FERMENTASI ANAEROBIK TINJAUAN PUSTAKA

17

2.3 FERMENTASI ANAEROBIK

Digestasi atau fermentasi anaerobik merupakan rangkaian dari reaksi kimia selama bahan organik terurai melalui metabolisme alami dengan lingkungan yang tanpa oksigen. Fermentasi anaerobik dapat digunakan untuk proses yang mengandung rantai karbon yang banyak, seperti limbah makanan, kertas, dan kotoran dengan berbagai variasi tingkat penguraian [31]. Proses anaerob merupakan proses biologi dimana bahan organik terdekomposisi dengan keadaan yang tanpa oksigen untuk menghasilkan metan CH 4 , karbondioksida CO 2 , dan sejumlah kecil gas H 2 S, N 2 , dan H 2 O. proses ini memerlukan kerja dari populasi simbiosis 3 kelompok dari fakultatif, obligat, dan bakteri anaerobik [32]. Keterlibatan antara kelompok ini saling menguntungkan satu sama lainnya karena tidak terjadi saling kompetisi antara kelompok dalam rangka pemanfaatan nutrien atau substrat. Masing – masing kelompok bakteri yang terlibat mempunyai substrat tertentu antara lain kelompok bakteri hidrolitik hanya memanfaatkan substrat berupa senyawa organik dengan molekul besar seperti karbohidrat, protein dan minyak lemak, kelompok bakteri asidogen hanya dapat memanfaatkan substrat yang lebih sederhana dengan molekul organik penguraian dari sebelumnya, sedangkan bakteri asetogen hanya memanfaatkan asam organik rantai sedang. Selanjutnya produk akhir dari kelompok bakteri pembentuk asam berupa asam asetat akan dimanfaatkan oleh bakteri metanogen asetotrof untuk membentuk gas metan sedangkan gas yang dihasilkan berupa gas CO 2 dan H 2 akan dimanfaatkan oleh kelompok bakteri metanogen hidrogenotrof untuk membentuk gas metan [2]. Selama proses pengolahan secara anaerobik, komponen organik nitrogen dikonversi menjadi ammonia NH 3 , sulfur dikonversi menjadi hidrogen sulfida H 2 S, phospor menjadi ortophospat, kalsium, magnesium, dan natrium dikonversi menjadi bermacam garam [33]. Proses anaerobik memiliki banyak keuntungan dibandingkan secara aerobik. Adapun keuntungan dari proses anaerobik untuk menghasilkan biogas antara lain [34]: 1. Energi biogas dapat berfungsi sebagai energi pengganti bahan bakar fosil, sehingga akan menurunkan gas rumah kaca di atmosfer dan emisi lainnya. 2. Biogas merupakan energi tanpa menggunakan material yang masih memiliki 8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD 18 3. manfaat termasuk biomassa sehingga biogas tidak merusak keseimbangan karbondioksida yang diakibatkan oleh penggundulan hutan deforestation dan perusakan tanah. 4. Dapat meningkatkan nilai manfaat dari limbah yang pada awalnya tidak mempunyai manfaat. 5. Produk sampingnya yang berupa sludge, dapat digunakan sebagai pupuk. Proses fermentasi anaerobik terdiri dari beberapa kelompok mikroorganisme yang membuat proses menjadi kompleks dan sensitif, serta membutuhkan persoalan khusus dalam pengontrolan dan optimisasi. Proses penting di dalam fermentasi anaerobik adalah hidrolisis, fermentasi asidogenesis, asetogenesis, dan metanogenesis, dimana hidrolisis merupakan subjek dari proses fermentasi asidogenesis, dimana asetogenesis dan metanogenesis berhubungan. Proses hidrolisis adalah proses ekstraselular dimana bakteri hidrolitik dan fermentatif mengeluarkan enzim untuk mengkatalis hidrolisis dari bahan organik kompleks menjadi unit sederhana yang kemudian akan dimanfaatkan oleh bakteri fermentasi asidogenesis. Produk fermentasi seperti asetat, hidrogen, dan karbondioksida dapat secara langsung dimanfaatkan oleh bakteri metanogenik untuk memproduksi metan dan karbondioksida. Ketika produk lain lebih banyak dikurangi seperti alkohol dan asam lemak volatil untuk dioksidasi lebih lanjut oleh bakteri asetogen yang berhubungan dengan metanogen [35]. Gambar berikut menunjukkan diagram alir dari proses pembentukan biogas : 8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD 19 Gambar 2.1 Diagram Alir dari Proses Pembentukan Biogas [35]

2.4 TAHAPAN METABOLISME DALAM DEGRADASI ANAEROBIK