PP 42 Tahun 2008 Analisis Finansial

66

3. Pembiayaan Pengusahaan oleh Stakeholders, Pembiayaan Sosial oleh

Pemerintah Pembiayaan Pengelolaan Sumber Daya Air sebagaimana dimaksud dalam Pasal 77 Ayat 1 yang ditujukan untuk pengusahaan sumber daya air yang diselenggarakan oleh koperasi, badan usaha milik negarabadan usaha milik daerah pengelola sumber daya air, badan usaha lain dan perseorangan ditanggung oleh masing-masing yang bersangkutan. Untuk pelayanan sosial, kesejahteraan, dan keselamatan umum, Pemerintah dan Pemerintah Daerah dalam batas-batas tertentu dapat memberikan bantuan biaya pengelolaan kepada badan usaha milik negarabadan usaha milik daerah pengelola sumber daya air.

4. Pengguna dan Biaya Jasa

Biaya jasa Pengelolaan Sumber Daya Air adalah biaya yang dibutuhkan untuk melakukan pengelolaan sumber daya air dalam hal ini untuk pengendalian daya rusak sehingga dapat didayagunakan secara berkelanjutan. Perhitungan ekonomi rasional yang dapat dipertanggungjawabkan adalah perhitungan yang memperhatikan unsur-unsur: a. Biaya depresiasi investasi; b. Amortisasi dan bunga investasi; c. Operasi dan pemeliharaan; dan d. Untuk pengembangan sumber daya air.

4.4.2. PP 42 Tahun 2008

1. Pembiayaan dan jenis biaya

Pembiayaan pengelolaan sumber daya air ditetapkan berdasarkan kebutuhan nyata pengelolaan sumber daya air, yang dimaksud dengan “kebutuhan nyata” adalah dana yang dibutuhkan hanya untuk membiayai pengelolaan sumber daya air agar pelaksanaannya dapat dilakukan secara wajar untuk menjamin keberlanjutan fungsi sumber daya air. Yang dimaksud dengan “jenis pembiayaan” mencakup 3 tiga aspek pengelolaan sumber daya 67 air, yaitu konservasi sumber daya air, pendayagunaan sumber daya air, dan pengendalian daya rusak air. Biaya pelaksanaan konstruksi sebagaimana dimaksud pada ayat 2 huruf c mencakup biaya untuk pelaksanaan fisik dan nonfisik kegiatan konservasi sumber daya air, pendayagunaan sumber daya air, dan pengendalian daya rusak air. Biaya operasi dan pemeliharaan sebagaimana dimaksud pada ayat 2 huruf d merupakan biaya untuk operasi prasarana sumber daya air serta pemeliharaan sumber daya air dan prasarana sumber daya air. Biaya pemantauan, evaluasi, dan pemberdayaan masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat 2 huruf e merupakan biaya yang dibutuhkan untuk pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pengelolaan sumber daya air serta biaya untuk pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan sumber daya air.

2. Sumber Dana

Sumber dana untuk pembiayaan pengelolaan sumber daya air dapat berasal dari a. anggaran pemerintah; b. anggaran swasta; dan atau c. hasil penerimaan biaya jasa pengelolaan sumber daya air. Anggaran pemerintah sebagaimana dimaksud pada ayat 1 huruf a diperuntukkan pembiayaan pengelolaan sumber daya air wilayah sungai. Anggaran swasta sebagaimana dimaksud pada ayat 1 huruf b merupakan anggaran keikutsertaan swasta dalam pembiayaan pengelolaan sumber daya air. Keikutsertaaan pembiayaan swasta dalam pengelolaan sumber daya air, misalnya, dalam hal pembangunan dan pengoperasian prasarana pengolahan limbah untuk suatu kawasan industri dan pembangunan pembangkit listrik tenaga air. Tata cara penerimaan dan penggunaan sumber pembiayaan sebagaimana yang dimaksud pada ayat 1 diatur sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

3. Kewajiban Pemda

Pemerintah dan pemerintah daerah bertanggungjawab menyediakan anggaran untuk biaya pengelolaan sumber daya air sesuai dengan wewenang dan tanggung jawabnya. Pembiayaan pengelolaan suatu wilayah sungai dapat dilakukan melalui pola kerja sama 68 antara Pemerintah, pemerintah provinsi, dan pemerintah kabupatenkota sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Dari dua aturan pengenai pembiayaan sumber daya air dalam hal ini pembiayaan terkait dengan pengendalian daya rusak air dapat dirumuskan pola pembiayaan yang sesuai untuk pengembangan sistem pengelolaan mangrove sebagai perlindungan dan pengamanan pantai secara alami atau vegetatif. Adapun pola pembiayaan yang sesuai adalah seperti pada Gambar 4-7 berikut. Sumber: Analisis Penulis 2008 Gambar 4-7 Skema Pembiayaan Untuk Pengelolaan Mangrove sebagai Pelindung Vegetatif Pantai

4.5. Analisis Ekonomi