempertajam bagaimana pola pengelolaan mangrove dari sisi pembiayaan, apa dan siapa yang harus melakukan serta bagaimana sumber dana dan domain instansi yang terkait dengan pengelolaan mangrove sebagai perlindungan dan pengamanan pantai.

4.4.1. Undang Undang Sumber Daya Alam

1. Uraian Biaya dan Penganggaran.

Jenis pembiayaan Pengelolaan Sumber Daya Air meliputi tiga aspek Pengelolaan Sumber Daya Air, yaitu konservasi sumber daya air, pendayagunaan sumber daya air, dan pengendalian daya rusak air. Sedangkan untuk pengelolaan mangrove sebagai perlindungan dan pengamanan pantai dan pesisir konservasi jenis pembiayaan yang dimaksud adalah pembiayaan untuk pengendalian daya rusak air, jadi untuk kategori pengendalian daya rusak mangrove dapat dikategorikan sebagai perlindungan dan pengamanan pantai alami atau disebut pengamanan pantai secara vegetatif.

2. Pemberi Biaya

Pembiayaan Pengelolaan Sumber Daya Air sebagaimana dimaksud dalam Pasal 77 Ayat 1 dibebankan kepada Pemerintah, Pemerintah Daerah, badan usaha milik negarabadan usaha milik daerah pengelola sumber daya air, koperasi, badan usaha lain, dan perseorangan, baik secara sendiri-sendiri maupun dalam bentuk kerja sama. 66

3. Pembiayaan Pengusahaan oleh Stakeholders, Pembiayaan Sosial oleh

Pemerintah Pembiayaan Pengelolaan Sumber Daya Air sebagaimana dimaksud dalam Pasal 77 Ayat 1 yang ditujukan untuk pengusahaan sumber daya air yang diselenggarakan oleh koperasi, badan usaha milik negarabadan usaha milik daerah pengelola sumber daya air, badan usaha lain dan perseorangan ditanggung oleh masing-masing yang bersangkutan. Untuk pelayanan sosial, kesejahteraan, dan keselamatan umum, Pemerintah dan Pemerintah Daerah dalam batas-batas tertentu dapat memberikan bantuan biaya pengelolaan kepada badan usaha milik negarabadan usaha milik daerah pengelola sumber daya air.

4. Pengguna dan Biaya Jasa

Biaya jasa Pengelolaan Sumber Daya Air adalah biaya yang dibutuhkan untuk melakukan pengelolaan sumber daya air dalam hal ini untuk pengendalian daya rusak sehingga dapat didayagunakan secara berkelanjutan. Perhitungan ekonomi rasional yang dapat dipertanggungjawabkan adalah perhitungan yang memperhatikan unsur-unsur: a. Biaya depresiasi investasi; b. Amortisasi dan bunga investasi; c. Operasi dan pemeliharaan; dan d. Untuk pengembangan sumber daya air.

4.4.2. PP 42 Tahun 2008