Jenis, Tempat, dan Waktu Penelitian Kerangka Pikir Penelitian

39 .3. BAB III METODOLOGI

3.1. Jenis, Tempat, dan Waktu Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian dengan metode campuran di mana dalam teknik analisisnya menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif. Kuantitatif dilakukan untuk membentuk hasil dari parameter yang disajikan dalam bentuk angka, sedangkan kualitatif digunakan untuk mengiterpretasi hasil dari analisis termasuk kebijakan dan potensi kendala yang dideskripsikan secara kualitatif. Penelitian ini akan dilakukan di Kabupaten Tanjung Jabung Timur Provinsi Jambi pada bulan Maret sampai Mei 2008.

3.2. Kerangka Pikir Penelitian

Ekosistem mangrove merupakan sumberdaya pesisir yang sangat rentan terhadap perubahan. Perubahan utama pada ekosistem mangrove ini berupa kegiatan budidaya atau pemanfaatan secara langsung. Pemanfaatan yang dapat merubah kondisi ekosistem mangrove ini dapat berasal dari masyarakat yang berada di sekitarnya maupun yang datang dari pihak institusi resmi yakni pemerintah. Adanya perubahan penggunaan lahan akibat dari kebijakan masing-masing stakeholder pada ekosistem mangrove seperti terjadi kerusakan, abrasi dan degradasi keanekaragaman hayati yang pada akhirnya menimbulkan konflik karena adanya perbedaan kepentingan dan persepsi tentang batas-batas kewenangan. Konflik ini bisa berasal dari internal seperti masyarakat dan juga eksternal seperti pasar. Untuk mengatasinya diperlukan tindakan kebijakan dalam pengelolaan ekosistem mangrove. Selanjutnya adalah membuat rencana strategi dan prograrn pengelolaan ekosistem mangrove di Kabupaten Tanjung Jabung Timur melalui analisis SWOT Strength, Weaknesses, Opportunities dan Threats dan dilanjutkan dengan menentukan alternatif kebijakan berdasarkan analisis tersebut. 40 Dalam program pengelolaan berkelanjutan, khususnya di Kabupaten Tanjung Jabung Timur diharapkan pada tujuan akhir akan dicapai pengelolaan yang diarahkan pada perlindungan kawasan atau konservasi ekosistem mangrove. Namun konteks kawasan perlindungan yang direkomendasikan bukan berarti tidak ada pemanfaatan, namun sebaliknya kawasan yang sifatnya sustainable use. Hal ini utamanya bagi masyarakat setempat yang sebagian besar menggantungkan hidupnya untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga dari hasil perikanan yang telah disediakan oleh ekosistem mangrove. Secara terperinci kerangka pendekatan masalah untuk mengurangi degradasi ekosistem mangrove di Kabupaten Tanjung Jabung Timur dapat dilihat pada Gambar 3.1 berikut. 41 Gambar 3-1 Diagram Alir Kerangka Pikir Penelitian Pengelolaan Ekosistem Mangrove Di Kabupaten Tanjung Jabung Timur Berkurangnya Areal Hutan Mangrove di Kabupaten Tanjab Timur Konversi lahan mangrove ke permukiman dan pertanian Kebijakan yang ada belum terfokus pada pengelolaan mangrove yang berkelanjutan. • Luas hutan mangrove dari tahun ke tahun semakin menurun. • Produktivitas budidaya perikanan Udang semakin menurun. Pengumpulan data dan fakta Data Sekunder • Peta guna lahan. • Data luasan mangrove. • Data perikanan. • Data penduduk. • Data produk rencana dan kebijakan. • Data studi terdahulu Data Primer • Foto • Form observasi • Wawancara. • Pengamatan kondisi eksisting Analisis Data Analisis Tutupan Mangrove Analisis Pengaruh mangrove terhadap produktivitas perikanan Analisis Potensi dan Kendala SWOT Strategi Pengelolaan Mangrove Berkelanjutan Arahan dan rekomendasi 42

3.3. Pengumpulan Data