51
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 KARAKTERISTIK LIMBAH CAIR PABRIK KELAPA SAWIT LCPKS ADOLINA
Adapun bahan baku substrat yang digunakan dalam penelitian ini Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit LCPKS yang berasal dari pabrik kelapa sawit
Adolina. Adapun karakteristik dari LCPKS yang disajikan pada tabel berikut. Tabel 4.1 Karakteristik Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit LCPKS Adolina
Parameter Satuan
LCPKS Adolina
Baku Mutu Limbah
Metode Uji pH
4,1 6
– 9 BOD
gL 212,80
110 COD
gL 20,9
250 Spektrofotometri
SNI 06-6989. TS
gL 0,0134-
0,0365 -
APHA metode 2540 B
VS gL
0,0105- 0,0412
- APHA metode
2540 E TSS
gL 0,2021-
0,2465 300
APHA metode 2540 D
VSS gL
0,2019- 0,2459
- APHA metode
2540 G Kandungan
Nitrogen Total
0,0840 Xantoprotein
Kjeldahl
Minyak dan Lemak
gL 6,247
25 SNI.066989
Protein 0,5253
Kjeldahl Karbohidrat
- -
- Kepmen LH Nomor 51MEN LH101995
8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD
52
4.2 PERUBAHAN
NILAI DERAJAT
KEASAMAN pH
DAN ALKALINITAS
pH dan alkalinitas merupakan parameter yang sangat penting dalam menentukan kondisi kehidupan mikroba di dalam digester selama fermentasi
anaerobik berlangsung. Grafik berikut menjelaskan perubahan pH dan alkalinitas selama variasi pengadukan berlangsung.
Gambar 4.1 Profil Perubahan Nilai pH dan Alkalinitas Gambar 4.1 terlihat perubahan nilai pH dan alkalinitas selama variasi
pengadukan berlangsung, yaitu dari hari ke 73 sampai 112. Nilai pH cenderung stabil dan masih dalam rentang dalam proses metanogenesis yaitu dari 6,6-7,6
[19]. Begitu juga dengan nilai alkalinitas yang masih berada dalam rentang untuk proses metanogenesis 2500 mgL [4].
Gambar 4.2 Pengaruh Pengadukan terhadap Nilai pH
500 1000
1500 2000
2500 3000
3500 4000
4500 5000
5500 6000
5 5.5
6 6.5
7 7.5
73 83
93 103
113
Hari Ke-
pH Alkalinitas
50 rpm 100 rpm
150 rpm 200 rpm
6.5 6.6
6.7 6.8
6.9 7
7.1 7.2
7.3
50 100
150 200
250
pH
Kecepatan Putaran rpm
Tahap ke-1 Tahap ke-2
Tahap ke-3 Tahap ke-4
8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD
53 Gambar 4.3 Pengaruh Pengadukan terhadap Nilai Alkalinitas
Gambar 4.2 menunjukkan nilai pH masih dalam rentang netral yaitu dari 6,6-7,6 [19]. Hal ini berarti perubahan kecepatan pengadukan tidak
mempengaruhi perubahan nilai pH karena pengadukan dapat menyebabkan substrat bercampur secara merata yang berakibat pada keseragaman nilai pH [10].
Gambar 4.3 nilai alkalinitas mengalami perubahan untuk setiap tingkat pengadukan. Nilai alkalinitas tertinggi dijumpai pada pengadukan 100 rpm yaitu
mencapai 4800 mgL. Hal ini disebabkan karena pada pengadukan tersebut substrat telah bercampur secara merata dengan mikroba sehingga akan
meningkatkan aktivitas mikroba yang menyebabkan alkalinitas tinggi dan mampu menyangga jika terjadi penambahan sustrat yang menyebabkan penurunan pH.
Penambahan bahan penetral pH dapat meningkatkan pertumbuhan mikroba dan produksi biogas, dengan pH yang netral dan alkalinitas yang tinggi 2500 dapat
memacu peningkatan bakteri perombak metana, sehingga dengan pH netral bakteri perombak asam asetat tumbuh dan berkembang secara optimum, hal ini
yang nantinya akan memacu peningkatan produksi biogas [4].
1000 2000
3000 4000
5000 6000
50 100
150 200
250
Alk a
lin it
a s
m g
L
Kecepatan Putaran rpm
Tahap ke-1 Tahap ke-2
Tahap ke-3 Tahap ke-4
8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD
54
4.3 PERUBAHAN NILAI TOTAL SOLID TS DAN VOLATILE SOLID VS