54
Proporsi Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian
40.7
39.7 11.9
7.8 Pertanian
perkebunan perikanan
ABRI dan PNS
Gambar 4-3 Grafik Pekerjaan Penduduk
Mata pencaharian pokok wilayah pesisir Kabupaten Tanjung Timur sebagian besar adalah di sektor pertanian sebesar 21.002 jiwa atau sebesar 40,65 dari jumlah penduduk usia
kerja, sektor perkebunan sebesar 20.522 jiwa atau sebesar 39,72 dan di sektor perikanan sebagai nelayan sebanyak 6.135 jiwa atau 11,87 dari jumlah penduduk usia kerja di
wilayah pesisir Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Selebihnya bekerja sebagai pedagang dan ABRI PNS.
4.1.2.2. Pendapatan
Sektor terbesar yang menyumbang dalam pembentukan PDRB Kabupaten Tanjung Jabung Timur adalah sektor Pertambangan dan Penggalian, yakni sebesar Rp. 239.023 juta atau
30,46 dari total PDRB pada tahun 1998. Kemudian pada tahun 2000 terjadi peningkatan menjadi sebesar Rp. 632.469 juta atau 47,85 dari total PDRB.
Sektor pertanian merupakan sektor yang menyumbang terbesar kedua dalam pembentukan PDRB Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Tahun 1998 sektor ini menyumbang sebesar Rp.
238.645 juta atau 30,41 dari total PDRB. Kemudian pada tahun 2000 meningkat menjadi Rp. 298.332 juta atau 22,57 dari total PDRB. Kendati mengalami peningkatan
akan tetapi ditinjau dari kontribusi terhadap pembentukan PDRB Tanjung Jabung Timur, justru mengalami penurunan sekitar 7,84 .
55 Pada tahun 1998, sektor yang tercatat sebagai penyumbang terbesar ketiga dalam PDRB
Kabupaten Tanjung Jabung Timur adalah sektor Perdagangan dan Jasa. Berdasarkan harga berlaku, sektor ini menyumbang sebesar Rp. 144.493 juta atau 18,41 dari total PDRB.
Kemudian meningkat pada tahun 2000 menjadi sebesar Rp. 162.087 juta atau 12,26 , dengan demikian terjadi peningkatan sebesar Rp. 17.494 juta, walaupun secara prosentase
mengalami penurunan kontribusinya terhadap PDRB.
4.1.2.3. Sosial Budaya
Jauh sebelum abad 20 penduduk kawasan Pantai Timur Jambi adalah penduduk melayu. Secara tradisional mereka hidup di pinggir-pinggir sungai. Kondisi rumah terbuat dari
panggung yang tiangnya terbuat dari nibung dengan atap nipah atau seng. Diantaranya terdapat suku minoritas yang dikenal dengan orang laut atau suku bajau yang mungkin
berasal dari bentuk etnis yang berbeda. Etnis bajau ini masih tetap ada di kawasan pantai Timur Jambi, namun sebagian mereka telah berbaur atas hasil asimilasi perkawinan dan
suku-suku pendatang seperti bugis dan banjar. Kondisi spesifik daerah dengan ombak laut dan teriknya matahari tanpa naungan dan
produktifitas lahan disekitar pantai yang rendah lahan pasang surut membentuk perilaku penduduk kawasan pantai menjadi orang-orang yang kokoh dan tangguh ulet tahan
tantangan dan lebih mandiri. Pola perilaku yang terbentuk dan yang dipengaruhi alam lingkungannya telah membuat
kehidupan mereka bergantung dengan alam, terbukti sebagian dari mereka adalah pelaut nelayan. Dalam kearifan alam mereka telah mampu menyatu dengan alam dengan
mengetahui hari-hari pantang.Artinya saat ombak besar mereka hidup dari berkebun kelapa dan tanaman padi.
Kelompok etnis yang saat ini terdapat khusus di daerah pantai, lebih spesifik sepanjang pesisir pantai terdiri dari etnis bugis, melayu, banjar, dan jawa. Melayu merupakan
penduduk asli, sedangkan bugis, banjar, dan jawa merupakan pendatang Balai Konservasi SDAlam Jambi, 2007.
56
857 1092
172 39
273 198
1500
485 393
20 25
85 100
1382
200 400
600 800
1000 1200
1400 1600
Sumatera 57
Kalimantan 36
JawaBali 11
Nusa Tenggara
66 Sulawesi
31 Maluku
51 Irian Jaya
92
1000 ha
asal y ang tersisa 1986-1990
4.2. Kondisi Eksisting Hutan Mangrove Wilayah Pesisir Kabupaten Tanjung Jabung