Alkalinitas Nutrisi Logam Terlarut

27 dalam digester harus diantara 6 dan 7. Setelah stabilisasi dari proses fermentasi pada kondisi anaerobik, nilai pH akhir harus diantara 7,2 dan 8,2. Untuk memberikan efek penyangga dari penambahan konsentrasi ammonium. Ketika jumlah asam organik yang diproduksi besar pada permulaan fermentasi, pH di dalam digester mungkin menurun sampai 5. Saat digester mempunyai konsentrasi asam volatil yang tinggi, proses fermentasi metan akan terhambat bahkan terhenti. pH yang rendah dibawah 6, 5 akan memberikan efek racun pada bakteri metanogenik [37]. Oleh karena itu, perlu adanya penambahan natrium bikarbonat NaHCO 3 yang berfungsi untuk menyangga pH.

2.5.3 Alkalinitas

Alkalinitas pada limbah cair dihasilkan dari hidrokarbon, karbonat CO 3 2- dan bikarbonat HCO 3 - yang berikatan dengan kalsium, magnesium, kalium dan amonia. Alkalinitas pada limbah cair membantu untuk mempertahankan pH agar tidak mudah berubah yang disebabkan oleh penambahan asam. Konsentrasi dari alkalinitas pada limbah cair sangatlah penting karena kadar alkalinitas mempengaruhi pengolahan zat-zat kimia dan biologi, juga dibutuhkan untuk nutrisi bagi mikroba. Kadar alkalinitas didapat dengan menitrasi sampel dengan larutan standar asam, hasil dalam satuan mgL CaCO 3 [18].

2.5.4 Nutrisi

Nutrisi sangat penting bagi pertumbuhan mikroba, nutrisi untuk pertumbuhan mikroba dalam limbah cair umumnya adalah nitrogen dan phospor. Untuk mendapatkan sludge yang kecil pada proses anaerobik, maka diperlukan kadar nitrogen dan pospor dalam kandungan yang cukup untuk pertumbuhan biomassa. Oleh karena itu, penambahan nitrogen danatau phospor yang dibutuhkan tergantung dari substrat dan nilai dari SRT, biasanya jumlah nutrisi yang dibutuhkan seperti nitrogen, phospor, dan sulfur pada range 10-13,2-2,6 dan 1-2 mg per 100 mg limbah. Akan tetapi, agar metanogenesis maksimum, konsentrasi nitrogen, phospor dan sulfur biasanya 50, 10, dan 5 mgL. Kandungan nitrogen dapat diperoleh dari berbagai macam senyawa seperti amonium hirogen karbonat NH 4 HCO 3 [18]. Sampel LCPKS yang digunakan dalam penelitian ini 8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD 28 sudah memenuhi nutrisi yang cukup untuk pertumbuhan mikroba dan dapat dilihat pada tabel 2.1 [16].

2.5.5 Logam Terlarut

Logam terlarut sangat penting di dalam proses fermentasi limbah cair, terutama pada proses methanogenesis. Logam terlarut ini berfungsi sebagai nutrisi penting pada pertumbuhan mikroba. Kandungan untuk logam terlarut yang direkomendasikan pada pengolahan limbah cair seperti besi, kobalt, nikel dan seng adalah 0,02; 0,004; 0,003 dan 0,02 mgg produksi asam asetat. Penambahan logam-logam ini meningkatkan aktifitas mikroba dan sangat menguntungkan pada proses anaerobik untuk limbah cair. Kadar logam berat terlarut yang direkomendasikan per liter reaktor adalah 1 mg FeCl 2 ; 0,1 mg CaCl 2 ; 0,1 mg NiCl 2 ; dan 0,1 mg ZnCl 2 [18].

2.5.6 Pengadukan